Kamis, 06 Oktober 2011

COMPLICATED ONES : part two (end)

Donghae semakin mengurung dirinya di kamar. Sudah empat hari dia hanya diam di kamarnya. Yoona sudah membuatnya menjadi pribadi yang pendiam. Semua yang ada di apartemen Shindong makin bingung bagaimana cara untuk menghibur Donghae. Bahkan Shindong yang suka menghibur rekan-rekan satu apartemennya itu tidak tahu bagaimana untuk menghibur Donghae. Namun diantara semuanya, Eunhyuk lah yang paling merasa bersalah kepada Donghae. Namun Donghae sudah menjelaskan pada Eunhyuk bahwa ia tidak menyalahkan Eunhyuk sedikitpun. Akhirnya Shindong yang sudah tidak tahan melihat Donghae mengurung diri di kamar, masuk ke kamar Donghae dan menyeret Donghae keluar dari kamarnya.

“YA SHINDONG-HYUNG LEPASKAN AKU !!” berontak Donghae

“Donghae-ssi, mau sampai kapan kau mengurung dirimu di kamar hah ?” kata Shindong sambil melepaskan lengan Donghae

“Biarkan aku sendiri, Hyung !”

“Diamlah dulu disini, tarik nafas dalam-dalam lalu buang. Lakukan seperti ini…” Shindong memperagakan Donghae bernafas

Donghae tadinya tidak mau mendengarkan kata-kaya Shindong. Namun ekspresi wajah Shindong yang memperagakan cara bernafas membuat Donghae tidak mampu menahan tawanya. Shindong menutup matanya saat menarik nafas dan lalu membelalakkan matanya saat membuang nafas.

“Hyung ! Kau seperti orang bodoh saja.” Kata Donghae sambil tertawa

“Mwoya ?!! Sini-sini kupukul kau.” kata Donghae sambil meraih baju Donghae

“Annyeong haseyo, Shindong-ssi ?”

Seorang gadis mengucapkan salam saat masuk ke dalam apartemen Shindong. Gadis itu segera menghentikan langkahnya saat melihat posisi Shindong yang seperti akan memukul Donghae. Setelah beberapa detik terdiam, akhirnya Shindong segera melepas tangannya terhadap Donghae dan berjalan menghampiri gadis itu. Donghae yang takut dikira macam-macam oleh Sooyoung, segera balik badan dan melangkah ke kamarnya.

“Aah Sooyoung-ssi ? Kenapa tidak mengetuk pintu dulu ?”

“Mianhae, Oppa. Aku tadi mengetuk berkali-kali tapi tidak ada respon. Lalu aku mendengar ada yang berteriak dari dalam dan pintunya tidak terkunci jadi aku masuk. Ah kalau kalian masih ada urusan, lebih baik aku keluar dulu saja.” Kata Sooyoung dengan ekspresi bersalah

“Anhi anhi. Pasti kau salah paham, Sooyoung-ssi. Kami tidak bertengkar kok, aku tadi hanya berpura-pura menghajarnya. Ah tapi ada perlu apa datang kemari ?”

“Sebenarnya aku hanya ingin mengembalikan buku catatan emm... Kyuhyun-ssi yang aku pinjam beberapa waktu lalu.” Kata Sooyoung sambil menyodorkan sebuah buku kepada Shindong

“Oh arraseo. Akan kuberi padanya nanti kalau dia sudah pulang.”

“Kamsahamnida, Oppa. Aku permisi dulu.” Kata Sooyoung dengan senyum manis

Setelah itu Sooyoung berbalik dan keluar dari apartemen itu. Shindong berbalik dan membuka buku catatan itu, ia hanya penasaran dengan tulisan tangan Kyuhyun. Lalu setelah membuka buku catatan itu, matanya membelalak.

“Donghae-ssi ! Bukankah ini bukumu ?!” kata Shindong sambil menunjukkan nama Donghae di halaman pertama buku itu

“Mwo ? Oh iya itu buku memangku…” kata Donghae yang ternyata berada di dapur untuk mencari makanan

“Tapi ? Tadi Sooyoung-ssi bilang itu milik Kyuhyun ?”

“Entahlah…” kata Donghae yang berjalan menghampiri Shindong dan mengambil buku itu dari tangan Shindong dan berbalik ke kamarnya

“Ah iya, Hyung. Bagaimana kau bisa mengenal gadis tadi ?” tanya Donghae yang penasaran dan menghentikan langkahnya ke kamar

“Ooh kau belum tahu ya ? Tiga hari lalu dia pindah ke apartemen ini. Itu apartemennya hanya berbeda tiga pintu dari apartemen kita. Wae ?”

“Anhi. Hanya ingin tahu.” Kata Donghae yang kemudian meneruskan langkahnya kembali ke kamar

***

DONGHAE POV

Saat Shindong-hyung hendak pura-pura memukulku saat itu, aku terkejut mendengar suara seorang gadis yang baru masuk ke apartemen Shindong. Seorang gadis manis, berkulit putih dan memakai pakaian yang serba warna merah jambu. Kalau kubilang, dia seperti sebuah permen yang berjalan. Setelah kuperhatikan wajahnya, ternyata aku mengenalnya ! Dia, Sooyoung, gadis yang tadi siang baru saja pindah dari Mokpo, tempat kelahiranku, dan dia yang tadi meminjam buku catatanku. Tapi kenapa dia mengatakan bahwa itu buku milik Kyuhyun ? Sepertinya tadi dia sempat melihat wajahku,tapi apakah dia mengenali aku ? Aku kan baru melihatnya tadi pagi,mana mungkin dia mengenaliku ? Akhirnya otakku menyuruhku untuk pergi dari tempat itu.

***

Cho Kyuhyun masuk ke dalam apartemen dan Shindong berdiri di depan pintu dengan tangan yang dilipat di depan dadanya.

“Ah Shindong-hyung. Selamat malam.” Sapa Kyuhyun sopan kepada Shindong

“Ya Kyuhyun-ssi ! Jam berapa ini sekarang ?”

“Jam 9 malam.” Kata Kyuhyun santai

“Dan darimana saja kau ?”

“Oh iya mian, Hyung. Tadi aku latihan paduan suara dulu. Akan ada perlombaan paduan suara minggu depan di kampus. Tidakkah Sungmin-hyung menyampaikannya ? Aku mengirim pesan kepadanya.”

“Sungmin ? Sungmin-ssi sudah tidur daritadi.”

“Aah pantas saja tidak ada balasan darinya.” Kata Kyuhyun kesal

“Yasudahlah, aku tidak akan mengomelimu. Istirahatlah sana.”

Shindong berjalan ke dalam dapur. Ia membuka lemari es dan mulai mencari makanan. Sementara Kyuhyun berjalan dan melihat Donghae yang sedang menonton tv sambil tertawa. Kyuhyun mengangkat alisnya dan berhenti melangkah.

“Donghae-hyung ? Sudah baik ?”

“Haha… mwo ? Iya aku baik-baik saja.” Kata Donghae yang masih tertawa

“Ah syukurlah.” Kata Kyuhyun sambil melepas nafas lega

“Ah iya, Kyuhyun-ssi !”

“Wae ?”

“Kau kenal dengan Sooyoung-ssi ?”

“Ooh Sooyoung-ssi ? Aku baru mengenalnya dua hari lalu sih. Saat dia menyapaku di lift dan mengatakan bahwa dirinya tetangga baru di sini. Hei ,Hyung, kan tadi kita bertemu dengannya di kelas ? Dia kan anak baru. Wae ?”

“Hanya bertanya. Tadi dia datang dan mengambalikan bukuku, tapi dia bilang kalau itu bukumu.”

“Mwo ? Bagaimana bisa ?”

“Entahlah…” kata Donghae dengan nada yang datar

“Ah sudah ya, Hyung. Aku capek sekali dan mau istirahat.”

“Oke…”

***

Di kelas, Donghae duduk bersebelahan dengan Kyuhyun. Donghae seperti biasa menggunakan headset dan memainkan lagu-lagu kesukaannya, sementara Kyuhyun bercanda-canda dengan teman-teman yang duduk di belakangnya. Kelas itu begitu ramai karena sang dosen belum masuk ke kelas. Tiba-tiba kelas menjadi sepi begitu sesosok gadis memasuki kelas musik. Ya, dia adalah Sooyoung. Parasnya yang manis dan imut itu menyita perhatian kelas. Sooyoung yang bingung karena suasana kelas menjadi hening melangkahkan kakinya ke bangku di depan Donghae dan duduk. Tidak lama kemudian, dosen datang dan kelas dimulai. Setelah kelas selesai, Donghae merapikan buku-bukunya dan memasang headset.

“Annyeong haseyo. Kita bertemu lagi.” Sapa Sooyoung kepada Donghae

“Ooh, annyeong haseyo.” Kata Donghae sambil melepas headsetnya

“Ne. Mianhae, yang kemarin aku tidak berniat untuk melihatmu dan Shindong-ssi bertengkar.”

“Kami tidak bertengkar kok.”

“Ya Donghae-ssi ! Kau dingin sekali kepada Sooyoung-ssi.” Kata Kyuhyun sambil menyenggol Donghae dengan sikunya.

Tetapi Donghae tidak menghiraukan kata-kata Kyuhyun. Selesai memasukkan semua bukunya, ia berdiri dan memberi salam pada Sooyoung lalu pergi keluar dari kelas itu. Donghae memang sudah berubah menjadi orang yang pendiam, namun untung dia masih mau membalas pertanyaan dan salam dari orang lain. Kepribadiannya yang ramah masih belum hilang walaupun sekarang ini dia jarang tersenyum.

“Ah tolong maafkan dia, Sooyoung-ssi.” Kata Kyuhyun

“Ne. Ah mian, namanya Lee Donghae kan ?"

"Ya betul."

Maaf tapi apa Donghae-ssi sedang memiliki masalah ?” tanya Sooyoung dengan wajah penasaran

“Iya. Masalah yang rumit.”

“Ooh begitu ya. Oh, Kyuhyun-ssi, sepertinya kita harus cepat, ada latihan paduan suara lagi hari ini.”

“Ah iya kau benar. Hampir saja aku lupa.”

Lalu Sooyoung dan Kyuhyun segera meninggalkan ruang kelas.

***

Jam 8 malam

Kyuhyun baru saja pulang dari latihan paduan suaranya. Dan ketika dia masuk, dia menemukan hyungnya, Sungmin dan Leeteuk sedang diceramahi oleh Shindong. Shindong berdiri di depan Leeteuk dan Sungmin yang menunduk, seperti seorang ibu yang sedang memarahi anak-anaknya karena terlambat pulang ke rumah.

"Leeteuk-hyung, Sungmin-ssi, kalian baru pulang jam segini ?! Tahu peraturannya kan ??" Kata Shindong dengan nada tingginya

"Shindong-ssi, mianhae. Tadi kami terjebak macet saat kami pulang,ada kecelakaan di jalan. Harusnya sudah jam 7 tadi kami sampai rumah." Jelas Leeteuk dengan nada memelas

"Leeteuk-hyung. Leeteuk-hyung." Bisik Sungmin kepada Leeteuk dengan menyenggol-nyenggol tubuh Leeteuk dengan sikunya

"Mwo ?" Balas Leeteuk dengan bisikan

"Lakukan plan A."

Dan kemudian Leeteuk dan Sungmin mendongakkan kepalanya secara bersamaan. Tatapan mereka tidak lagi seperti anak yang takut dimarahi ibunya, tetapi sekarang tatapan mereka garang. Mereka menatap mata Shindong dengan seksama dan maju dua langkah, sehingga membuat Shindong mundur selangkah tanpa sadar. Setelah maju dua langkah, Leeteuk dan Sungmin mendadak berhenti.

