Sabtu, 05 November 2011

ELF4 DIARIES part six


author : @adhweet
cast : ELF4 : Park Seoyeon, Kim Youngra, Lee Taehee, Hwang Yoonrin (all this character are OCs)
All members of Super Junior (esp. Donghae, Leeteuk)

Much appreciated if you would leave comments ^^



***



"Donghae-ah, kau benar pacaran dengan Seoyeon ? Kenapa tidak bilang ?" Tanya Eunhyuk pada Donghae
"Ne. Mianhaeyo, Hyukkie. Kalau tidak sedang dengan Seoyeon, aku akan bersamamu selalu kok." Kata Donghae merangkul bahu Eunhyuk
"Donghae-ya. Jangan begitu." Kata Eunhyuk memukul bahu Donghae pelan
"Aish pasangan homo ini." Keluh Zhoumi
"Donghae-ya, apakah itu benar ?" Tanya Leeteuk pada Donghae dengan tatapan serius
"Ne, Hyung."
"Really ? Why don't you tell us ?" Tanya Henry dengan bahasa inggris yang terdengar fasih sekali
"Mwo ?" Tanya Donghae
"Dia tanya kenapa kau tidak cerita pada kami." Jelas Kibum, Henry mengangguk
"Cwesonghamnida. Ada satu dan lain hal sehingga aku tidak bisa cerita pada kalian." Kata Donghae membungkukkan sedikit tubuhnya
"Ara ara. Gwenchaneyo. Lain kali kau harus cerita pada kami. Arachi ?" Kata Siwon
"Ne, Siwonnie."
"Aish jjinja. Bagaimana bisa kalian pacaran ? Donghae-ah, kau harus hati-hati dengan yeoja itu. Dia galak !" Kata Heechul
"Hyung, dia sebenarnya tidak segalak itu kok."
"Hmm... Oke kita lihat saja nanti." Kata Heechul mengangkat bahunya
"Yasudah ayo kita pulang. Aku mau masak." Kata Ryewook
"Waah ! Masak bulgogi ya, Hyung !" Kata Henry riang
"Donghae-ssi, kau aneh." Kata Leeteuk singkat lalu berbalik

Ketiga belas anggota Super Junior berjalan duluan, sementara Sungmin menahan Donghae di rangkulannya.
"Benar kau pacaran dengan Seoyeon ?"
"Ne, Hyung. Waeyo ?"
"Aku merasa ada sesuatu yang tidak beres, melihat reaksi Seoyeon tadi."
"Mwo ?" Donghae sekarang mulai terlihat gelisah
"Ah kau pacarnya kan ? Lindungi dia, jangan biarkan dia diserang seperti sebelumnya. Ara ?" Kata Sungmin sambil tersenyum lalu melepas rangkulannya dan meninggalkan Donghae

Donghae masih di tempatnya. Ia menarik nafas lega. Keempat belas temannya yang lain sudah berjalan di depannya. Akhirnya Donghae berlari menyusul teman-temannya dan merangkul Eunhyuk dan Siwon.


***
Di rumah Seoyeon

"Tunggu sebentar ya aku ambilkan kue." Kata Seoyeon meninggalkan kamarnya
"Sst... Sst..." Bisik Taehee mendekatkan kepalanya ke kedua temannya
"Mwo ? Waeyo ?" Bisik Youngra
"Itu apa benar Seoyeon pacaran dengan Donghae ? Rasanya aku masih belum percaya."
"Ah iya aku juga penasaran dengan hal itu. Apa kita harus tanyakan langsung padanya ?" Bisik Yoonrin
"Kau saja yang tanya padanya Yoonrin-unni." Bisik Youngra
"Ya ! Aku tidak berani."
"Kalau begitu kita tanya Donghae ?" Usul Taehee
"Kau gila ? Kurasa itu tidak baik. Yasudah aku yang tanyakan pada Seoyeon." Bisik Yoonrin

