Selasa, 27 Maret 2012

ELF4 DIARIES part fourteen


author : @adhweet
cast : ELF4 : Park Seoyeon, Kim Youngra, Lee Taehee, Hwang Yoonrin (all this character are OCs)
All members of Super Junior (esp. Donghae, Leeteuk)

Much appreciated if you would leave comments ^^

ini part yaaah cukup panjang :s setelah lama absen publish fanfic ini akhirnya selesai juga...





***
Taehee's POV

Seminggu setelahnya..

Hari ini latihan seperti biasa. Aku dan ketiga temanku datang lebih awal (atau lebih tepatnya sangat awal karena si Seoyeon yang bawel itu, kkkk~) dari yang lainnya. Dan kami terpaksa menunggu di ruang audio visual selama beberapa menit dengan bercanda dan tertawa sampai akhirnya Gae In-sunbae dan kedua temannya masuk dan kami berempat langsung hening. Ia menatap teman sebangkuku tajam, entahlah aku tidak tahu apa yang dipikirkannya saat itu. Untunglah situasi tegang diantara kami mencair begitu kulihat kepala Shindong-ssi yang muncul dari pintu.
"Annyeong haseyoo~ ada orang ?" tanya Shindong-ssi di celah pintu
"Ada ada.. Masuk saja, Shindong-ssi." Jawabku

Segera setelah aku selesai berkata, ia masuk ke dalam ruangan dengan 5 orang yang ada di belakangnya. Sungmin, Donghae, Siwon, Heechul dan Zhoumi.
"Chagiyaaaaa !!" Seru Donghae senang begitu masuk dan melihat Seoyeon, sementara Seoyeon hanya mengerling padanya
"Mana yang lain ?" Tanya Siwon sambil berjalan dan menyapu ruangan dengan matanya
"Molla~ molla~ molla~" jawabku sambil bernyanyi dengan nada yang... entahlah
"Kau ini." Yoonrin menjitak kepalaku
"Aww... Sakit meen~"
"Aish..." Yoonrin menggaruk kepalanya yang tidak gatal itu, "aah sepertinya yang lain masih di jalan menuju ke ruangan ini." Kata Yoonrin pada Siwon
"Oh waw, kau bisa berbahasa inggris ?" Tanya Heechul padaku, "you're so gorgeous !"
"Wow ! Yeaaaaah~"
"Eonnie-ku kenapa sih ?" Keluh Youngra
“Heechul-hyung, kau ini mentang-mentang baru diajari bahasa inggris oleh Senri-ssi tadi, kau jadi mengulang kata-kata itu terus.”

Aku mengalihkan pandanganku pada Shindong-ssi. Hmm.. Ada yang berbeda tapi apa ya ? Ah ! Iya benar !
"Shindong-ssi ?" Panggilku
"Ne ?"
"Apa... Apa kau menjalani program diet ?"
"Mwo ?" Shindong menatapku dengan ekspresi takjub, "bagaimana kau tahu ???"
"Kau... Terlihat lebih kurus."
"YES !!! Program-ku berhasil !"
"Mwo ? Wah iya benar !" Seru Youngra yang baru menyadari Shindong lebih kurus sekarang
"Kau daebak, Taehee-ssi ! Matamu benar-benar jeli !"
"Mana yang lain ?" Tanya Youngra
"Aah mereka masih di kantin. Katanya mereka semua lapar." Jelas Zhoumi
"Aigoo~ kasihan mereka." Kata Seoyeon prihatin
"Kau sendiri sudah makan ?" Tanya Donghae
Seoyeon menggeleng, "belum..."

Donghae menatap Seoyeon tajam, seperti ingin menusuk Seoyeon dengan benda tajam dan tatapan itu membuat Seoyeon ciut hingga ia memejamkan matanya dan membentuk huruf V pada jarinya. Haha.. Dia kena batunya.
"Hey kalian sudah makan ?" Tanya Siwon pada kami bertiga, biarlah si Seoyeon itu diurus oleh namjachingunya
"Sudah. Tadi kami makan bekalnya Yeonnie." Kata Youngra polos yang membuat Donghae makin mengasah ketajaman tatapannya pada Seoyeon
"M-m-mianhae..." Kata Seoyeon
"Ooh kalian sudah makan ya. Yasudah kalau begitu, tadinya sih kalau kalian belum makan, aku mau menyuruh kalian ke kantin. Tapi sepertinya tidak perlu." Kata Siwon lagi