"ROKUGGO ! ROKUGGO ! ROKKUGO MARHAE MAL !"

Leeteuk dan Sungmin menyanyikan lagu Rokkugo khas mereka yang sebenarnya dipopulerkan oleh boyband Super Junior T (bukankah itu band mereka sendiri ?!) . Dengan tangan memutar-mutar di atas kepala dan menggoyangkan pinggul, Leeteuk dan Sungmin menyanyikan lagu Rokkugo tersebut sambil berusaha membuat Shindong terpojok di sudut ruangan. Setelah berhasil memojokkan Shindong, Leeteuk dan Sungmin segera mengambil langkah seribu dan masuk ke kamar Sungmin. Shindong yang tidak sempat mengejar mereka, menengok ke arah Kyuhyun.

"Ah Kyuhyun-ssi kau sudah pulang ?"

"Ne, mianhae, Shindong-hyung, aku terlambat pulang lagi."

"Ah tidak apa-apa. Aku tidak akan mengomelimu seperti hyung-hyung-mu itu. Latihanlah semaksimal mungkin, Kyuhyun-ssi." Kata Shindong sambil berjalan mendekati Kyuhyun lalu menepuk bahunya

"Gomawo, Shindong-hyung !" Seru Kyuhyun sambil sedikit membungkuk lalu berjalan ke kamarnya

Kyuhyun mengetuk pintu kamarnya. Sungmin membuka sedikit pintunya, bahkan sangat sedikit sampai-sampai hanya hidung Sungmin yang terlihat oleh Kyuhyun.

"Ya, Sungmin-hyung. Aku mau masuk."

"Ah mianhae, Kyuhyun-ssi. Bisa kau tidur dengan Donghae-ssi hanya malam ini saja ? Leeteuk-hyung tidak mungkin keluar sementara ada beruang berpatroli." Jelas Sungmin yang kemudian menutup pintu sebelum Kyuhyun sempat mengatakan apapun

"Aish kalian ini !" Omel Kyuhyun di depan pintu

Akhirnya Kyuhyun terpaksa mengalah oleh Leeteuk dan berjalan ke kamar sebelah,yaitu kamar Donghae. Kebetulan Eunhyuk sedang menginap di rumah temannya. Kyuhyun mengetuk pintu.

"Donghae-hyung ? Aku masuk ya ?"

Kyuhyun membuka pintu dan ternyata Donghae sedang menatap fotonya dengan Yoona di dompetnya. Begitu sadar akan keberadaan Kyuhyun, Donghae segera menutup dompetnya dan menaruhnya di atas meja kecil di sebelah tempat tidurnya.

"Donghae-hyung ? Mianhae tapi Sungmin-hyung menyuruhku tidur disini. Leeteuk-hyung dan Sungmin-hyung kena omel lagi dan Leeteuk-hyung menginap di kamarku." Kata Kyuhyun sambil menaruh tasnya di tempat tidur Eunhyuk

"Yasudah tidak apa-apa. Eunhyuk juga sedang tidak ada." Kata Donghae sambil berusaha membaringkan tubuhnya di kasur

"Hyung, maukah kau menonton lomba paduan suaraku lusa ? Aku ingin kalian menonton perlombaan itu nanti."

"Lusa ? Hmm.. Oke, aku akan menontonmu."

"Jjinja ?? Aaah kamsahamnida, Hyung !"

Ekspresi wajah Kyuhyun sangat bahagia sekarang. Senyum lebarnya merekah di wajahnya. Sebenarnya ia ingin memeluk hyung-nya itu, tetapi wajah Donghae terlihat sangat lelah sehingga ia mengurungkan niatnya. Lalu Kyuhyun duduk di tempat tidur Eunhyuk.

"Kyuhyun-ssi ?" Panggil Donghae tiba-tiba

"Mwo ?"

"Ah itu... Sooyoung-ssi. Sampaikan maafku padanya ya kalau kau latihan besok."

"Ooh arraseo. Akan kusampaikan. Tapi Hyung, kau jangan dingin begitu lagi terhadap Sooyoung-ssi, dia itu baik lho."

"Ne..." Kata Donghae sambil membalikkan badannya menghadap tembok

Akhirnya Kyuhyun yang masih duduk di tempat tidur membaringkan badannya, menarik selimut dan terlelap seketika.

***

Esoknya, Donghae bangun pagi-pagi sekali. Sebenarnya ia hanya sempat tidur 4 jam. Saat terbangun ia kembali memikirkan Yoona. Ingatannya tentang Yoona masih melekat di otaknya. Saat pagi menjelang, ia keluar kamar, mencuci muka dan menyikat giginya. Donghae kemudian berjalan ke dapur, berharap Ryewook sudah memasak sesuatu. Dan beruntungnya Donghae, Ryewook sedang di depan kompor sambil memasak.

"Donghae-ssi ???" Tanya Ryewook yang sempat terperanjat kaget saat melihat Donghae

"Aah selamat pagi, Ryewook-ssi. Pagi ini kita makan apa ?"

"Ramyun."

"Mwo ? Hanya ramyun ?"

"Ne. Mianhae, sebenarnya Shindong-ssi sudah memberiku uang, tapi aku belum punya waktu untuk belanja."

"Aah arraseo."

"Ryewook-ssi, bisa kau buatkan ramyun untuk Sooyoung-ssi ? Tadi aku bertemu dengannya dan saat kutanya dia sarapan apa, dia bilang dia belum punya menu untuk sarapan. Yang spesial ya." Kata Shindong yang memasuki dapur sambil melihat jam tangannya

"Ah Donghae-ssi ? Sudah bangun rupanya. Nanti tolong kau antarkan ramyun ke apartemennya Sooyoung-ssi ya ? Aku buru-buru, 30 menit lagi aku kan ada kelas." Kata Shindong saat melihat ke arah Donghae

"Mw-mwo ?? Ya Hyung, aku kan belum terlalu kenal dengan-"

"Inilah kesempatanmu berkenalan dengannya !" Shindong memotong kata-kata Donghae lalu bergegas ke kamarnya

"Ryewook-ssi, bagaimana kalau kau saja yang mengantarnya ?"

"Mianhae, Donghae-hyung. Aku ada kelas juga. Aku dan Shindong-hyung akan berangkat bersama pagi ini." Kata Ryewook sambil mematikan kompor

"Aish, yasudahlah. Sudah jadi atau belum ?"

"Ne. Tolong ya, Donghae-hyung." Kata Ryewook yang sekarang memasukkan ramyun untuk Sooyoung ke dalam suatu wadah makanan

Selesai mempersiapkan ramyun untuk Sooyoung, Ryewook memberikan wadah tersebut kepada Donghae. Setelah menerima wadah tersebut, Donghae berjalan keluar apartemennya dan menuju ke apartemen Sooyoung. Donghae memencet bel, dan Sooyoung membuka pintu sedikit. Kepala Sooyoung muncul dari balik pintu. Wajar saja Sooyoung harus memunculkan kepalanya dulu, karena tidak ada lubang intip di pintunya.

"Ah Donghae-ssi ? Annyeong hasseyo. Ada apa ?" Tanya Sooyoung yang sekarang membuka pintu sepenuhnya

"Ini, ramyun yang dibuatkan oleh Ryewook-ssi." Kata Donghae sambil menyodorkan wadah makanan kepada Sooyoung

"Aah, Shindong-ssi benar-benar serius rupanya. Mian Donghae-ssi sudah merepotkanmu." Sooyoung mengambil ramyun dari tangan Donghae

"Tidak apa-apa. Aku pulang ya."

"Ah ? Eh ?"

"Waeyo ?"

"An-anhi. Oia, Donghae-ssi, kita belum berkenalan secara langsung. Choi Sooyoung imnida."

"Lee Donghae imnida. Ah iya, aku minta maaf atas sikapku kemarin." Kata Donghae dengan tulus

"Tidak, tidak apa-apa. Aku tahu kau banyak pikiran."

"Mwo ? Kau tahu dari siapa ?"

"Kyuhyun-oppa."

"Ooh dia. Kau tinggal sendiri ?"

"Ne..." Kata Sooyoung sambil mengangguk

"Berhati-hatilah. Aku pulang dulu." Kata Donghae sambil tersenyum dan membalikkan badannya

"N-ne. Kamsahamnida, Oppa !"

***

Sooyoung POV

Tidak kusangka Shindong oppa benar-benar serius ingin mengantarkan makanan untuk sarapanku. Aku pikir dia bercanda, makanya aku mengiyakan tawarannya. Tapi aku terkejut sekali saat Donghae-ssi berada di depan pintu apartemenku. Donghae itu satu kelas denganku di kampus, yaah kami kan satu jurusan. Jujur saja aku sedikit tertarik saat melihatnya. Tapi aku hanya mengagumi perawakannya saja. Tentu saja aku tidak bisa menyukai orang yang belum kukenal itu. Tapi yang membuatku bingung adalah sifatnya tadi. Dia tidak dingin seperti di kelas, malah dia cukup ramah tadi. Apa mungkin dia berkepribadian dua ya ?

***

Donghae kembali pulang ke apartemen Shindong. Saat membuka pintu, ia melihat Kyuhyun sedang melahap ramyun buatan Ryewook-ssi dan Leeteuk yang sedang mengepel lantai.

"Leeteuk-hyung ? Tumben sekali kau mau membersihkan rumah ?" Tanya Donghae sambil melepas sandalnya dan menaruhnya di rak sepatu

"Aah aku kena hukum tau." Gerutu Leeteuk sambil memaju mundurkan tongkat pelnya

"Oh mianhae, Hyung." Kata Donghae yang berjalan menuju ke meja makan

"Donghae-hyung ? Dari mana ?" Tanya Kyuhyun yang masih terus mengunyah ramyun-nya

"Apartemennya Sooyoung."

"Mwo ? Ada urusan apa, Hyung ?" Tanya Kyuhyun dengan alis terangkat

"Hanya mengantarkan ramyun kok. Aku disuruh mengantar ramyun oleh Shindong-hyung. Katanya dia tidak punya menu sarapan." Kata Donghae sambil mengambil mangkuk ramyun-nya

"Ooh..." Kata Kyuhyun yang kemudian meneruskan makannya

"Tenanglah, aku tidak akan merebutnya darimu."

"MWO ?! Ya, Hyung ! Dia bukan pacarku !"

"Memang aku bilang dia pacarmu ? Hahaha..." Ledek Donghae sambil tertawa dengan memegang perutnya

"Hyung, kau ini !"

"Hahaha mianhae." Kata Donghae yang masih tertawa sambil memegang perutnya

"Aah Donghae-ssi tertawa ! Donghae-ssi tertawa !" Kata Leeteuk sambil melompat-lompat dan menunjuk-nunjukkan tongkat pel nya ke arah Donghae.

GUBRAK ! Leeteuk terpeleset di lantai yang masih basah.

"HYUNG !!!" Teriak Donghae dan Kyuhyun yang langsung bangkit dari tempat duduknya dan berlari menghampiri Leeteuk

"Ahahaha aku tidak percaya Donghae-ssi sudah bisa tertawa lagi." Kata Leeteuk yang tertawa sambil mengusap-usap pinggulnya yang sakit akibat jatuh tadi

"Leeteuk-hyung, kau tidak apa-apa ?" Tanya Donghae sambil menarik tangan Leeteuk untuk membantunya berdiri

"Haha pinggulku sakit."

"Aish kau ini, Hyung ! Jangan melompat-lompat di lantai yang licin dong !" Keluh Kyuhyun

"Mianhae, Kyuhyun-ssi. Aku senang sekali Donghae-ssi sudah bisa tertawa lagi."