Tidak lama Seoyeon masuk ke kamar membawa nampan yang berisi 4 gelas dan 2 toples kue kering. Bibir Yoonrin langsung tertarik saat melihat kue kering itu. Wajar saja itu karena Yoonrin lah yang paling suka makan diantara mereka berempat. Baru saja Seoyeon menaruh nampan itu, Yoonrin langsung mengambil toples tanpa kata. Ketiga temannya memandangnya diam.
"Mwo ? Waeyo ?" Tanya Yoonrin melihat ketiga temannya yang melihatnya
"Aku bahkan belum menawarimu." Jelas Seoyeon polos
"Ah sudahlah, anggap saja rumah sendiri." Kata Yoonrin membuka toples kue itu dan mulai memakannya
"Aigoo Unni-ku yang satu ini." Kata Youngra menggelengkan kepala
"Youngra, tanya tanya." Bisik Taehee sambil menyenggol lengan Youngra
"Mwo ?"
"Itu tanya tentang Donghae."
"Aku ? Tidak berani ah."
"Ayolah tanyakan." Bisik Taehee membujuk Youngra
"Tadi kan Yoonrin-unni yang mau tanya."
"Ya, kalian kenapa ?" Tanya Seoyeon yang baru memperhatikan dua temannya saling berbisik
"Ah oh itu... emm." Kata Youngra bingung
"Kami ingin tahu kau benar jadian dengan Donghae ?" Tanya Yoonrin langsung

“Oh ne...” jawab Seoyeon dengan tenang, tidak tampak kalau ia berbohong
“UNNI !!! Katanya kau tidak terpengaruh pesona mereka ? Tapi sekarang kau- “ seru Youngra
“Aish Youngra-ya, jangan keras-keras !” kata Seoyeon menyentil dahi Youngra
“Appeo... Unnie appeo.” Keluh Youngra mengusap dahinya
“Geurom, bagaimana ceritanya ?” tanya Taehee
“Itu... Donghae tiba-tiba saja bilang suka padaku.”
“Lalu kau menerimanya ?” tanya Yoonrin
“N-ne...”
“Kau polos sekali.” Kata Youngra
“Ada apa sih sebenarnya ? Sepertinya ada yang lain.” Tanya Taehee

Seoyeon diam. Sekarang dia bingung mau menjawab apa. Seoyeon yang biasanya pintar mengelabuhi orang sekarang bingung. Masalahnya dia tidak pernah berbohong tentang masalah seperti ini sebelumnya. Youngra dan Taehee memperhatikan Seoyeon dengan seksama, sementara Yoonrin ? Tentu saja masih sibuk dengan makanannya.
“Bagaimana cara menjelaskannya ya ?” kata Seoyeon menggaruk-garuk kepalanya yang sebenarnya tidak gatal
“Yeonnie, ada apa ?” tanya Youngra
“Aish molla.”
“Ah yasudahlah tidak ingin diceritakan juga tidak apa-apa.” Jelas Taehee
“Taehee-unni, jangan begitu ! Aku ‘kan penasaran.” Kata Youngra
“Ah Youngra-ya, biarkan saja nanti juga kita akan tahu kok.” Kata Yoonrin
“Mianhae, ini bukan saat yang tepat untuk menceritakannya. Yang  jelas sekarang kan kalian tahu kalau aku dan Donghae... Jadi kalian cukup tahu  sampai sejauh itu saja.” Kata Seoyeon
“Ooh... Arraseo.” Kata Youngra yang akhirnya menyerah
“Hei aku ada film bagus ! Mau nonton ?” kata Seoyeon mencoba mengalihkan pikiran teman-temannya
“Jjinja ? Film apa ?” tanya Yoonrin bersemangat
“Itu film Pirates of Carribean,  mau ?”
“MAU !!!” seru Yoonrin dan Taehee

Lalu Seoyeon beranjak dari tempatnya duduk dan mengambil kotak dvd-nya. Mencari kaset film itu lalu memasukkannya dalam dvd player. Akhirnya mereka menonton bersama.