Siwon dan yang lainnya duduk tidak jauh dari kami, kecuali si ikan dari Mokpo itu yang sekarang sedang 'bertengkar' dengan Seoyeon. Haaah dasar dua orang yang pacaran itu. Kulihat Gae In-sunbae dan kedua temannya mencibir Seoyeon dengan Donghae. Ah aku tidak suka tatapan itu. Lalu aku memalingkan wajahku ke arah pintu tepat saat seseorang masuk ke dalam.
"Ooh, Hyung ! Akhirnya datang juga !" Seru Siwon saat melihat Kangin masuk
"Baru segini saja yang datang ? Aah anak-anak itu kemana sih ?"
"Entahlah..." Jawab Heechul
"Hai, BOSS !!!" Seru Kangin saat melihatku
"Yoo whassup meen ?"
"Boss ? Sejak kapan kau jadi anak buahnya yeoja ini ?" Tanya Yoonrin pada si raccoon itu
"Sejak sekarang. Aku suka gayanya !" Jawab Kangin
"Ya ! Kau tidak boleh jadi anak buah seorang yeoja ! Bagaimana dengan harga dirimu ? Lagipula kau jangan lupa bahwa kita adalah 'Selamanya Anak Buah Leeteuk-hyung' ! " Omel Heechul
"Tidak apalaaah~ ya kan, Boss ?"
"Oh yeah. That's right meen !"

Setelah beberapa lama menunggu, akhirnya semua anak sudah berkumpul di ruangan dan tibalah saatnya kami untuk latihan.

***
Seoyeon's POV

Aah akhirnya selesai juga latihannya. Lelah ? Tentu saja iya ! Tapi rasa lelahku masih harus kutahan karena aku harus menemani Donghae mencari kado untuk dongsaengnya, Dongsu yang akan berulang tahun akhir pekan ini yang berarti dua hari lagi. Yaah aku sih senang-senang saja disuruh menemaninya, karena aku juga mau mencari kado yang bagus untuk Dongsu. Kami berkeliling di Dongdaemun selama beberapa lama dan Donghae dan aku masih belum juga mendapatkan sesuatu yang bagus untuk Dongsu.
"Donghae~ aku lelaaah~" racauku
"Nado~ aah ottokhae ? Aku bingung mau membelikan apa..."
"Kamu kan Hyung-nya, masa tidak tahu apa yang dia suka sih ?" Keluhku
"Aish molla molla molla." Katanya sambil mengacak kepalanya

Kami berjalan lagi, masih dengan wajah lelah kami yang celingukan mencari sebuah 'sesuatu'. Dan lewatlah kami di depan sebuah pet shop. Aku berhenti di depan pet shop itu sambil melihat ke dalamnya. Mataku melotot saat melihat seekor anjing berwarna putih salju yang ada di dalam sana.
"Donghae !" Panggilku sambil menarik lengan sweaternya
"Mwo ?"
"Kau boleh memelihara seekor anjing tidak dirumahmu ?"
"Boleh kok, wae ?"
"Itu lihat !" Kataku dengan nada riang sambil menunjuk ke dalam pet shop itu
"Mwo ? Apa sih ?" Donghae bingung
"Aish... Kaja !"

Aku menarik lengan bajunya lagi dan kami masuk ke dalam pet shop itu. Kubawa dia sampai ke depan kandang milik anjing mungil yang berwarna putih itu.
"Lucu tidak ?" Tanyaku khawatir
"Seo... Dia... Aigooo dia lucu sekali !" Kulihat senyum Donghae yang lebar di bibirnya
"Otte ? Kupikir lebih baik kita membelinya dan menghadiahkan ini untuknya." Usulku
"Hmm... Aku tidak yakin, Yeon."
"Wae ? Bukankah bagus kita memberinya anjing sungguhan ? Kalau hanya membeli bonekanya saja kan tidak asyik. Lebih baik anjing sungguhan supaya dia tidak kesepian lagi."
"Whoa, Seoyeon-ku pintar !" Kata Donghae mengacak rambutku
"Jadi kita beli ini saja ya ?"
"Tapi harganya..." Kata Donghae ragu
"Aigoo...kenapa hanya seekor anjing saja harganya dua puluh lima ribu won ?"
"Bagaimana ini, Yeon ?" Donghae menatapku dengan wajah kecewa, sebuah pemandangan yang sangat tidak ingin kulihat karena aku benci membuatnya kecewa
"Donghae-ya, jangan kecewa begitu. Kita patungan saja."
"Mworago ??? Anhi anhi. Kan aku mau membelikan hadiah untuknya."
"Donghae, sejujurnya aku juga mau membelikannya hadiah. Jadi daripada kita harus pergi berkeliling untuk mencari hadiah lagi, lebih baik kita berdua hadiahkan ini untuk Dongsu. Otte ?"
"Tapi..."
"Sudahlah tidak ada tapi. Kita beli saja, oke ?"