"Aah yasudah, Hyung. Kau ini memang suka bertindak yang aneh-aneh, sesekali berhati-hatilah, Hyung. Ayo, akan kubopong kau ke sofa." Kata Donghae yang melingkarkan tangan Leeteuk di pundaknya dan membopongnya ke soa

Sementara itu, Kyuhyun yang merasakan hal aneh melihat ke arah lantai di seluruh ruangan.

"LEETEUK-HYUNG ! KAU BERNIAT MENGEPEL LANTAI ATAU MEMBANJIRI LANTAI ??!"

***

Jam 10 pagi

Kyuhyun sudah barangkat ke kampus karena ia mengambil tambahan dan setelah itu latihan lagi. Donghae masih di apartemen dan sekarang sedang membuka situs jejaring sosial melalui laptop di kamarnya. Ia sign in dengan akunnya lalu mencoba mencari profile Yoona di daftar temannya. Tetapi nama Yoona sudah tidak ada dalam daftar temannya. Seperti yang diperkirakan Donghae, Yoona sudah menghapus Donghae dari daftar temannya. Akhirnya Donghae yang kesal segera sign out dan mematikan laptopnya. Donghae keluar kamar dan berniat mencari camilan di dapur. Saat memasuki ruang tengah,Donghae mendengar suara Sungmin dari depan pintu masuk. Donghae kemudian membuka pintu untuk mengintip hyung-nya.

“Ah mianhae, Sooyoung-ssi. Aku tidak bisa menyetir mobil.” Kata Sungmin kepada Sooyoung yang berdiri di depannya

"Ooh arraseo. Kamsahamnida, Sungmin-oppa" kata Sooyoung sambil membungkuk sedikit kepada Sungmin lalu berbalik menuju ke apartemennya dengan wajah agak muram

"Ah Sooyoung-ssi ! Sooyoung-ssi ! Mungkin Donghae bisa mengantarkanmu !" Teriak Sungmin kepada Sooyoung sesaat setelah melihat Donghae yang memunculkan kepalanya dari balik pintu

"MWO ??" Jerit Donghae yang seketika langsung membuka pintu

Sooyoung berbalik, dia melihat ke arah Sungmin dan Donghae yang masih ada di ambang pintu. Di wajahnya tercercah sebuah harapan namun masih harap-harap cemas, terlihat dari senyum yang hanya sedikit merekah. Donghae melihat ke arahnya sesaat.

"Aish... Sungmin-hyung, aku harus mengantarnya kemana ?" Tanya Donghae pada Sungmin sambil menggaruk-garuk kepalanya

"Aah Donghae-oppa. Jeongmal mianhae, tapi apa Oppa bersedia mengantarku ? Aku akan sangat terlambat latihan kalau aku naik bus. Sedangkan pelatih kami sangat disiplin waktu." Tanya Sooyoung sambil mengatupkan kedua tangannya di depan wajah

"Ara ara.." Kata Donghae yang lalu membalikkan badannya untuk mengambil kunci mobil dan hoodie-nya

"Ah ini, Donghae-ssi. Sudah kau antarkan Sooyoung-ssi ya. Mianhae, Sooyoung-ssi, kalau aku bisa menyetir mobil aku pasti akan mengantarmu. Bersemangatlah latihannya !" Kata Sungmin yang ternyata daritadi sudah masuk ke dalam apartemen mengambil jaket dan kunci mobil dan muncul untuk memberikannya kepada Donghae

"Ne. Kamsahamnida Sungmin-oppa." Kata Sooyoung yang langsung berlari kecil mengejar Donghae yang sudah berjalan meninggalkannya

"Hwaiting, Sooyoung !" Teriak Sungmin sambil mengeluarkan senyum dan wajah aegyo khas miliknya

***

Sooyoung duduk di jok depan, sementara Donghae menyetir mobil. Suasananya sepi sekali, hanya terdengar suara dari radio yang menyala namun entah Donghae mendengarkannya atau tidak karena Donghae hanya menatap lurus ke depan tanpa ekspresi. Sooyoung sedikit khawatir apakah dia merepotkan Donghae atau tidak.

"Donghae-oppa." Panggil Sooyoung dengan suara kecil yang dia pikir hanya dia sendiri yang bisa mendengarnya

Donghae hanya menengok sedetik lalu kembali menatap jalanan. Sooyoung yang tadinya akan membuka pembicaraan jadi mengurungkan niatnya karena dia pikir Donghae tidak menyadari panggilannya dan tadi dia menengok ke arah kaca spion. Akhirnya Sooyoung tetap diam dan tidak berkata apa-apa.

"Kau tadi memanggilku ?" Tanya Donghae setelah beberapa menit Sooyoung tidak membuka mulutnya

"N-ne."

"Waeyo ?"

"Aah itu.. Aku merepotkanmu ya ?" Tanya Sooyoung sambil malu-malu

"Kalau merepotkan lalu kenapa ?" Kata Donghae tanpa ekspresi dan masih tetap menatap lurus ke depan

"Jjinja ??! Ah jeongmal mianhae, Oppa ! Aku.. Aku turun disini saja, sudah dekat dari kampus kok." Kata Sooyoung sambil merapikan isi tasnya dan rambut panjang nya yang ikal

"Aish kau ini. Aku tidak serius tadi !"

"Oh tidak apa-apa ! Kampus benar-benar sudah dekat kok. Aku bisa naik bus dari sini. Aku juga tidak telat kok."

Donghae meminggirkan mobilnya ke sisi jalan dan berhenti. Mesin mobil masih tetap menyala. Sekarang dia menatap tepat ke mata Sooyoung.

"Kau mau turun disini ? Turunlah. Tapi sebelumnya lihatlah ke orang-orang yang lewat di samping. Perhatikan nafas mereka. Kalau kau berkeliaran di cuaca sedingin ini pita suaramu akan kaku. Akan merepotkan Kyuhyun juga kalau suaramu tidak bagus nantinya !" Kata Donghae dengan tatapan yang dalam kepada Sooyoung

Sooyoung memperhatikan orang-orang seperti yang dikatakan oleh Donghae. Dan benar rata-rata orang yang lewat mengenakan baju yang sangat tebal dan nafas mereka mengeluarkan uap yang sangat terlihat. Yah saat ini memang suhu di Seoul sedang dingin-dinginnya. Sooyoung terdiam dan menimbang-nimbang apakah dia akan turun atau tidak.

"Jadi ? Kau tetap mau turun ?" Tanya Donghae yang membuyarkan pikiran Sooyoung

"Ah eh..."

"Mwo ?"

"Aku tidak jadi turun. Err.. Aku tidak ingin mengecewakanmu dan Kyuhyun-oppa."

"Arraseo." Kata Donghae sambil menaikkan persneling mobilnya dan kembali membawa mobilnya berjalan menuju kampusnya

Sooyoung tidak berkata apa-apa lagi setelah itu. Dia hanya diam sambil menatap jalanan. Sebenarnya Sooyoung takut salah bicara lagi. Padahal sebenarnya Sooyoung ingin membuka pembicaraan tapi sepertinya Donghae salah persepsi hingga akhirnya membuat pertengkaran kecil pertama mereka. Tiba-tiba saja Donghae berteriak dan membuat Sooyoung terperanjat kaget.

"Ada apa, Donghae-oppa ??!" Tanya Sooyoung

"Aku benci lagu ini ! Kenapa harus lagu ini yang diputar di radio ! Radio sialan !" Gerutu Donghae yang sempat memukul stir nya dengan gigi yang menggertak

Sooyoung mencoba mendengarkan lagu yang diputar di dalam mobil mereka. Samar-samar Sooyoung mengenali lagu itu tapi lupa judul lagunya. Namun tak lama kemudian Sooyoung mengenali lagu itu.

"Hate U Love U, 'kan ?" Tanya Sooyoung

"Kau tahu lagu ini ? Tolong ganti stasiun radionya. Aku tak mau mendengar lagu ini !" Kata Donghae dengan raut wajah yang berubah drastis dengan sebelum lagu itu diputar

Donghae berwajah cemas, gelisah, dan tampak seperti orang yang memiliki kesedihan mendalam namun Sooyoung tidak mengerti apa yang telah terjadi kepada Donghae. Sekilas tampak kemarahan juga pada wajah Donghae. Sooyoung menuruti saja perkataan Donghae untuk mengganti stasiun radio tetapi dengan sekumpulan pertanyaan yang ada di dalam pikirannya. Namun setelah mengganti stasiun radio, raut wajah Donghae tetap tidak berubah. Sooyoung hanya diam saja melihatnya.

***

Sooyoung POV

''Lagu ini kan berjudul Hate U Love U ? Apa yang salah dari lagu ini ?'' Batin Sooyoung

Aku sangat tahu lagu ini. Aku sangat mengerti arti dari lagu ini, namun aku tidak mengerti apa yang Donghae-oppa pikirkan tentang lagu ini. Sedikit cerita, jadi Hate U Love U menceritakan seseorang yang masih terbayang tentang mantan kekasihnya walaupun ia telah mencoba melupakan dan membencinya, namun tetap saja ia tidak bisa menghapus mantannya dari pikirannya. Lagu ini penuh luka dalam tiap bait liriknya. Kalau kalian penasaran, silahkan search lagunya di internet.

Tunggu dulu, mantan ? Aish aku lupa lagu ini benar-benar sangat menusuk ke hati apabila orang yang mengalami kejadian yang sama. Jadi begitu. Donghae-oppa punya mantan kekasih yang masih ia sayang...

***

Akhirnya mobil Donghae sampai di kampus mereka. Sooyoung melepas safety belt nya.

"Donghae-oppa, jeongmal gomawoyo. Dan maaf ya soal yang tadi. Aku pergi dulu. Sampaikan salamku pada semua yang ada di apartemen." Kata Sooyoung sambil mencoba tersenyum kepada Donghae

"Ne." Jawab Donghae singkat sambil mengangguk kecil

Sooyoung yang takut pada Donghae langsung berlari kecil meninggalkan mobil dan menuju ke ruang latihan mereka. Sebenarnya Sooyoung sedikit cemas kepada Donghae. Namun Sooyoung tetap bergegas menuju ruang latihan.

***

"Annyeong haseyo ! Mohon maaf aku terlambat !" Seru Sooyoung yang baru masuk ke ruang serbaguna, tempat latihan mereka

Saat Sooyoung melihat keadaan sekitar, ia bingung. Tidak ada orang sama sekali di ruangan itu. Walaupun seluruh lampu menyala, tetapi ia tidak menemukan seorang pun di ruangan itu. Tapi kemudian Kyuhyun muncul dari belakang Sooyoung.

"Sooyoung-ssi ?"

"Ne ? AH ! Kyuhyun-ssi ! Mana orang-orang ??"

"Mereka semua sudah pulang. Tadi pelatih bilang kalau lomba besok tidak jadi diadakan." Kata Kyuhyun sambil mengusap-usap kepalanya

"Mwo ? Jadi, besok ? Tidak ada ?" Kata Sooyoung dengan nada lemah

"Ne. Aku juga tidak percaya mendengarnya. Tiba-tiba saja pelatih bilang bahwa panitia memutuskan untuk tidak jadi menggelar perlombaan itu karena satu dan lain hal."

"Aah aku harus bilang apa pada temanku ? Aku sudah terlanjur mengajaknya untuk menonton perlombaan besok."

"Oh iya, Sooyoung-ssi, aku punya ini." Kata Kyuhyun sambil merogoh-rogoh tas nya dan mengeluarkan sebuah lembaran kertas, "Ini ada lomba menyanyi solo ataupun duet. Pelaksanaannya besok, mau ikut ? Kita bisa berduet, atau kau mau solo juga tidak masalah."

"Ah anhi anhi. Aku tidak yakin bisa menyanyi dengan bagus." Kata Sooyoung ragu-ragu

"Percaya dirilah, Sooyoung-ssi. Kau pasti bisa kok. Ini salah satu cara membuktikan kalau kau punya suara yang bagus."