***
Youngra’s POV

Kebetulan film Pirates of Carribean bukan film yang sangat kusuka, jadi aku sesekali memainkan handphone-ku. Sebenarnya aku masih penasaran sekali dengan penjelasan Seoyeon-unni, tapi Taehee dan Yoonrin sudah bilang begitu ya mau apa lagi aku ? Setelah kupikir-pikir, benar juga nantinya aku akan tahu. Seoyeon, Taehee dan Yoonrin semangat sekali menonton film itu sampai-sampai mereka jarang mengedipkan matanya. Sesekali mereka tertawa dan membuatku penasaran, akhirnya aku ikut menonton bersama mereka dan ikut larut dalam film itu sampai selesai.
Sudah jam 7 malam, aku melirik  jam-ku saat film telah selesai. Kemudian aku mengajak Taehee dan Yoonrin untuk pulang namun sepertinya mereka masih nyaman disini. Aku sudah diperingatkan eomma-ku untuk tidak pulang terlalu malam. Akhirnya aku merapikan barang-barangku.
“Youngra-ya ? Mau kemana ?” tanya Seoyeon
“Aku mau pulang, Yeonnie. Sudah malam. Aku tidak boleh pulang terlalu malam.” Kataku sambil menutup resleting tasku
“Ah begitu. Ya, kalian tidak pulang ?” tanya Seoyeon pada Taehee dan Yoonrin
“Sebentar lagi ya, Seoyeon. Aku masih mau disini.” Kata Yoonrin
“Ah iya, aku mau menyontek  pr dong, Seoyeon. Mumpung aku disini. Aku tidak mengerti. Kau sudah menyelesaikannya kan ?” kata Taehee
“Sudah. Ah, Youngra-ya, kau pulang sendiri dong ? Aku antar ya ?” kata Seoyeon
“Tidak usah, Yeonnie. Aku bisa pulang sendiri kok.” Kataku sambil bangkit berdiri
“Emm... gwenchana ?”
“Ne, gwenchaneyo. Aku pulang ya, annyeong.” Kataku melambaikan tanganku pada Taehee dan Yoonrin

Taehee dan Yoonrin melambaikan tangannya. Aku dan Seoyeon keluar dari kamar. Saat kulihat eomma Seoyeon, aku membungkuk dan pamit padanya. Lalu kami berdua keluar dari rumah Seoyeon. Seoyeon mengantarkanku sampai halte.
“Gwenchana, Youngra ? Apa tidak mau bareng yang lain saja ? Sudah malam lho.” Kata Seoyeon
“Ne, gwenchaneyo, Unnie. Sudah, Unnie pulang saja sekarang, sebentar lagi juga busnya datang.”
Arraseo. Hati-hati ya. Kalau ada apa-apa langsung telpon aku, arachi ?”
“Gomawo Seoyeon-ssi.”

 Seoyeon melambaikan tangannya padaku, aku pun membalasnya. Lalu saat Seoyeon sudah jauh dariku, aku duduk di halte itu. Di halte, aku hanya sendirian saja. Kutunggu busnya sampai datang. Lima menit, sepuluh menit, lima belas menit busnya tidak datang juga. Aku mulai resah menunggu sendirian disitu. Kupandangi jalan tapi tidak terlihat ada bus yang akan datang.
“Aah bus-bus itu ada dimana ? Aku harus pulang cepat.” Keluhku

Tidak lama ada beberapa namja lewat di belakangku. Sepertinya mereka bukan orang baik. Maka aku menutup wajahku dengan tanganku. Untung saja namja-namja itu hanya lewat saja dan tidak mengusiliku. Aku kembali menunggu bus. Tapi tidak datang juga. Akhirnya aku berdiri dan mendekati jalan. Saat aku berada tepat di pinggir jalan, ada mobil yang berhenti di depanku. Mobil sedan warna putih. Lalu aku yang bingung melihat ke arah jendela mobil dan jendela itu terbuka.
“Youngra-ssi ?” tanya seseorang dari kursi pengemudi