Donghae pasrah dan lalu pergi ke pelayan yang ada di sudut ruangan. Saat pelayan yang terlihat bosan itu melihat Donghae, tatapannya menjadi bersinar. Mungkin efek melihat namja tampan seperti Donghae sore-sore begini. Pelayan itu lalu mengurusi segala hal yang berkaitan dengan anjing yang kami beli. Dan sesuai kesepakatan, kami membayarnya berdua.
"Kita namai apa ya dia ?" Gumamku
"Bada !" Sahut Donghae cepat
"Bada ? Kenapa Bada ?"
"Karena dia putih, mungil dan sangat lucu." Katanya sambil menatap anjing yang besarnya hanya sekepala manusia itu
"Bada nama yang bagus !" Aku pun tersenyum
"Baiklah, kalau begitu dia ikut siapa sekarang ? Eomma atau appa-nya ?"
"Eomma ? Appa ?"
"Kau eomma, aku appa." Kata Donghae tersenyum lebar
"Aish." Aku mengusap kepalaku, "yang jelas tidak dirumahku, Donghae. Aku tidak boleh memelihara anjing lagi."
"Arasseo. Kalau begitu dia ikut appa-nya."
"Kau ini masih saja kekanakan."
"Seoyeon-ah..."
"Wae ?" Aku melihat ke arahnya
"Bisa panggil aku 'oppa' ?"
"Eh ? Oppa ?"
"Ne... Bisa kan ?"
"Ooh hmm... Algesseumnida."

Untunglah Donghae membawa sepedanya kesini. Kalau tidak begitu, kami akan harus berjalan kaki sampai rumah karena bus tidak menerima hewan peliharaan. Jadi kami berjalan menuju tempat sepedanya diletakkan, lalu Donghae memboncengku yang memangku kandang kecil milik Bada.
"Oh iya, ulang tahun Dongsu dirayakan ?"
"Ne. Rencananya Super Junior dan teman-temanmu akan diundang. Hanya pesta kecil-kecilan saja kok."
"Dimana nanti pestanya ? Dirumah eomma-mu kah ?"
"Anhi anhi. Itu terlalu jauh. Aku berencana membawa eomma dan Dongsu kesini tidak mungkin aku membawa kalian semua kerumah eomma. Jadi kemungkinan besar pestanya di dorm-ku." Jelas Donghae masih dengan usahanya mengayuh sepeda
"Sudah kau bicarakan dengan eomma-mu ?"
"Ne. Kebetulan dia juga bilang mau berkunjung kerumahmu. Mau reuni dengan eomma appa-mu katanya. Kau tidak keberatan kan ?"
"Anhiyo ! Bukankah malah bagus kalau mereka mengadakan reuni mereka sendiri ? Lagipula orangtuaku juga pasti ingin bertemu dengan eomma dan Dongsu." Kataku sambil tersenyum, tentu saja Donghae tidak melihatku tersenyum karena dia menatap ke jalanan
"Aah syukurlah kalau kau tidak keberatan." Tersengar nada puas dari Donghae
"Tentu saja tidak. Kita kan sudah seperti saudara." Tambahku
"Hmm... Saudara ya ?" Gumam Donghae pelan
"E-eh ? Mworago ?" Tanyaku karena tidak dengar apa yang Donghae barusan katakan
"Anhi. Bukan apa-apa kok."