"Emm... Baiklah aku akan mengikuti lomba ini. Aku solo saja, tidak apa, 'kan ?"

"Jjinja ? Aah arraseo. Tidak apa-apa kok. Baiklah besok kita berangkat bersama. Kertas itu kau bawa saja, supaya bisa kau baca nanti. Ah iya kau ada kelas tidak ? Aku mau pulang sekarang, kalau mau kita pulang sama-sama saja."

"Hari ini tidak ada, jadi mungkin aku ikut pulang."

"Arraseo."

***

Kyuhyun dan Sooyoung pulang bersama. Mereka naik bus umum. Sooyoung masih memikirkan kejadian tadi bersama Donghae. Sebenarnya sih penasaran. Akhirnya Sooyoung memberanikan diri untuk bertanya pada Kyuhyun.

"Kyuhyun-oppa. Sebenarnya Donghae-ssi itu bagaimana orangnya ?"

"Waeyo ? Kau ingin tahu ?" Tanya Kyuhyun sambil mengangkat alisnya

"Ne."

"Hmm.. Kalau kau tanya sebenarnya aku bingung menjawabnya. Donghae-hyung itu baik dan ramah. Tapi akhir-akhir ini dia berubah menjadi lebih pendiam dan dingin. Sebenarnya sih dia masih bisa tertawa, tapi hanya kepada kami para teman serumahnya. Aah iya, aku diminta untuk menyampaikan maafnya untukmu soal yang waktu itu."

"Mwo ? Ooh dia sudah minta maaf kepadaku tadi pagi."

"Mwo ?? Ah dasar hyung itu."

"Umm, tapi Kyuhyun-ssi, aku cuma ingin tahu sih, tapi Donghae-ssi itu punya mantan kekasih ya ?"

Sejenak Kyuhyun diam. Terlihat Kyuhyun sedang memikirkan apa yang harus ia jawab kepada Sooyoung. Tapi akhirnya Kyuhyun membuka mulutnya.

"Waeyo ? Untuk apa kau tanyakan hal itu ?"

"Ah eh aku penasaran saja sih." Ujar Sooyoung salah tingkah

"Hmm... pasti ada sebabnya, 'kan ?"

"Ne..."

"Coba ceritakan, Donghae-hyung kenapa ?" Tanya Kyuhyun, sepertinya Kyuhyun ingin sekali mendengar cerita Sooyoung

"Err... itu tadi aku 'kan ke kampus bersama Donghae-ssi, lalu saat di perjalanan, stasiun radio memutar lagu Hate U Love U dan Donghae-ssi langsung menyuruhku untuk mengganti stasiun radionya. Saat kulihat wajahnya, ternyata raut wajahnya berubah menjadi sedih. Saat kuingat arti lagu itu, terlintas pikiran kalau Donghae-ssi memikirkan mantan kekasihnya."

"Aah Sooyoung-ssi ternyata cepat menyadarinya ya. Ne, memang benar Donghae-hyung memikirkan mantannya. Aish kupikir orang itu sudah tidak terlalu terbebani lagi dengan masalah itu."

"Ooh begitu rupanya." Kata Sooyoung sambil menghela napas

"Gomawoyo, Sooyoung-ssi. Dengan ceritamu barusan aku jadi tahu keadaan Donghae-hyung. Ah tapi kau membuatku terpikir satu hal."

"Mwo ? Apa itu ?"

"Aku sih cuma ingin tahu bagaimana kau bisa dengan cepat peduli dengan masalah orang lain saja. Atau jangan-jangan kau..."

***

"Aku pulang." Kata Kyuhyun sambil membuka pintu apartemen Shindong

"Aah sudah pulang ya, Kyuhyun-ssi ?" Kata Leeteuk yang sedang duduk di sofa

"Eeteuk-hyung ? Pinggulmu masih sakit kah ?"

"Hehehe, masih. Mungkin sih memar, tapi masih bisa kutahan." Kata Leeteuk sambil mengusap pinggulnya

"Oh oke. Donghae-hyung dimana ?"

"Barusan sih keluar sambil membawa-bawa gitar. Mungkin sih kerumah temannya main musik."

"Arraseo. Oh, Hyung, besok aku ada lomba menyanyi solo loh, tonton aku ya." Kata Kyuhyun dengan senyum yang memperlihatkan giginya

Yaah semua orang yang ada di apartemen itu sepertinya akan mendengar ajakan yang sama dari Kyuhyun.

***

Sooyoung POV

Aku sampai di apartemenku. Kutaruh tasku lalu kulepas jaket tebal yang melekat di tubuhku dan kurebahkan diriku di kasurku. Lalu beberapa detik kemudian, aku bangkit duduk dan menatap diriku yang tercermin di kaca meja rias di depan kasurku.

"Aish kenapa udara di kamar ini begitu kering ?" Gerutuku

Akhirnya aku bangkit berdiri dan kupasang kembali jaket yang tadi kupakai lalu aku bergegas keluar dari apartemenku.

Aku berjalan mengarah ke lift. Di tengah jalan, aku sempat berhenti di depan apartemen Shindong. Kuperhatikan pintunya, lalu aku meneruskan kembali perjalananku menuju ke lift. Niatku sih ingin jalan-jalan sedikit di lantai paling atas karena di lantai paling atas ada mini garden dan kupikir aku bisa sedikit menghirup udara untuk mengusir kebosananku disana. Kutekan tombol dan pintu lift terbuka seketika lalu aku masuk dan menunggu. Saat aku keluar dari lift, terdengar seorang namja sedang bernyanyi. Suaranya bagus sekali. Aku yang penasaran, berjalan menuju sumber suara. Ternyata suara itu datangnya dari mini garden yang ingin aku kunjungi. Dan aku dibuat terkejut saat aku tahu bahwa Donghae-oppa lah yang bernyanyi.

"Donghae-oppa ? Astaga suaranya bagus sekali. Tunggu... lagu ini, 'kan ?? Hate U Love U ??" Gumamku pelan sambil memperhatikan Donghae

Donghae-oppa duduk dan masih terus bernyanyi sementara aku mendengarkannya tanpa suara sedikitpun. Aku memperhatikannya dari balik kaca yang memisahkan ruangan tempat aku berdiri dengan mini garden itu. Aku takut ketahuan dan tiba-tiba dia berhenti bernyanyi. Aku ingin dia menyelesaikan nyanyiannya karena aku menyukai suaranya. Aku terbawa suasana dan tanpa sadar hatiku seperti ingin menangis mendengar Donghae-oppa bernyanyi. Perasaan itu semakin menguat saat kuperhatikan ekspresi Donghae yang sedih. Tidak lama, Donghae-oppa berhenti bernyanyi dan menundukkan kepalanya. Aku hendak pergi dari tempat itu namun baru satu langkah suara sepatuku terdengar olehnya karena disitu hanya ada aku dan Donghae-ssi saja.

***

Donghae mengangkat kepalanya seketika. Ia mencari-cari sumber suara sepatu dan langsung menemukan bahwa itu adalah suara sepatu Sooyoung.

"Ya. Kenapa kau disini ?" Tanya Donghae

Sooyoung akhirnya berjalan keluar dari ruangan dan menuju mini garden tempat Donghae berada. Namun Sooyoung tidak berani mendekati Donghae.

"Ne ? Aah mianhae aku tadi ingin jalan-jalan disini tapi ternyata ada Oppa disini. Aku jadi tidak jadi dan niatku ingin kembali turun." Kata Sooyoung salah tingkah

"Kau dengar aku bernyanyi ?"

"Eh ? Umm ne... Mianhae, Donghae-ssi. Ah aku tidak akan cerita kepada siapapun kok. Tidak perlu khawatir."

"Tidak apa-apa. Kau bosan ?"

"N-ne... Bagaimana kau bisa tahu ?" Tanya Sooyoung dengan hati-hati agar tidak menyinggung perasaan Donghae

"Mudah saja. Orang yang kesini pasti sedang merasa suntuk dan butuh udara. Duduklah."

"Aah... Ne.. Kamsahamnida."

Sooyoung berjalan menuju ke salah satu bangku taman yang ada disana. Tetapi dia tidak memilih untuk duduk di bangku yang sama dengan yang Donghae duduki. Ia lebih memilih untuk duduk di bangku yang ada di sebelah bangku Donghae. Kebetulan sekali udaranya tidak dingin seperti biasanya sehingga Sooyoung bisa merasa sedikit nyaman duduk di bangku yang terbuat dari kayu tersebut.

"Jadi apa masalahmu ?" Tanya Donghae tiba-tiba dan membuat Sooyoung kaget karena bingung

"Ne ? Ah tidak ada apa-apa. Aku hanya bosan dan ingin berjalan sedikit."

"Ooh..."

"Donghae-oppa ? Kau sendiri kenapa disini ?" Tanya Sooyoung dengan perasaan sedikit takut

"Sama denganmu." Jawab Donghae dingin

"Ooh ne... Kertas apa itu ? Apa kau sedang membuat lagu ?" Tanya Sooyoung yang tidak sengaja melihat kertas yang berserakan di sebelah Donghae

"Aah ini... Aku hanya iseng saja kok." Kata Donghae sambil merapihkan kertas-kertas yang berserakan itu

"Ooh ah mianhae."

"Mwo ? Kenapa kau minta maaf ?" Kata Donghae yang berhenti merapihkan kertas dan menatap Sooyoung

"Kau pasti tidak ingin aku mengetahuinya. Makanya aku minta maaf."

"Tidak apa-apa. Bukan masalah besar. Sooyoung-ssi, aku mau ke apartemenku dulu. Aku mulai kedinginan disini. Kau juga sebaiknya jangan lama-lama disini." Kata Donghae sambil berdiri dan mengangkat gitar yang ada di sebelahnya dan kertas-kertas tadi

"Ah ne. Kamsahamnida." Kata Sooyoung sambil menundukkan kepalanya

Akhirnya Donghae berjalan menuju bangunan dan meninggalkan Sooyoung sendiri di mini garden itu.

***

'Donghae-oppa memanggilku ? Aku tidak salah dengan, 'kan ?' pikirku. Donghae-oppa baru kali ini memanggil namaku. Biasanya ia memanggilku dengan kata kau ataupun ya. Ternyata dia sangat sopan. Ah kenapa ini ? Kenapa hatiku jadi lega seketika ya ?

Perasaan bosan dan penatku hilang. Aku menghirup udara dalam-dalam dan merasakan udara di hidungku dingin sekali. Ternyata memang udaranya sudah berubah. Aah aku kembali ke dalam saja ah. Akhirnya aku bangkit dan berjalan ke dalam sambil mengusap-usapkan tanganku dengan cepat. Kutekan tombol lift dan pintu lift terbuka.

***

Esoknya di belakang panggung perlombaan, Sooyoung berjalan mondar mandir di depan Kyuhyun yang sedang duduk di sebuah kursi. Wajah Sooyoung gusar sekali sementara Kyuhyun berwajah tenang dan siap. Sekarang urutan 37 yang sedang menyanyi. Kyuhyun ada di urutan 38 dan Sooyoung urutan ke 39. Saat nomor urut 37 sudah selesai menyanyi, giliran Kyuhyun lah sekarang. Kyuhyun bangkit berdiri.

"Sooyoungi-ssi, aku duluan. Tenang saja, kau pasti bisa. Duduklah dan tenangkan pikiranmu. Doakan aku ya." Kata Kyuhyun sambil menepuk bahu Sooyoung dan kemudian berjalan menuju ke atas panggung

Sooyoung menuruti kata-kata Kyuhyun. Ia duduk dan mencoba berpikir tenang. Tapi ia tetap tidak bisa tenang karena ia sangat gugup.