Aku mengernyitkan alisku. Aku mencoba melihat siapa yang ada di dalam. Dan aku langsung  menutup mulutku saat kulihat siapa yang di dalam.
“Oh annyeong haseyo, Leeteuk-ssi.” Kataku sambil membungkuk
“Annyeong. Kau mau kemana malam-malam begini ?” tanya Leeteuk padaku
“Ah aku mau pulang.”
“Naik bus ?”
“Ne.” Jawabku tersenyum dan mengangguk-angguk
“Ya ampun sepertinya bus baru akan lewat beberapa jam lagi. Terjadi kecelakaan beruntun di persimpangan tadi sehingga membuat macet total. Bus-bus pun terjebak macet.”
“Mwo ?! Aduh bagaimana ini ?” kataku panik
“Rumahmu dimana ?”
“Ke arah sana.” Kataku menunjuk jalan yang ada di kananku
“Kita searah. Ayo kuantarkan.” Kata Leeteuk membuka kunci pintu
“Hyung, ada apa ?” tanya seseorang dari kursi belakang
“Oh kau sudah bangun ? Tidak aku hanya menawarkan Youngra-ssi untuk mengantarnya pulang.” Jelas Leeteuk

Aku melihat ke arah kursi belakang. Sepertinya orang itu tadi sedang tidur di kursi belakang karena sekarang ia bangkit dan duduk. Lalu aku dibuat terkejut saat orang itu memunculkan kepalanya di jendela depan.
“KIBUM-SSI ???” seruku saat melihat wajah Kibum
“Oh kau.” Katanya dengan mata yang masih lengket lalu menenggelamkan wajahnya lagi ke dalam mobil
“Hyung, bukankah kita buru-buru ?” kata Kibum pada Leeteuk
“Aish bagaimana kau bisa berpikir begitu saat ada yeoja sendirian menunggu bus sendirian malam-malam begini ? Lagipula kita searah.” Jelas Leeteuk
“Ah terserah kau saja, Hyung.” Kata Kibum kembali tiduran di kursi belakang
"Gwenchana ? Sepertinya kalian terburu-buru. Aku bisa naik taksi." Kataku merasa tidak enak pada Leeteuk-ssi
"Mwo ? Ah kau jangan hiraukan kata-kata bocah ini. Kaja."

Aku sedikit merasa tidak enak pada Kibum-ssi karena tadi dia bilang mereka sedang buru-buru. Ah tapi Leeteuk-ssi sudah terlanjur membukakan pintunya, kalau aku menolak tidakkah itu tidak sopan ? Akhirnya aku masuk ke dalam mobil. Aish suasananya sunyi sekali. Kibum-ssi kembali tidur, sementara Leeteuk-ssi konsentrasi menyetir mobil. Lalu aku menengok ke jendela untuk menghilangkan rasa bosanku.
"Youngra-ssi ?" Tanya Leeteuk-ssi padaku
"Ne ?" Jawabku memalingkan wajah dari jendela dan menatap Leeteuk-ssi
"Gwenchaneyo ?"
"Mwo ? Ne, gwenchana."
"Lalu kenapa wajahmu terlihat lelah ?"
"Ah mungkin karena aku terlalu banyak tertawa dirumah Seoyeon-unni."
"Kau habis dari rumah Seoyeon ?" Tanya Leeteuk
"Ne, Oppa."
"Rumahnya di dekat sini ???" Tanya Leeteuk yang sekarang penasaran
 "Iya benar." Kataku sambil menganggukkan kepalaku

Leeteuk-ssi tersenyum. Membuat kedua lesung pipinya terlihat. Sesaat aku menahan nafasku karena kuanggap lesung pipinya sangatlah lucu. Sempat terlintas pikiran aku ingin mencubit pipinya, tapi itu tidak mungkin. Bisa-bisa aku langsung disuruh turun dari mobil nantinya. Aku mengepalkan tanganku kuat-kuat dan berusaha menahan rasa gemasku pada namja ini. Leeteuk-ssi melihatku.
"Waeyo, Youngra-ssi ? Kau sakit ?" Tanyanya
"Ah anhi anhi. Gwenchana, Oppa."
"Ooh kukira kau kenapa. Youngra-ssi, bisa kau tuliskan alamat Seoyeon-ssi ?"
"Terlalu gelap, kalau kunyalakan lampunya, nanti Kibum-ssi bisa terbangun."
"Geurom kau kirim via sms saja. Nomorku ..." Leeteuk menyebutkan nomor ponselnya
"Ah ne. Akan kukirimkan alamat emailnya. Benar ini nomornya ?" Kataku sambil menyodorkan handphoneku ke dekat wajah Leeteuk agar dapat memeriksa nomor yang tertulis di handphone-ku
"Ne ne benar." Kata Leeteuk sambil mengangguk