Dan sepanjang perjalanan kami terus mengobrol. Kadang-kadang Donghae suka meledek aku yang membuatku geram dan spontan memukul lengan Donghae ataupun menjambak rambutnya. Sampai di rumahku, Donghae pun segera pamit karena ia belum bilang pada sang leader, Leeteuk kalau dia pulang terlambat. Donghae kembali menaiki sepedanya dan pulang ke dorm-nya dengan Bada yang ada di dalam kandang yang diikat di bangku belakang sepedanya.

***
Donghae’s POV


Super Junior’s House, 10 p.m
Aku hanya main komputer di kamar dorm-ku. Membosankan sekali karena di dorm hanya ada aku, Sungmin-hyung dan Kyuhyun yang ada di kamar mereka. Yang lain ? Teuk-hyung mengajak mereka jalan-jalan. Aku, Sungmin-hyung dan Kyuhyun tidak ikut karena kami sama-sama ‘anak rumahan’ yang tidak terlalu suka jalan-jalan. Setelah beberapa lama aku main komputer, aku membaringkan tubuhku ke kasurku. Empuk sekali ! Tidak lama kemudian Sungmin-hyung masuk ke kamarku.
“Hae ?” panggilnya
“Mwo ? Wae, Hyung ?” tanyaku tanpa bangkit dari posisiku
“Anhi. Hanya mengecek keadaanmu saja. Tidak tidur ?” Sungmin-hyung duduk di sampingku
“Belum ngantuk, Hyung.” Kataku malas
“Waeyo ? Ada yang kau pikirkan ?”

Aku membuka lebar-lebar mataku dan menatap matanya. Bagaimana bisa dia menebaknya hanya dengan melihat kondisiku ? Sungmin-hyung benar-benar peka.
“Ne, Hyung.”
“Ada apa ? Ada yang tidak beres dengan Seoyeon ? Kenapa ? Kalian bertengkar ?”
“Anhi anhi anhi.” Aku menghentikannya sebelum ia meneruskan kata-katanya, “Tidak seperti itu, Hyung. Entahlah aku hanya merasa tidak nyaman dengan diriku sendiri.”
“Tapi ini menyangkut Seoyeon kan ?” dia menebak lagi
“Aah... ne...” jawabku