"Ayolah, Sooyoung ! Fokuskan pikiranmu ! Kau pasti bisa !" Kata Sooyoung meyakinkan diri sendiri

Sooyoung memejamkan matanya sebentar, mencoba menenangkan lagi pikirannya. Tidak terasa Kyuhyun sudah selesai menyanyikan lagu Lies milik G.O.D. Kyuhyun muncul di belakang panggung sambil memejamkan mata dan memegang dadanya. Sooyoung segera bangkit dan berjalan menuju ke panggung dengan terburu-buru. Kyuhyun hanya melihatnya tanpa berkata apa-apa. Akhirnya Sooyoung sampai di atas panggung setelah nomor urutnya dipanggil.

"Annyeong hasseyo." Kata Sooyoung sambil membungkuk ke arah juri dan penonton

"Silahkan dimulai." Kata salah seorang juri

Speaker mulai mengeluarkan musik lagu yang akan dinyanyikan oleh Sooyoung. Hari ini ia akan menyanyikan lagu Someday yang dinyanyikan oleh IU. Sooyoung memejamkan mata sebentar lalu mengangkat mic nya dan menarik nafas. Sooyoung mulai bernyanyi. Pada awal lagu, Sooyoung tidak menyanyikan lagu itu dengan baik. Para penonton juga saling berbisik mengomentari penampilan Sooyoung. Sooyoung memperhatikan para penonton dan menemukan sebuah sosok yang ia kenal. Lee Donghae namanya. Matanya terpaku padanya dan dalam seketika penampilan Sooyoung berubah. Ia bernyanyi dengan sangat baik dan penonton sudah menghentikan bisikan mereka. Sooyoung terus melihat ke arah Donghae dan membuat Donghae sedikit bingung dibuatnya. Leeteuk dan Sungmin menggoda Donghae.

"Donghae-ssi, dia memperhatikanmu." Bisik Sungmin sambil menyikut-nyikut lengan Donghae

"Aah apa jangan-jangan Sooyoung-ssi itu menyukaimu ?" Ledek Leeteuk

"Aish bisakah kalian diam ?" Gerutu Donghae

Donghae sepertinya tersentuh dengan penampilan Sooyoung. Ia memejamkan matanya sambil mendengarkan suara Sooyoung. Sampai akhirnya Sooyoung selesai bernyanyi, Donghae membuka matanya. Sooyoung menurunkan mic nya dan penonton bertepuk tangan. Sooyoung meninggalkan panggung. Di balik panggung, Kyuhyun sudah menunggunya sambil menyender pada tembok.

"Aah Sooyoung-ssi, suaramu bagus ! Daebak !" Kata Kyuhyun yang langsung bangkit dari senderannya

Tapi Sooyoung tetap berjalan. Bahkan dia berjalan dengan cepat. Lalu ketika sampai di bangku yang tadi ia duduki, ia langsung duduk dan menghela nafas panjang sambil memejamkan matanya. Kyuhyun menghampirinya.

"Ya, Sooyoung-ssi ? Gwenchana ?" Tanya Kyuhyun dengan wajah cemas

"Ne.gwenchaneyo..."

"Ah jjinja ? Lalu kenapa kau seperti ingin menangis ?"

"Mwo ?" Sooyoung langsung membuka matanya dan menatap Kyuhyun

"Kau memikirkan apa ?" Tanya Kyuhyun yang sebenarnya sudah mengerti kondisi Sooyoung namun tetap ingin menanyakannya

"Kyuhyun-ssi, kau pasti tahu, 'kan ? Emm, Kyuhyun-oppa, bisa kau tinggalkan aku sendiri ?"

"Aah ne. Aku akan datang lagi nanti kalau mau pengumuman ya. Istirahatlah." Kata Kyuhyun sambil bangkit dan berjalan meninggalkan Sooyoung

"Kamsahamnida, oppa." Bisik Sooyoung sambil memejamkan matanya dan menyenderkan kepalanya

***

Sooyoung POV

Aku diam dalam pejaman mataku. Ah kenapa sepi sekali sih ? Pikirku padahal sebenarnya aku tahu banyak orang yang ada di ruangan itu selain aku. Bukan, bukan ruangan ini yang sepi, tapi suasana hatiku yang sepi. Aish perasaan apa ini ? Sunyi sekali. Ingin sekali aku segera pulang dan membaringkan tubuhku di tempat tidurku. Atau mengobrol dengan Sunny. Sunny ?? Ah iya ia pasti sedang di bangku penonton, penonton kan tidak boleh masuk ke sini.

Sekian lama aku memejamkan mata, akhirnya sang MC memanggil seluruh peserta lomba untuk berkumpul dalam suatu ruangan. Katanya sih pengumuman sebentar lagi dan kami disuruh menunggu disana. Ah yasudahlah aku pasrah saja.

***

Kyuhyun berada di depan Sooyoung. Sooyoung hanya menunduk dan Kyuhyun melihatnya.

"Sooyoung-ssi ? Sudah baikan ?" Bisik Kyuhyun

"Ah ? Ne."

"Para juri telah memberikan poinnya. Dan skarang saya akan mengumumkan juara 1 sampai 3. Perlu diketahui bahwa juara 1 sampai 3 diambil sesuai dengan perolehan poin masing-masing peserta lomba. Sekarang aku akan mengumumkan juara-juara untuk kategori pria."

Semua peserta mengangguk-anggukkan kepalanya. Lalu sebagian dari mereka ada yang menunduk, memejamkan mata dan bergerak-gerak karena penasaran apakah mereka menjadi juara atau tidak.

"Dan kita mulai dari juara ketiga. Juara ketiga adalah Cho Kyuhyun dengan nomor urut 38. Dimohon kepada Cho Kyuhyun untuk naik ke atas panggung."

Kyuhyun membuka matanya lebar-lebar. Antara percaya dan tidak percaya ia berjalan menaiki panggung.

"Aish hanya juara 3 ? Ah tidak apalah, berarti aku harus berlatih lagi." Kata Kyuhyun dalam hati

"Sekarang untuk juara kedua. Juara 2 diberikan kepada... Lee Jin Ki dengan nomor urut 19. Silahkan naik ke atas panggung."

Lalu pria dengan kulit putih dan badan yang tinggi itu berjalan ke atas panggung. Pria yang sering dipanggil Onew itu berjalan sambil melakukan sedikit tarian seperti ayam yang sedang berkotek.

"Wah, aku juara 2 ?? Jonghyun-ssi ! Lihat, 'kan ? Aku juara 2 loh." Kata Onew sambil tersenyum, memperlihatkan eyes-smile nya

"Dan sekarang untuk juara pertama. Juara pertama, diraih oleh... Kim Jonghyun dengan nomor urut 23 ! Silahkan naik ke atas panggung !" Kata MC sambil memberi tepuk tangan

Lalu pemuda bernama Kim Jonghyun naik ke atas panggung. Jonghyun dengan rambut blonde itu berjalan melewati Onew sambil menjulurkan lidahnya dan membuat Onew sepertinya malu.

"Dan untuk kategori perempuan, dimulai dari juara 3 yang diperoleh Hyorin dengan nomor urut 32 ! Untuk mempersingkat waktu aku akan membacakan juara 2 dan 1 sekaligus. Juara 2 diraih oleh Suzy dengan nomor urut 7, dan juara pertama diberikan kepada.... Kim Taeyeon dengan nomor urut 12 ! Kepada para pemenang dimohon untuk naik ke atas panggung untuk penyerahan tropi."

Kyuhyun yang dari tadi menundukkan kepalanya sejak naik ke atas panggung langsung mengangkat kepalanya. Lalu ia menengok ke arah Sooyoung.

"Apakah Sooyoung-ssi tidak mendapat juara ???" Tanyanya dalam hati

Kyuhyun menatap Sooyoung. Sekarang Sooyoung sedang memejamkan matanya dan menghela nafas panjang sebagai bentuk ekspresi atas kekalahannya. Tetapi apa yang bisa Kyuhyun lakukan selain hanya menatap Sooyoung dengan tatapan memelas ?

Setelah diberikan segala tropi dan hadiah-hadiahnya, Kyuhyun segera berlari turun panggung dan ke arah Sooyoung yang tetap diam di tempatnya. Namun di tengah jalan, Kyuhyun berhenti seketika setelah melihat Donghae datang menghampiri Sooyoung.

"Gwenchana ?" Tanya Donghae tiba-tiba

"Ah ? Ne, gwenchaneyo..." Kata Sooyoung yang langsung menjawab begiutu melihat Donghae ada di hadapannya

"Ooh..."

Donghae dan Sooyoung sempat terdiam beberapa detik. Sepertinya keduanya bingung harus berkata apa. Akhirnya Donghae membuka pembicaraan.

"Sejujurnya tadi suaramu itu bagus. Hanya saja di bagian awal kau sedikit terlambat dan tidak pas. Jika saja tadi kau bisa sempurna dalam menyanyikannya, kuyakin kau pasti dapat juara hari ini."

"Ya... Jika saja..." Keluh Sooyoung

"Ya, kau jangan menyerah sampai disini ! Masih ada kesempatan lain, tetaplah berusaha. Ara ?" Kata Donghae dengan tatapan yang tajam

"N-ne..." Kata Sooyoung sambil menganggukkan kepalanya

"Nah begitu lebih baik. Ini, minumlah." Kata Donghae sambil menyodorkan sekaleng coke kepada Sooyoung dengan tangan kanannya

"Ne, gomawoyo, Oppa." Tanya Sooyoung yang meraih coke dari tangan Donghae

"Aish kau ini. Bisa senyum tidak ? Harusnya kau bangga karena aku memberimu coke."

"Mwo ? Kenapa begitu ?"

"Jarang-jarang kan orang tampan memberi coke kepada seorang gadis. Hahaha."

"Aish kau ini, Oppa. Aku kira kenapa." Kata Sooyoung yang sekarang sudah terlihat senyum malu di bibirnya

"Ah jjinja. Aku benar-benar mengalaminya, gadis-gadis yang kuberi sesuatu pasti langsung salah tingkah. Hahaha."

Tiba-tiba senyum malu di wajah Sooyoung langsung memudar. Tiba-tiba pandangan Sooyoung menjadi serius.

"Jadi kau sering memberi gadis-gadis barang ya ?" Tanya Sooyoung yang sekarang menatap Donghae

"Mwo ? Ah itu, aku hanya memberi mereka camilan ataupun minuman saja kok." Kata Donghae sambil menggaruk-garuk kepala

"Oppa, kau tidak boleh memberi harapan palsu pada orang lain dong. Tidak baik." Kata Sooyoung yang kembali tersenyum bahkan memukul pelan lengan Donghae

"Aah kau ini. Hahaha." Kata Donghae sambil mengusap-usapkan lengannya yang dipukul

"Kamsahamnida, Oppa."

"Mwo ?"

"Aku sedikit lebih baik sekarang berkatmu. Kamsahamnida."

"Hei aku sudah berbuat banyak untukmu. Menghampirimu, memberikanmu sekaleng coke dan menyemangatimu, tapi kau bilang 'sedikit lebih baik' ? Ah sakit hati." Ledek Donghae

"Ah emm... Baiklah, aku banyak lebih baik berkat Oppa. Kamsahamnida." Kata Sooyoung salah tingkah

"Tiga kali."

"Mwo ?"

"Kau mengucapkan terima kasih tiga kali. Itu berlebihan. Lain kali cukup satu kali saja, oke ?" Kata Donghae sambil tersenyum

"Araseo."

"Oh iya, kau ada teman pulang ?"

"Tidak ada." Kata Sooyoung dengan menggeleng-gelengkan kepalanya

"Oke, kau pulang dengan kami saja ya ?"

"Emm tidak merepotkan, 'kan ?"