Tunggu dulu. Aku baru sadar satu hal. Dia memberikan nomor ponselnya padaku ??? Aaaah betapa beruntungnya aku ! Segera saja kusimpan nomor itu ke dalam kontakku agar tidak hilang. Kesempatan begini mana mungkin kubuang sia-sia. Oh iya aku harus menuliskan alamat rumah Yeonnie dan mengirimnya. Lalu saat aku mengirimnya dan status sms terkirim, ponsel Leeteuk-ssi berbunyi.
"Gomawoyo, Youngra-ssi. Smsnya sudah masuk."
"Ne. Tapi kalau boleh tahu, kau perlu alamat itu untuk apa ?"
"Aku nanti mau kerumahnya untuk memastikan beberapa hal." Kata Leeteuk dengan tampang serius

Sesaat aku kagum melihatnya saat wajahnya berubah serius. Aku baru sadar kalau dia tampan. Selama ini aku hanya melihatnya sebagai namja yang memiliki wajah imut saja. Tapi malam ini, dia tampan sekali walau dia hanya memakai sweater merah dan celana jeans. Ah kenapa aku memperhatikannya dengan begitu detil ? Tiba-tiba aku teringat oleh namja yang ada di belakangku. Kibum yang sedang tertidur pulas, sepertinya ia lelah sekali.
"Leeteuk-ssi, kalian dari mana saja hari ini ?" tanyaku
"Kami tadi habis main basket bersama. Lalu kami ke dorm dan mengerjakan pr. Lebih tepatnya sih kami bercanda sementara Kyuhyun yang mengerjakan pr-nya." Kata Leeteuk sabil tertawa.
"Lalu sekarang mau kemana ?"
"Mau ke dokter."
"Mwo ? Siapa yang sakit ??" Tanyaku penasaran
"Ini Kibum sepertinya sedikit demam. Aku hanya mau memastikan saja. Aku takut dia kenapa-kenapa."

Aku melongok ke arah jok belakang. Mendapati sosok Kibum yang sedang tidur. Tubuhnya meringkuk dan wajahnya sedikit pucat. Samar-samar aku dapat melihat wajahnya dengan cahaya dari lampu jalan. Terlihat ganteng, walaupun saat ini ia sedang sakit. Sebenarnya aku bingung karena saat ini aku melihatnya dengan tatapan iba karena ia sedang sakit. Namun di sisi lain, aku juga melihatnya dengan tatapan terpesona oleh ketampanan yang ia miliki. Tidak terasa, ternyata aku memandanginya cukup lama. Lalu aku kembali menatap jalanan.
"Leeteuk-oppa, apa kau yang paling tua diantara kalian semua ?" Tanyaku
"Ne. Bisa dibilang aku leader mereka." Kata Leeteuk bangga
"Ah cocok denganmu. Seorang leader memang sudah seharusnya perhatian dengan yang lainnya."
"Tidak hanya leader saja kok, yang lebih muda juga harus bisa perhatian kepada yang lebih tua."
"Wah, Oppa, kau bijak sekali." Kataku memuji Leeteuk
"Ahaha... Biasa saja." Kata Leeteuk cengengesan

Ringtone handphone berbunyi. Youngra mengecek tasnya untuk mencari tahu apakah handphone-nya berbunyi atau tidak. Saat hendak mengambil handphone itu, ringtone itu sudah tidak berbunyi lagi.
"Yoboseyo ?"

Ternyata itu handphone Kibum yang berbunyi. Ada telepon masuk dan Kibum mengangkatnya. Youngra melongok ke belakang lalu melihat ke depan lagi. Kibum mengangkat telepon dengan keadaan setengah tidur. Dari depan, Youngra dapat mendengar suara yeoja dari handphone Kibum.
"Mwo ? Oh ada apa ? Kau ingin bertemu ? Ah mianhae, aku tidak bisa. Lain kali saja ya ? Aish jjinja, aku benar-benar tidak bisa."