Aku menutup mataku dengan tangan kananku. Tidak lama seseorang masuk ke dalam kamar dan aku melihat siapa yang datang. Cho Kyuhyun.
“Ya, Hyung, ternyata kau disini.” Kata Kyu yang masih berada di pintu
“Ne, ada apa ?”
“Tidak apa-apa. Aku mencarimu tapi kau tidak ada. Ternyata kau malah disini.”
“Ooh kau bisa mencari orang juga ternyata ? Kupikir kau terlalu sibuk dengan PSP-mu itu.” Kata Sungmin dengan nada meledek. Jadi begitu, ternyata alasan asli Sungmin-hyung ke kamarku adalah karena ia diabaikan oleh Kyu. Haah GameKyu itu
“Aigoo, Hyung, kau marah ?” tanya Kyuhyun
“Anhi.” Kata Sungmin memalingkan wajahnya dari Kyu dan kembali menghadap padaku
“Ooh, Donghae-hyung ? Kau kenapa ? Sakit kah ?” Kyu sekarang ikut duduk di kasurku
“Tidak apa-apa. Hey Kyu, sejak kapan kau jadi perhatian pada orang lain ?”
“Aah, Donghae-hyung kau jangan ikut meledekku juga dong.” Kata Kyu dengan nada aegyo, aah semua orang juga tahu kalau aegyo-nya Kyu itu tidak lucu
“Jangan aegyo di depanku.” Omelku
“Aigoo nadamu bicara seperti Park Seoyeon saja. Ayolah sekarang cerita !” pinta Kyu lagi
“Shiroh.”
“Ayolah, Hae. Cerita saja. Tidak apa-apa kok kalau Kyu juga tahu ceritamu. Dia kan tidak seperti Leeteuk-hyung dan Kangin-hyung yang bocor itu.” Bujuk Sungmin-hyung
“Ara ara... Sebenarnya sih tidak apa-apa. Hanya, merasa tidak nyaman dengan perasaanku sendiri.” Kataku sambil bangkit duduk menatap mereka berdua
“Karena Park Seoyeon kah ?” tanya Kyu, aish dua orang ini bagaimana mereka bisa tahu sih
“Ne...”
“Lanjutkan.” Kata Sungmin-hyung dengan nada serius
“Kau tidak bertengkar dengan Seoyeon-ssi kan ?” pancing Kyu
“Anhiyo ! Kami tidak akan pernah bertengkar.”
“Lantas  ?” tanya Sungmin-hyung
“Aish aku tidak bisa cerita, Hyung.”
“Aah kau tidak asyik, Hyung !” keluh Kyu
“Tentu saja. Karena yang asyik menurutmu itu hanya game saja !” Ledekku lagi
“Yasudahlah kalau kau benar-benar tidak mau cerita. Tapi apa benar-benar tidak mau cerita ?”
Aku mengingat kembali dengan perjanjianku dan Seoyeon kemudian aku menggeleng, “Tidak bisa, Hyung. Aku benar-benar tidak bisa. Mianhae.”
“Yasudahlah kalau begitu. Donghae-ah, kalau kau mau bertahan lama dengan Seoyeon, percaya saja padanya. Kalau kau ada kesulitan ceritakan padaku saja, ara ? Aku tahu kau ini masih payah dalam urusan yang begini.” Kata Sungmin-hyung
“Sungmin-hyung benar, kalau ada apa-apa cerita saja padanya. Percayalah, dia ini expert !” tambah Kyu dengan mata evil-nya
“YAA !” seru Sungmin-hyung
"Aah, Donghae-hyung, bolehkan kami disini dulu sampai mereka semua pulang ? Di kamar membosankan." Pinta Kyu
"Ne, kalau memang mau menunggu mereka disini boleh saja." Jawabku
"Hei anjing putih itu kau taruh mana ? Tidak kau taruh di luar kan ?" Tanya Sungmin-hyung
"Anjing ? Kau beli anjing, Hyung ?" Tanya Kyuhyun
"Ada di sudut ruangan depan. Tenang saja ia tidak di luar kok. Aah lebih baik aku mengecek keadaannya dulu." Kataku sambil bangkit dari kasurku
“Yasudah sana, cepat kembali ya.” Perintah Kyu

Aku keluar dari kamarku dan berjalan menuju ke sudut ruang depan tempat kandang itu kuletakkan. Setelah sampai, aku duduk bersila di depan kandang itu. Aku membuka kandang itu dan mengeluarkan Bada dari dalamnya. Kemudian aku meletakkan Bada di pangkuanku. Aah anjing ini lucu sekali ! Yeon pintar juga memilih anjing selucu ini. Yeon......
“Jadi kau hanya menganggapku ‘seperti saudara’ , Yeon ?”
Aku menatap Bada yang sekarang malah menjilat-jilat tanganku. Aigoo lucu sekali dia ! Apa dia meminta perhatianku hingga ia menjilati tanganku begini ? Tiba-tiba sebuah pertanyaan melintas di otakku.
“Kapan Seoyeon akan menyadari perasaanku ?”

***

Seoyeon’s house, Saturday 8 a.m

Seoyeon membuka matanya dan mencari handphonenya. Dan ia langsung melompat dari kasurnya dan berlari menuju ke belakang untuk mengambil handuk dan berlari lagi ke toilet untuk mandi. Eomma-nya hanya melihatnya sambil geleng-geleng kepala. Setelah selesai mandi, Seoyeon langsung memakai ‘seragam’ kesukaannya yaitu t-shirt, celana jeans dan sepatu kets coklatnya. Setelah itu ia langsung pergi ke depan rumahnya, mencari-cari sosok yang sudah menunggunya. Lee Donghae.
"Selamat pagi, Tuan Putri." Kata Donghae sambil tersenyum di atas sepedanya
"Aish mwoya ? Kau sudah lama ?"
"Anhiyo. Kau sudah siap kan ? Ayo pergi sekarang."
"Jamkanman, aku pamit eomma dulu."

Aku langsung ke dalam rumah dan meminta izin pada eomma-ku. Untung saja boleh. Lalu kuambil tasku dan aku langsung ke tempat Donghae berada. Jongmin atau Jonghwa-oppa berada di teras depan dan melihat ke arahku dan Donghae dan menatapku dengan tatapan yang meledek. Aku tidak mempedulikannya, jadi aku langsung duduk di belakang Donghae.
"Berangkat sekarang ?" Tanya Donghae
"Ne..."