Donghae langsung menatap tajam Sooyoung. Tatapannya serius sekali seperti ingin mengingatkan Sooyoung terhadap sesuatu. Lalu Sooyoung langsung sadar dan ingat kejadian kemarin.

"Ah mianhae." Kata Sooyoung yang langsung menundukkan kepalanya

"Kali ini aku yang mengajakmu. Tidak akan merepotkan. Ayo."

Donghae berjalan duluan meninggalkan Sooyoung yang masih berdiri di tempatnya. Akhirnya setelah Sooyoung menarik nafas panjang, Sooyoung beranjak dari tempatnya dan berjalan di belakang Donghae. Kyuhyun yang dari tadi memperhatikan mereka masih diam di tempatnya.

***

Kyuhyun POV

"Donghae-hyung ???" Pikirku saat melihat Donghae berjalan mendekati Sooyoung

Aku diam di tempatku, memberikan mereka berdua waktu untuk mengobrol. Tadinya sih aku mau langsung ke tempat Sooyoung-ssi dan menemaninya. Sebenarnya aku merasa bersalah karena aku yang mengajaknya ikut lomba ini dan sekarang membuatnya kecewa atas kekalahannya. Tapi sudah ada Donghae-hyung yang menghampirinya, jadi lebih baik aku diam dulu. Toh Donghae-hyung jarang sekali punya waktu mengobrol dengan Sooyoung-ssi.

Aku tetap berdiri dan memperhatikan gerak-gerik mereka. Dan aku kaget begitu melihat Donghae-hyung tertawa bersama Sooyoung-ssi.

"Baru saja Donghae-hyung tertawa ? Ah benarkah ?" Bisikku dalam hati

Baru kali ini kulihat Donghae-hyung tertawa di hadapan seorang gadis semenjak Yoona meninggalkannya sendiri. Biasanya dia hanya akan tersenyum kecil di depan gadis-gadis yang ada di dekatnya. Ah apa Donghae-hyung sudah melupakan Yoona ? Aku mencoba berpikir untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan anehku tentang Donghae dan Sooyoung. Tapi aku lega karena Donghae sudah mau tertawa lagi di hadapan gadis. Sooyoung-ssi kau memang benar-benar gadis istimewa...

***

Donghae dan Sooyoung berjalan menuju parkiran. Di depan mobilnya sudah ada Sungmin, Shindong dan Leeteuk yang sedang berdiri sambil berbincang. Shindong melihat ke arah Sooyoung dan berjalan menghampirinya.

"Sooyoung-ssi ? Gwenchana ?" Tanya Shindong

"Ne, Shindong-oppa." Jawab Sooyoung sambil tersenyum

"Ah syukurlah, Sooyoung-ssi." Kata Sungmin dengan senyum manis di bibirnya.

"Kita pulang sekarang ?" Tanya Leeteuk

"Mana Kyuhyun-ssi ?" Tanya Donghae sambil menengok ke kanan dan ke kiri mencari sosok Kyuhyun

"Ah itu dia sedang berjalan kesini." Kata Sungmin sambil menunjuk ke arah Kyuhyun

"Nah karena sudah berkumpul semua ayo kita pulang. Ryewook-ssi sudah memasak makanan untuk kita, termasuk Sooyoung-ssi." Kata Shindong

"Tunggu dulu. Kita ini berenam, 'kan ? Bagaimana bisa kita semua naik mobil dengan kapasitas 4 orang ?" Kata Sungmin sambil memperhatikan semua orang yang ada disana

"Oh kalau begitu aku naik bus saja. Aku ingin membeli beberapa cake." Kata Sooyoung

"Aku ikut Sooyoung saja. Kalian berempat naik mobil." Kata Donghae sabil menyerahkan kunci mobil kepada Shindong

"Apa tidak lebih baik aku saja yang naik bus bersama Sooyoung-ssi ?" Kata Kyuhyun

"Kyuhyun-ssi, aku tahu kau sedang tidak enak badan bukan ? Tadi pagi aku melihatmu meminum obat. Jadi lebih baik kau naik mobil saja daripada kau jadi makin sakit." Kata Donghae

"Tapi apa tidak apa-apa Sooyoung-ssi naik bus ? Kita bisa berhenti sebentar untuk membeli cake walaupun naik mobil." Kata Shindong

"Tidak apa-apa, Oppa." Kata Sooyoung sambil tersenyum

"Nah baiklah. Ayo, Sooyoung-ssi." Kata Donghae sambil berjalan duluan

Donghae dan Sooyoung berjalan meninggalkan Sungmin, Leeteuk, Shindong dan Kyuhyun.

"Wah sejak kapan Donghae dekat dengan Sooyoung ?" Tanya Shindong kepada Kyuhyun

"Aku tidak tahu." Kata Kyuhyun sambil mengangkat bahunya

"Yasudah ayo pulang sekarang. Dingin sekali disini." Kata Leeteuk yang sekarang mengusap-usapkan tangannya

Pulang ? Sejenak mereka terdiam. Mereka berempat saling menatap.

"Jadi siapa yang menyetir mobilnya ? Aku tidak bisa menyetir mobil." Kata Sungmin

"Apa aku yang akan menyetir ?" Kata Leeteuk

"TIDAK !!!" Teriak Sungmin, Kyuhyun dan Shindong

***

Donghae dan Sooyoung keluar dari area kampus dan sekarang sedang berdiri di sebuah halte bus, menunggu bus menuju apartemen mereka. Lalu munculah bus yang ditunggu-tunggu dan mereka naik ke dalam bus itu. Sooyoung duduk di sisi kanan bus dekat jendela, sementara Donghae memutuskan untuk duduk di belakangnya. Sebenarnya Sooyoung tidak keberatan kalau Donghae duduk di sampingnya tetapi mungkin karena memang Donghae masih mengingat Yoona jadi dia masih sedikit tertutup dengan gadis-gadis. Di tengah jalan, Sooyoung bersiap untuk turun ke halte berikutnya karena dia ingin membeli cake untuk Sunny yang tadi sudah disuruh Sooyoung untuk ke apartemennya. Saat Sooyoung berdiri, Donghae melihatnya.

"Ya, apartemen kan masih jauh ?" Tanya Donghae

"Ah aku mau membeli cake di toko kue dekat halte itu. Oppa kalau memang mau pulang duluan, silahkan saja." Kata Sooyoung sambil berjalan ke pintu bus saat bus telah berhenti di halte

"Aku ikut !" Kata Donghae sambil berdiri dan mengejar Sooyoung

"Lho, Oppa ? Waeyo ?"

"Ah gara-gara kau aku jadi ingin makan cake juga."

"Aah arasseo."

Sooyoung dan Donghae berjalan menuju toko cake terdekat. Sebenarnya toko cake itu direkomendasikan oleh Donghae karena Donghae bilang cake disana enak. Akhirnya mereka memilih beberapa cake dan snack ringan. Saat di kasir, ternyata ada beberapa yeoja memperhatikan Donghae. Satu diantaranya mendorong temannya sehingga menabrak Donghae yang hendak membayar. Alhasil dompet Donghae terjatuh di lantai dengan keadaan terbuka.

"Ah cwesonghamnida, Oppa !" Kata yeoja yang menabrak Donghae sambil setengah membungkuk

"Ne." Jawab Donghae dingin sambil mengambil dompetnya yang jatuh

Akhirnya beberapa yeoja itu pergi dengan perasaan bersalah. Namun mereka pergi dengan beberapa celotehan seperti 'Siapa yeoja yang ada di sampingnya ?' . Lalu Donghae yang tidak begitu mempedulikan kawanan yeoja itu pun melanjutkan transaksi dengan pegawai kasir. Saat Donghae hendak beranjak, ia melihat Sooyoung yang sepertinya sedang memikirkan sesuatu.

"Ya, kau kenapa ?" Tanya Donghae yang menggerakkan tangannya di depan wajah Sooyoung, khawatir kalau dia melamun

"Ah ? Anhi. Tidak ada apa-apa."

Donghae hanya mengangkat bahunya lalu berjalan duluan meninggalkan Sooyoung. Saat Donghae membuka pintu, Sooyoung masih berdiri di tempatnya. Akhirnya Donghae menunggunya. Sooyoung yang merasa ditunggu oleh Donghae akhirnya beranjak dari tempat itu dan menyusul Donghae. Lalu mereka berdua berjalan menuju halte tadi dan menunggu bus.

"Umm, Donghae-ssi ?" Kata Sooyoung dengan suara pelan

"Mwo ?"

"Itu foto yeoja yang ada di dompet tadi pacarmu ?"

Donghae diam beberapa saat. Mungkin dia mencoba mengingat foto di dompetnya. Setelah ingat ia membuka mulutnya.

"Ah. Eobseo. Emm itu mantan pacarku." Kata Donghae sambil mengusap kepalanya dan menghindari pandangan Sooyoung

"Aah. Ara."

"Mwo ?" Tanya Donghae yang langsung menatap Sooyoung

"Kau masih menyukainya. Hahaha."

"Mwo ??! Anhi anhi."

"Mengaku saja, Donghae-ssi. Tidak usah malu begitu."

"Ah itu halte apartemen kita. Gaja !" Kata Donghae yang segera turun dari bus

Sooyoung menggelengkan kepalanya lalu turun dari bus juga. Donghae segera berjalan meninggalkan Sooyoung begitu Sooyoung turun dari bus.

"Donghae-ssi !! Donghae-ssi !". Teriak Sooyoung

"Mwo ??!" Tanya Donghae yang membalikkan badannya

"Ah itu. Cake ku terbawa olehmu sebagian." Kata Sooyoung sambil menunjuk kantong plastik yang dibawa Donghae

Donghae diam sebentar lalu melihat dua kantong plastik yang dibawanya. Dan benar kalau ia membawa cake Sooyoung juga. Ia lalu menunggu Sooyoung sampai Sooyoung menghampirinya dan mengambil kantong plastik itu. Lalu mereka berdua akhirnya berjalan bersama menuju apartemen mereka. Di dalam lift, Donghae angkat bicara.

"Ya, kau jangan bicara pada siapapun tentang yang tadi ya ! Awas kalau kau berani bicara macam-macam. Lupakan saja kejadian tadi, arachi ??" Kata Donghae setengah memaksa

"Shiroh. Aku tidak mau." Kata Sooyoung sambil menjulurkan lidahnya

"Aish kau ini !"

"Joa. Aku tidak bilang siapa-siapa."

"Kamsahamnida."

Sampai di lantai apartemen mereka, keduanya berjalan keluar dari lift. Lalu Donghae yang apartemennya lebih dekat dari lift berhenti di depan pintu rumahnya. Sooyoung sedikit membungkukkan badannya dan meneruskan perjalanannya menuju apartemennya. Ia mengetuk pintu dan keluarlah Sunny yang sudah menunggu di apartemennya dari tadi. Sooyoung memeluk Sunny lalu masuk ke dalam apartemennya.

***

"Donghae-ya ? Mana Sooyoung-ssi ?" Tanya Shindong begitu melihat Donghae masuk ke dalam apartemennya

"Oh dia sudah kembali ke apartemennya."

"Ooh begitu. Kau bawa apa ?"

"Ini ? Cake, tadi aku beli." Kata Donghae sambil mengangkat kantong plastik yang digenggamnya

"Ah iya hampir aku lupa. Kemari kau." Kata Shindong yang langsung menggeret tangan Donghae

"Ya, Hyung ! Mwoya ??" Berontak Donghae, namun percuma karena Shindong bertubuh besar sementara Donghae bertubuh kecil

"Kau dekat dengan Sooyoung-ssi ???" Tanya Shindong dengan tatapan mata yang tajam

"Mwo ? Anhi. Tadi juga kami baru akrab." Jawab Donghae tenang

"Kalau begitu apa kau menyukainya ?" Tanya Sungmin tiba-tiba

"Mwo ?? Anhi anhi. Hei kenapa kalian aneh begini sih ?"