Telepon langsung ditutup oleh Kibum. Kemudian ia melanjutkan tidur lagi setelah menaruh handphone itu di sakunya. Tidak lama handphone nya berdering lagi. Tanpa melihatnya, Kibum langsung mematikan telepon itu.
"Aish jjinja !!! Yeoja ini masih saja menggangguku !" Keluh Kibum yang sekarang sudah di posisi duduknya
"Nuguseyo ?" Tanya Leeteuk
"Hye Rin." Jawab Kibum dingin
"Ooh."

Kibum sekarang masih dalam posisi duduknya. Ia menatap ke arah depan, dimana Youngra tepat ada di depannya. Namun yang terlihat hanya rambutnya saja. Lalu ia menatap jalan, mengangkat tangannya dan menopang dagu dengan tangannya ke jendela. Tidak lama, ia tertidur lagi. Youngra sebenarnya penasaran siapa yeoja bernama Hye Rin itu, namun tidak ia tanyakan karena ia mengira Kibum masih bangun.
"Di depan situ berhenti saja. Aku akan jalan dari situ." Kataku sambil menunjuk suatu persimpangan jalan
"Rumahmu dimana ?"
"Dari persimpangan itu, ada rumah yang warnanya biru kan ? Itu rumahku."
"Ooh ternyata dekat. Arraseo."

Mobil Leeteuk berhenti tepat di depan rumahku dan bukan di persimpangan yang kutunjuk. Ah padahal aku ingin berhenti di persimpangan itu agar Leeteuk-ssi tidak perlu memutar. Tapi apa boleh buat lah. Aku turun dari mobil dan berbalik, membungkukkan tubuhku sedikit sambil tersenyum lebar.
"Kamsahamnida, Leeteuk-ssi." Kataku
"Ah ne." Balas Leeteuk tersenyum lagi mengeluarkan lesung pipinya
"Ah iya, semoga lekas sembuh untuk Kibum-ssi."
"Ne, kamsahamnida."

Aku tersenyum lega karena sudah mengatakan itu. Karena sebelumnya aku berniat untuk mengatakannya langsung namun aku malu. Jadi kusampaikan saja pada Leeteuk-ssi. Walaupun tidak langsung, tapi aku tetap lega. Akhirnya aku berbalik dan masuk ke dalam rumahku. Aku masuk ke dalam kamarku, lalu aku membanting diriku ke kasur. Aku menggoyangkan tubuhku. Aah senang sekali hari ini ! Tiba-tiba eomma masuk.
“Youngra ?” tanya eomma-ku
“Mwo ? AHH !!! Eomma, ketuk pintunya dulu.” Aku langsung ke posisi dudukku
“Mianhae, kau sedang apa ?”
“Ah tidak sedang apa-apa, Eomma.”
“Ooh. Kau tidak mau makan dulu ?”
“Anhi. Tadi aku sudah makan dirumah Seoyeon kok.”
“Arasseo, istirahatlah.” Kata eomma-ku sambil menutup pintu

Aku menghela nafasku. Lalu terlintas pikiran untuk melihat handphone-ku. Saat kuperiksa handphone-ku, ada sms masuk. Dan saat kulihat pengirimnya, aku langsung menutup wajahku dengan bantalku dan berteriak sekeras-kerasnya. Kubaca sms darinya dan hanya ada kata ‘Kamsahamnida’ di dalamnya. Padahal di dalamnya hanya ada satu kata, tapi aku sudah begitu senangnya. Aku lalu menaruh bantalku di tempatnya semula. Kuletakkan kepalaku diatasnya dan kutarik selimut. Kupasang headset yang tersambung pada ponselku dan mendengar lagu. Kupandangi terus layar ponselku yang bertuliskan ‘Kamsahamnida’ itu. Setelah lama, aku tersenyum lalu kuletakkan ponselku dibawah bantal, lalu aku terlelap.

0 komentar:

Posting Komentar