Dan Donghae mengayuh sepedanya sampai ke dorm Super Junior.

***

Super Junior's House...

"Dongsu dimana ?" Tanya Seoyeon sambil berjalan masuk ke tempat tinggal Super Junior itu
"Sedang dalam perjalanan kemari. Leeteuk-hyung dan Kyuhyun sedang menjemput mereka naik mobil." Jawab Donghae
"Waaah, Seoyeon-ssi !" Sahut seorang namja yang baru keluar dari sebuah kamar di sudut ruangan, Lee Sungmin
"Aah annyeong haseyo." Sapa Seoyeon sambil membungkukkan tubuhnya
"Tidak usah formal begitu ah."
"Mana yang lain ?" Tanya Seoyeon
"Hmm... Ryeowook sedang di dapur. Yang lain sedang membeli peralatan pesta dan makanan ringan." Kata Sungmin
"Ryeowook-ssi di dapur ? Sedang memasak ya ? Aah aku membantu Ryeowook-ssi saja ya ?" Tanya Seoyeon lagi
"Hai, douzo(silahkan)..." Kata Sungmin dengan bahasa Jepang
Seoyeon baru berjalan beberapa langkah menuju dapur sebelum berbalik pada Donghae dan Sungmin, "Aah aku lupa. Teman-temanku tidak tahu jalan kesini. Apa sebaiknya aku menjemput mereka dulu ya ?"
"Aah itu tidak perlu kok. Uri Siwonnie sudah mengatasi masalah itu." Timpal Sungmin
Seoyeon mengerutkan alisnya, "Oh arasseo.. Kalau begitu aku bantu Ryeowook-ssi ya."

Seoyeon pergi ke dapur sementara Donghae dan Sungmin berkutat dengan dekorasi pesta di ruang tamu mereka.
"Ryeowook-ssi ? Annyeong haseyo." Sapa Seoyeon saat melihat Ryeowook yang sedang menghias kue coklat berhias krim putih di atasnya
"Aah annyeong haseyo, Seoyeon-ssi." Balas Ryeowook yang memalingkan wajahnya dari kuenya
"Wah itu kue buatanmu sendiri ? Daebak !"
"Ah ne.. Haha kamsahamnida."
"Bolehkah aku membantu ?"
"Tentu saja boleh !" jawab Ryeowook riang

Lalu Seoyeon mengambil satu buah stroberi dan meletakkannya di atas krim yang sudah dibentuk oleh Ryeowook. Tidak lama setelah Seoyeon membantu, terdengar bel rumah mereka berbunyi dan Sungmin membuka pintunya.
"Annyeong haseyoooo !" Seru tiga orang yeoja yang ada di hadapan Sungmin, siapa lagi kalau bukan Yoonrin, Youngra dan Taehee
"Annyeong haseyo ! Wah kalian datang cepat ya ? Siwonnie memang bisa diandalkan.” Kata Sungmin
“Ahaha biasa saja, Hyung. Aku kan hanya membantu sedikit.” Timpal Siwon
Syukurlah jadi kalian bisa bantu-bantu sedikit. Bisa bantu kami kan ?"
"Tentu saja bisa." Jawab Youngra riang
"Baiklah kalau begitu. Kalian bisa memilih antara membantuku dan Donghae mengurus dekorasi atau membantu Ryeowook dan Seoyeon-ssi di dapur."
"Yeonnie sudah ada disini ? Wah dia tidak bilang-bilang kalau dia sudah duluan kesini."
"Ne. Aku yang menjemputnya tadi pagi hehe." Kata Donghae
"Aku dekorasi saja." Kata Yoonrin cepat
"Aah aku bantu-bantu di dapur saja ah." Kata Taehee dengan nada evil
"Andwae ! Kalau kau di dapur yang ada malah kau merecoki saja. Biar aku yang bantu di dapur. Taehee-eonnie bersama Leadernim saja sana." Kata Youngra
"Aish.. Aku kan tidak merecok..." Kata Taehee dengan nada memelas
"Andwae andwae andwae." Kata Youngra
"Aish arasseo.." Akhirnya Taehee pasrah