"Anhi. Lee Donghae kalau kau memang menyukai gadis ini, lindungilah dia semampumu, arachi ?" Kata Shindong sambil mengedipkan sebelah matanya

Donghae mengangkat alisnya. Sementara Shindong dan Sungmin melakukan high five. Donghae lalu menggelengkan kepalanya dan mengambil piring dan sendok untuk memakan cake yang dibelinya.

***

Dua bulan berlalu...

Donghae dan Sooyoung semakin akrab setiap harinya. Sooyoung sudah seperti seorang dongsaeng bagi Donghae sehingga setiap mereka bertemu pastilah Donghae mengusili Sooyoung. Sooyoung hanya bisa berteriak kalau Donghae sudah mulai mengusilinya. Gadis-gadis di sekitar mereka terlihat cemburu jika mereka sudah bersama. Pasalnya Donghae itu memang sangat terkenal di kampusnya. Yah tetapi yang perlu disyukuri adalah fakta bahwa para yeoja itu tidak mengganggu kehidupan Sooyoung.

Hari itu, Sooyoung duduk di kafetaria kampus sambil setengah melamun. Donghae sedang berjalan santai menggunakan headsetnya saat kemudian ia melihat Sooyoung dan menghampirinya.

"Hei, Shik Shin ! Hari ini kau kemana ?" Kata Donghae tiba-tiba muncul dan duduk di samping Sooyoung

"Ah, Oppa ? Hari ini ? Tidak kemana-mana. Waeyo ?"

"Bagus ! Ikut aku ya ! Aku mau cari sesuatu nanti. Tidak ada kelas kan ?"

"Eung. Tidak ada."

"Oke, jam 3 aku tunggu di depan apartemenmu." Kata Donghae yang mengacak-acak rambut Sooyoung lalu pergi

***

Sooyoung POV

Jam 3 ? Ada apa dengan Donghae-oppa ? Jarang juga dia mengajak aku. Ah pasti ada butuhnya makanya dia memintaku. Ah yasudahlah aku turuti saja kemauannya. Semoga saja dia membelikan aku makanan karena tidak ada stok makanan dirumahku.

***

Jam 3, depan apartemen Sooyoung

"Ya ! Sooyoung-ssi ?!" Teriak Donghae sambil menggedor pintu apartemen Sooyoung

"Ne. Ne, Oppa ! Jamkanman."

"Ah, Oppa kau ini baru menunggu beberapa menit saja sudah tidak sabaran. Aku kan harus bersiap-siap dulu."

"Memang kau mau kemana ?"

"Mwo ? Oppa kau ini lupa ? Aku kan disuruh untuk menemanimu. Kau sendiri yang bilang."

"Hahaha, Sooyoung ! Kau ini benar-benar deh. Aku mengajakmu mencari angin tahu ! Hahaha."

"Mwo ?! Ah, Donghae-oppa kau mulai lagi !"

"Hahaha mianhae. Tapi kali ini serius, aku jenuh di apartemen. Makanya aku ajak saja kau berhubung tadi wajahmu cemberut di kantin."

"Ah, Donghae-ssi, itu tadi aku cemberut karena aku lelah karena harus mengerjakan banyak tugas."

"Bagus !" Kata Donghae sambil menjentikkan jarinya

"Mwoya ? Apanya yang bagus ?!"

"Berarti aku tepat kan mengajakmu jalan hari ini ?"

"Ah ne."

"Gaja !" Kata Donghae yang lalu berjalan meninggalkan Sooyoung

Kalau Donghae mengajak Sooyoung ke suatu tempat, pastilah Donghae jalan terlebih dahulu, lalu Sooyoung harus menyusulnya. Sebenarnya Sooyoung sedikit kesal karena Donghae selalu meninggalkannya, tapi mau apa lagi ? Akhirnya Sooyoung hanya bisa menuruti Donghae.

Donghae dan Sooyoung mampir ke suatu toko buku. Disana Sooyoung membeli novel. Setelah itu Donghae dan Sooyoung berjalan di sebuah taman.

"Donghae-ssi, gomawoyo. Perasaan lelahku hilang sekarang." Kata Sooyoung

"Ah iya, sudah saatnya ya ?" Kata Donghae sambil menatap ke langit

"Mwo ? Waeyo, Donghae-ssi ?"

Tiba-tiba Donghae diam. Pandangannya lurus ke depan sambil sedikit menyipitkan matanya. Sooyoung melihat kelakuan aneh Donghae lalu melihat ke tempat yang sedang dilihat Donghae. Sooyoung tidak begitu yakin namun ada seorang yeoja berambut panjang sebahu dan berjalan menghampiri Donghae dan Sooyoung dengan sedikit tergesa-gesa

***

"OPPA !!!" Teriak yeoja itu

Semakin lama yeoja itu semakin dekat. Membuat sosoknya makin terlihat jelas oleh Donghae dan Sooyoung. Donghae langsung membuka matanya lebar-lebar begitu mengenali sosok yeoja itu. Im Yoon Ah. Yoona adalah yeoja yang sedang berjalan mendekati Donghae dan Sooyoung. Ya, Yoona sudah kembali, entah bagaimana caranya.

"Oppa !" Teriak Yoona lagi

"Donghae-oppa ! Ini benar-benar kau kan ? Ah syukurlah." Kata Yoona yang sekarang berdiri tepat di depan Donghae dan Sooyoung

"Im Yoon Ah ? Kau Yoona ?" Tanya Donghae tidak percaya

"Ne, Oppa ! Aku kembali !" Kata Yoona riang

"Waeyo ? Kenapa kau kembali ?"

"Aku kembali untukmu, Oppa !" Jawab Yoona dengan senyum yang merekah di bibirnya

"Kau, kau mau mempermainkan aku lagi ?! Tidak, Yoona ! Kau tidak bisa kembali ke sini. Kehidupanmu bersama Choi Siwon !" Kata Donghae dengan tatapan tajam

"Donghae-oppa ? Waeyo ? Aku kembali namun kenapa kau malah tidak senang ? Padahal aku sudah menunggu sejak lama untuk bertemu denganmu seperti ini."

"Tidak, Yoona ! Kehidupanmu bukan di sini !" Kata Donghae sambil menggelengkan kepalanya namun tetap memfokuskan tatapannya kepada Yoona

"Donghae-oppa ? Beri aku alasan !"

"Maaf, Yoona, aku sudah menutup hatiku untukmu. Tidak, kau tidak boleh di sini. Aku sudah melepaskanmu dan kau tidak boleh kembali !"

"Kenapa kalau aku kembali ? Tidakkah kembalinya aku merupakan berita bahagia untukmu ?"

"Yoona, pergilah. Kembalilah kepada Siwon, dia lebih pantas untukmu."

"Waeyo, Oppa ?!" Tanya Yoona setengah menangis

"Karena aku punya orang lain yang ingin aku lindungi !!!" Teriak Donghae

Yoona terdiam seketika. Tangisnya pun tak dapat dibendung lagi. Air matanya mengalir keluar.

"Aku... Aku sudah begitu lama menunggu waktu ini. Aku menunggu dan menunggu agar aku bisa kembali ke Seoul untuk bertemu denganmu. Aku kembali dengan alasan temanku sakit keras. Aku berbohong pada orangtuaku demi bertemu denganmu ! Aku pergi bukan karena aku mencintai Siwon. Aku pergi karena aku ingin melindungimu. Dan sekarang kau bilang kau punya orang lain ?" Kata Yoona yang berjuang menyelesaikan kata-katanya saat air mata dan isakannya tak kunjung berhenti

"Dan kau pergi tanpa memberitahuku apakah itu alasan yang tepat ? Fakta bahwa kau meninggalkanku dengan alasan apapun tidak bisa dilupakan ! Semua sudah terlambat, Yoona !"

"Mianhae... Mianhae... Jeongmal mianhae, Oppa !" Kata Yoona

"Yoona, pulanglah dan temui Siwon. Dialah yang paling pantas melindungimu. Aku... aku tidak bisa. Mianhae. Gaja, Sooyoung !" Kata Donghae

***

Donghae langsung menarik pergelangan tangan Sooyoung dan pergi meninggalkan Yoona sendirian di taman itu. Donghae berjalan dengan cepat sekali, sementara Sooyoung harus setengah mati mengimbangi kecepatan jalan Donghae.

"Donghae-ssi ! Lepaskan tanganku !" Pinta Sooyoung sambil berusaha menghentikan langkah Donghae

Donghae akhirnya berhenti melangkah dan melepaskan pergelangan tangan Sooyoung. Sooyoung langsung melihat dan mengusap-usap pergelangan tangannya yang daritadi digenggam oleh Donghae. Sedikit merah dan terasa sedikit sakit. Donghae lalu melihat Sooyoung yang masih memperhatikan pergelangan tangannya.

"Cwesonghamnida, Sooyoung." Kata Donghae

"Waeyo ? Kenapa kau kasar sekali pada yeoja tadi ? Dia itu yeoja yang ada di fotomu kan ?"

"Mwo ? Aish kau masih ingat kejadian itu ?!"

"Jawab pertanyaanku !" Perintah Sooyoung yang menatap tajam Donghae

"Ya memang dia yang ada di fotoku, lalu kenapa ?" Kata Donghae dengan menahan emosinya

"Kenapa kau kasar padanya ? Dia mantan pacarmu kan ? Kau juga pasti masih mencintainya. Dua orang yang masih mencintai harusnya tidak saling menyakiti !"

"KAU SALAH !!!" Teriak Donghae

"Lantas kenapa ?!"

"Tidakkah kau tahu bahwa aku..."

Donghae diam sejenak. Membuat Sooyoung menunggu. Emosi Sooyoung mulai meluap.

"Bahwa kau apa ?!" Seru Sooyoung yang hilang kesabarannya

"Bahwa aku membencinya ?! Siapa bilang aku masih mencintainya ??" Kata Donghae yang akhirnya angkat bicara

"Donghae-ssi, kau sudah sebesar ini dan kau masih berani berbohong ?"

"Aku tidak bohong, aku memang tidak mencintainya lagi ! Dia lebih pantas bersama Siwon itu !"

"Donghae-ssi, jelas sekali terlihat olehku kalau kau masih menyukainya. Aku memang baru mengenalmu tapi kurasa aku cukup tahu apa yang kau pikirkan."

"Sooyoung, kau tidak mengerti." Kata Donghae dengan volume suara yang rendah sekali sambil menundukkan kepalanya

"Mwo ? Kau bilang apa ?"

"Anhi. Kita pulang saja." Kata Donghae yang kemudian berjalan meninggalkan Sooyoung lagi

"Ya, Donghae-ssi !!!" Seru Sooyoung sambil mengejar Donghae

Namun percuma saja Donghae tidak mau mendengarkan kata-kata Sooyoung. Apapun Sooyoung katakan Donghae hanya diam, sesekali ia menggertakkan giginya. Donghae membuka pintu mobilnya dan menutupnya dengan kasar. Sooyoung masuk ke dalam dengan sedikit perasaan takut. Sooyoung mulai menyerah bicara kepada Donghae yang bahkan tidak dihiraukan olehnya. Akhirnya sepanjang perjalanan, di dalam mobil Sooyoung hanya diam saja.

Setibanya di gedung apartemen mereka, Sooyoung turun dari mobil Donghae. Donghae langsung menghampiri Sooyoung dan berdiri dekat di depan Sooyoung.

"Jangan katakan kejadian tadi pada siapapun !" Kata Donghae dengan mata tajam dan jari telunjuk yang mengarah ke wajah Sooyoung

"N-ne." Kata Sooyoung sambil mengangguk

Setelah mendengar jawaban dari Sooyoung, Donghae segera pergi dengan jalan cepatnya meninggalkan Sooyoung. Sementara Sooyoung masih berdiri di samping mobil Donghae.