Dan Youngra segera pergi ke dapur menemui Seoyeon dan Ryeowook yang berkutat dengan makanan dan kue ulang tahun Dongsu. Sementara Siwon, Taehee dan Yoonrin membantu Sungmin dan Donghae untuk mendekorasi rumah mereka. Setengah jam kemudian, seluruh member Super Junior minus Leeteuk dan Kyuhyun datang. Segala dekorasi dan kue sudah siap.
“Waah sudah ada kalian !” sahut Henry dengan sebuah kantong plastik di tangan kanannya
“Aah annyeong haseyo, Henry-ssi.” Sapa Youngra
“Wah, Boss ! Kau datang juga !” seru Kangin menghampiri Taehee dan high five dengannya
“Yoo meen~ aku pasti datang.” Kata Taehee
“Kalau begitu sekarang kita tinggal menunggu tamu istimewanya ya ?” tanya Yesung
“Ne. Sebentar lagi pasti mereka sampai.” Kata Zhoumi
Seoyeon mendekati Donghae dan berbisik padanya, “Donghae-ssi, Bada dimana ?”
“Bada ? Aah itu ada di kamarku. Wae ?” kata Donghae
“Oke nanti kita kasih sama-sama ya.” Kata Seoyeon sambil tersenyum lebar

Dan akhirnya setelah beberapa lama menunggu, Dongsu, eomma Donghae, Leeteuk dan Kyuhyun membuka pintu depan. Semua memberi surprise dan setelah itu pesta kecil-kecilan itu pun dimulai. Musik menggema di seluruh ruangan. Walaupun itu hanya pesta kecil-kecilan saja, tetapi suasananya tidak kalah ribut dengan pesta ulang tahun yang dihadiri puluhan orang. Taehee dan Hangeng berjoget di depan televisi sementara Youngra dan Leeteuk berkaraoke di depan Dongsu dan eomma-nya. Yoonrin sibuk menghabiskan makanan yang dibuat oleh Ryeowook.
“Aah otte ? Apakah masakannya enak ?” tanya Ryeowook
“MASHITA ! Jeongmal mashita !” seru Yoonrin
Tiba-tiba Yesung datang, “Aah aku lapar sekali ! Waah makanannya banyak ya ? Wookie-ah kau pasti lelah memasak sebanyak ini.”
“Anhiyo, aku malah senang karena banyak yang mau memakannya.” Jawab Ryeowook
“Kalau begitu, Yoonrin-ssi, bagaimana kalau kita lomba makan ?” usul Yesung
“Mwo ?? Lomba makan ? Siapa takut !”

Yoonrin dan Yesung lalu mengambil kursi dan duduk bersebelahan. Ryeowook menyajikan makanan yang tersisa dan dibantu oleh Seoyeon. Tidak lama kemudian, Eunhyuk, Henry, Kangin dan Heechul mengerubungi mereka berdua.
“Whoa ? Lomba makan kah ?” tanya Eunhyuk
“Jadi apa peraturannya ?” tanya Kangin
“Mereka harus menghabiskan makanan ini. Siapa yang paling cepat, dia yang menang.” Kata Ryeowook sambil menunjuk ke arah dua piring besar yang berisi penuh dengan makanan yang sama porsinya, sepertinya semua menu masakan yang ia masak tadi ia letakkan di atas piring itu
“Whoa ! Aku mendukungmu, Yesung-hyung !” seru Henry
“Ya, Yoonrin-ssi, bisa tidak kau membuktikan kalau kau lebih hebat dari Yesung-hyung dalam urusan makan ?” tantang Eunhyuk
“Hah, kalau hanya disuruh makan sih kecil.” Kata Yoonrin
“Arasseo, kalau begitu ayo kita mulai saja. Hana...dul...set.... START !” kata Ryeowook

Dan Yesung dan Yoonrin langsung menyambar piring yang di depan mereka. Yesung memakannya dengan lahap, namun Yoonrin juga tidak kalah lahapnya. Yang lain saling mendukung Yoonrin dan Yesung dengan seruan-seruan yang heboh. Setelah lima menit berlalu, akhirnya Yesung menyudahi makannya.
“Dan pemenangnya KIM JONG WOON !” seru Eunhyuk
“Aish sial. Tinggal tiga suap lagi padahal !” omel Yoonrin
“Haha... kalian sama-sama tukang makan ternyata. Kalau begitu aku bisa meminta bantuanmu dan Yesung-hyung kalau-kalau makananku bersisa.”kata Ryeowook pada Yoonrin
“Dengan senang hati, Ryeowook-ssi ! Makananmu enak sekali !” sahut Yoonrin
“Ya, mianhae aku mengganggu. Ada yang lihat Seoyeon ?” tanya Donghae
“Anhi. Ke toilet mungkin.” Kata Heechul
“Ooh arasseo. Gomawo !” kata Donghae lalu kabur ke toilet mencari Seoyeon
“Seoyeon-ah ? Seoyeon-ah kau di dalam ?” panggil Donghae di depan pintu toilet
“Ne, waeyo, Donghae ?” sahut Seoyeon dari dalam
“Aah gwenchana ?”
Pintu terbuka dan Seoyeon keluar, “Ada apa ?”
“Itu... eomma-ku mau kerumahmu sekarang. Bisa tidak ? Beliau bilang sih katanya disini terlalu berisik jadi mau kerumahmu saja.”
“Aah ne... kalau begitu aku antar saja.”
“Anhi. Kita yang antar.” Kata Donghae sambil tersenyum lebar

Dan Donghae, Seoyeon dan eomma Donghae pergi kerumah Seoyeon untuk mengantar eomma-nya. Sementara Dongsu ditinggal bersama Taehee dan yang lain. Youngra hendak ke toilet sampai akhirnya ia bertemu dengan Kibum yang keluar dengan handphone-nya yang menempel di telinganya.
“Ne ? Aah aku tidak bisa sekarang. Mwo ? Yasudahlah sana terserah kau saja.” Lalu Kibum memutus sambungan teleponnya dan menatap Youngra
“Aah cwesonghamnida aku hanya numpang lewat kok.” Kata Youngra
“Silahkan.” Kata Kibum dengan memberikan senyum pada Youngra

Donghae dan Seoyeon sudah kembali dalam beberapa menit. Setelah sampai, Seoyeon membawa Bada yang ada di dalam kandangnya yang berwarna putih seperti bulunya.
“Dongsu-ah...”panggil Donghae
“Hyuuung~” kata Dongsu manja dan hendak ke pelukan Donghae
“Aigooo dongsaengie yang manja.” Kata Donghae sambil mengangkat Dongsu dari lantai
“Dongsu-ah, lihat Seoyeon-noona bawa apa ?”
Dongsu menengok ke arah Seoyeon dan kemudian pandangannya beralih ke kandang putih yang ia bawa, “Gukguk !” serunya
Seoyeon meletakkan kandang itu di bawah dan mengeluarkan Bada dari dalamnya, “Dongsu-ah, saengil chukkae !” kata Seoyeon sambil menyodorkan Bada pada Dongsu
“Aigoo~ gukguk~” kata Dongsu sambil memeluk Bada yang berjalan menghampirinya
“Johayo ?” tanya Donghae
Dongsu hanya mengangguk lalu kembali bermain dengan Bada.
“Bilang apa pada noona ?” Donghae menggendong Dongsu dan membawanya ke hadapan Seoyeon
“Go-gomawoo~”
“Noona popo (cium noona)” perintah Donghae pada Dongsu
Dan dalam beberapa detik Dongsu mencium pipi Seoyeon yang kemudian disertai sorak-sorai dari semua yang ada disitu
“Waah dicium adik ipar. Hahaha...” kata Leeteuk
“Aigooo Dongsu kyeopta !” kata Youngra gemas

Dan pesta itu masih berlanjut sampai sore menjelang. Setelah cukup berpesta ria, mereka dan ELF4 membereskan rumah mereka dari sampah-sampah yang mereka hasilkan sendiri. Setelah itu, Siwon kembali mengantar Taehee, Youngra dan Yoonrin kerumahnya masing-masing tapi kali ini ditemani oleh Kangin. Donghae seperti biasanya mengantar Seoyeon sendirian dengan sepedanya.

***

Fiuuuuuh selesai juga part ini setelah lama vakum... next part selesainya ngga tau kapan karena author sebentar lagi mau UN. Yaah moga-moga aja jadinya cepet haha... Thanks for reading :D