***

Sooyoung POV

'Donghae-oppa, apa harus kau berbuat kasar pada yeoja itu ?' Pikirku

Tadi saat aku pertama kali melihat yeoja yang bernama Yoona itu, aku benar-benar sangat mengaguminya. Cantik, tinggi (walaupun dia lebih pendek dariku) , kulitnya putih bersih dan dia berjalan dengan anggunnya ke arah Donghae-oppa. Dan saat dia mendekat, aku mulai teringat pada foto seorang yeoja di dompet Donghae dan saat dia ada di depanku, aku makin yakin bahwa dialah orang yang ada di foto itu.

Ah mungkin dia tidak menyadari keberadaanku tadi karena sibuk berdebat dengan Donghae-ssi. Akan lebih baik jika seperti itu, daripada Yoona-ssi menyadariku dan aku malah ikut berdebat dengan mereka. Sebenarnya aku ingin sekali pergi dari mereka berdua saat itu, namun rasanya aku penasaran sekali dan akhirnya aku tetap ada disana, mendengarkan perdebatan yang tidak kumengerti.

Aku akhirnya beranjak dari mobil Donghae dan masuk ke apartemenku. Ada Sunny-ssi di depan apartemenku. Dan ada seorang namja di hadapannya. Siapa itu ?

***

Sungmin berdiri di depan Sunny. Sunny tertawa begitu keras hingga membuat Sooyoung mendengar tawanya dari jauh. Akhirnya Sooyoung semakin dekat dengan posisi Sungmin dan Sunny berdiri.

"Ah, Sungmin-ssi, annyeong haseyo." Kata Sooyoung sambil sedikit membungkukkan kepalanya

"Annyeong haseyo, Sooyoung-ssi. Ah mianhae tapi apa kau baik-baik saja ? Wajahmu pucat." Kata Sungmin sambil memperhatikan wajah Sooyoung dengan serius

"Ah iya. Kau pucat Sooyoung. Geurigo kau istirahat saja." Kata Sunny yang ikut memperhatikan wajah Sooyoung dengan seksama

"Ah arasseoyo. Annyeong, Sungmin-oppa." Kata Sooyoung

Sooyoung membuka pintu dan masuk. Sementara Sungmin dan Sunny hanya melihatnya saja.

"Ah mianhae, Sungmin-oppa. Sepertinya aku harus menemani Sooyoung dulu."

"Ne. Kalau begitu aku pulang ya. Annyeong." Kata Sungmin dengan senyumnya yang manis

Sunny masuk ke dalam apartemen dan mencoba menanyakan apa yang terjadi pada Sooyoung. Karena Sooyoung sangat percaya pada Sunny, akhirnya Sooyoung menceritakan segalanya kepada Sunny.

***

Seminggu telah berlalu. Hubungan antara Sooyoung dengan Donghae tidak seperti dua bulan terakhir. Apabila keduanya bertemu, hampir pasti mereka tidak akan menegur satu sama lain. Kyuhyun yang selalu bersama Donghae dan Sooyoung akhirnya bertanya pada Donghae apa yang terjadi pada mereka berdua.

"Ya, Donghae-hyung ! Sebenarnya ada apa dengan kalian ?" Tanya Kyuhyun pada Donghae yang sedang memakan ayam

"Kami ? Siapa kami ?" Tanya Donghae dengan mulut penuh makanan

"Kau dan Sooyoung."

Donghae langsung menghentikan aktifitas makannya. Ia terdiam sekitar 3 detik lalu melanjutkan mengunyah dan menelan makanannya.

"Yoona kembali." Kata Donghae

"MWO ?! Bagaimana bisa ??!"

"Entahlah. Dan yang makin tidak bisa dipercaya adalah bahwa dia bilang kalau dia ingin kembali padaku ! Tidakkah itu mencurigakan ? Sepertinya dia pikir dia bisa mempermainkan aku lagi."

"Donghae-hyung, Yoona-ssi sepertinya bukan orang sejahat itu."

"Waeyo ? Kau membelanya ?" Tanya Donghae yang sekarang menghentikan makannya

"Anhi. Bukan bermaksud membelanya, hanya saja selama aku mengenalnya, sepertinya dia tidak sejahat yang kau bayangkan."

"Jahat atau tidaknya, kenyataan dia meninggalkan aku tanpa alasan tetap tidak berubah. Aku sudah menutup hatiku padanya." Jelas Donghae

"Jadi kau merelakannya dengan Siwon ?"

"Ne. Sudah kuputuskan begitu. Memang lebih baik seperti itu."

"Ah lalu pertanyaanku masih belum terjawab. Tentang kau dan Sooyoung, kalian kenapa ? Aku tidak melihat kalian akrab lagi."

"Kau benar-benar ingin tahu ? Apa urusanmu ?" Tanya Donghae ketus

"Ah, Hyung, kau jangan ketus begitu. Aku kan hanya bertanya, sebagai temanmu dan teman Sooyoung-ssi, aku tidak bisa hanya tinggal diam. Mungkin aku bisa membantu kalian."

"Aish kau ini."

"Ceritakan padaku, segalanya." Kata Kyuhyun menatap tajam Donghae

Akhirnya Donghae menceritakan segalanya kepada Kyuhyun. Kyuhyun sedikit terkejut mendengar cerita Donghae namun setelah ia mendengar semuanya, Kyuhyun langsung berdiri.

"Ya, mau kemana kau ?" Tanya Donghae

"Menyelesaikan sebuah masalah." Kata Kyuhyun dengan senyum lebarnya

Kyuhyun langsung berlari mencari Sooyoung. Kampus itu begitu luas, dan agak sulit mencari seorang Sooyoung yang kecil di kampus itu. Namun setelah beberapa menit berlari kesana kemari, akhirnya ditemukannya Sooyoung di sebuah bangku di taman.

"Sooyoung-ssi !! Sooyoung-ssi !!" Teriak Kyuhyun sambil berlari menghampiri Sooyoung

"Kyuhyun-ssi ? Waeyo ? Kenapa kau berlari begitu ?" Kata Sooyoung yang langsung berdiri

"Aku... Aku sudah dengan dari Donghae-ssi, segalanya !" Kata Kyuhyun sambil berusaha mengatur nafasnya

"Mwo ? Apa hubungannya denganku ?"

"Sooyoung-ssi, aku tanya sekali lagi. Apa perasaanmu terhadap Donghae-hyung tidak berubah dari dulu ?"

"Waeyo ? Tiba-tiba kau menanyakan hal itu."

"Jawab saja."

"N-ne. Tidak berubah. L-lantas apa ??!" Seru Sooyoung dengan memasang tampang serius

"Donghae-hyung itu... Donghae-hyung..." Ucap Kyuhyun yang masih mengatur nafasnya

"Aku menyukaimu, Sooyoung." Kata seseorang dari balik Kyuhyun

Sooyoung dan Kyuhyun kaget seketika. Mereka mencari sumber suara. Di arah sumber suara, ada Donghae yang berdiri disana. Sooyoung mengernyitkan alisnya. Donghae berjalan mendekati Kyuhyun dan Sooyoung, lalu berdiri tepat di depan Sooyoung.

"Mwo ?" Tanya Sooyoung sambil berusaha menghindari tatapan Donghae

"Kyuhyun-ssi, gomawoyo. Kau membuatku punya keberanian." Kata Donghae yang menengok ke arah Kyuhyun

"Ah ne." Kata Kyuhyun yang lalu menepuk bahu Donghae dan berbalik meninggalkan Sooyoung dan Donghae, sepertinya Kyuhyun sadar kalau kata-kata Donghae tadi adalah untuk menyuruh Kyuhyun meninggalkan mereka

"Sooyoung-ssi, kenapa kau menghindari tatapanku ?" Tanya Donghae dengan suara lembut

"Anhi. Aku tidak menghindarinya !" Kata Sooyoung yang langsung menatap mata Donghae

"Sooyoung, jeongmal mianhae. Semenjak seminggu lalu hubungan kita tidak baik. Aku tidak tahan kalau kita harus menjaga jarak seperti ini. Aku minta maaf karena telah berbuat kasar padamu."

"Aku yang harusnya minta maaf, Donghae-oppa. Aku yang mencampuri urusanmu, padahal kau sangat terganggu akan hal itu."

"Tidak usah kau pikirkan." Kata Donghae yang sekarang tersenyum pada Sooyoung

"Lalu ? Bagaimana dengan Yoona-ssi ?"

Senyum Donghae langsung memudar. Ia menatap langit beberapa saat, lalu menarik nafas. Setelah menarik nafas, ia kembali menatap Sooyoung.

"Aku sudah melepaskannya. Sudah lama aku merelakannya dengan Siwon. Sekarang dia sudah tidak ada hubungannya lagi denganku. Sooyoung-ssi ?"

"Mwo ?"

"Tidakkah kau dengar aku mengatakan pada Yoona kalau aku ingin melindungi orang lain ?"

"Tidak, aku tidak dengar." Kata Sooyoung dengan menggelengkan kepalanya

"Berarti sekarang kau tahu. Bagaimana kalau orang itu kau ?"

"Mwo ? Maksudmu ?"

"Sooyoung, awalnya aku tidak ingin mengatakan ini. Tapi Kyuhyun membuatku merasa aku harus mengatakannya padamu. Sooyoung, saranghaeyo."

"Mwoya ?! Donghae-oppa kau jangan bercanda." Kata Sooyoung yang wajahnya sedikit memerah karena malu

"Aku serius, Sooyoung. Kupikir setelah Yoona meninggalkanku, aku akan menutup hatiku pada siapapun. Tidak ada orang lain yang sepertimu. Dan kupikir semua yeoja itu sama saja, mereka penipu. Namun setelah aku mengenalmu, pandanganku mulai berubah. Kau, kau beda dengan yang lain. Awal-awal pertemuan kita, memang itu kenangan yang tidak bagus. Tapi, saat aku sudah benar-benar dekat denganmu, aku merasa aku ingin melindungimu."

"Lalu apa ?"

"Sooyoung, katakan padaku perasaan apa yang kau miliki terhadapku."

"Donghae-ssi. Ini terlalu cepat dan membingungkan untukku."

"Katakan saja perasaanmu padaku." Kata Donghae dengan nada memohon

"Aku... sebenarnya aku sudah menyukaimu dari dulu. Namun aku takut untuk mengungkapkannya. Karena kupikir kau masih sangat mencintai Yoona. Saat aku tidak sengaja melihat fotonya, aku merasa Yoona adalah sosok sempurna dan aku tidak mungkin bisa menggantikannya di hatimu. Makanya aku mulai mundur dan menganggapmu sebagai kakakku."

"Jadi yang mau kau katakan adalah ?"

"Oppa, aku suka padamu." Kata Sooyoung dengan suara yang kecil

"Mwo ???" Tanya Donghae dengan tangan yang ada di telinganya dan mendekatkan telinganya ke wajah Sooyoung

"Aku menyukaimu !" Kata Sooyoung sambil mendorong kepala Donghae agar menjauh

"SOOYOUNG SARANGHAEYO !!!" Jerit Donghae

"Oppa ! Babo ! Ini tempat umum !!!" Seru Sooyoung dengan wajah merona merah

"Tidak apa kan ? Aku senang bahwa aku dan kau saling mencintai."

"Tapi tidak dengan cara seperti itu kan ?"

Donghae diam dan menatap Sooyoung. Lalu Donghae memeluk yeoja yang memiliki tinggi 170 cm itu.

"Sooyoung, kamsahamnida." Kata Donghae lembut

"Ne... Terima kasih juga, Donghae-oppa." Kata Sooyoung dengan senyum lebar di wajahnya

THE END

0 komentar:

Posting Komentar