Senin, 14 November 2011

ELF4 DIARIES part seven


author : @adhweet
cast : ELF4 : Park Seoyeon, Kim Youngra, Lee Taehee, Hwang Yoonrin (all this character are OCs)
All members of Super Junior (esp. Donghae, Leeteuk)

Much appreciated if you would leave comments ^^



***



“Hyung, kenapa kita disini ?” tanya Kibum pada Leeteuk
“Aku ada urusan dengan Seoyeon.” Kata Leeteuk sambil melepas seatbelt-nya
“Apa aku perlu turun juga ?”
“Anhi. Kau disini saja. Dokter menyuruhmu untuk istirahat kan ?”
“Ah ne. Cepat kembali ya, Hyung.”

Leeteuk keluar dari mobilnya yang sekarang berhenti di depan rumah Seoyeon. Leeteuk menekan bel rumah Seoyeon, tidak lama kemudian keluarlah seorang namja dengan perawakan yang tinggi. Rupanya namja itu adalah kakak Seoyeon, Jongmin. Jongmin sempat bingung melihat Leeteuk, tapi kemudian ia menghampirinya.
“Nuguseyo ?” tanya Jongmin
“OH ! Jongmin-hyung ? Kau Jongmin-hyung kan ?”
“Ne. Kau…” Jongmin menunjukkan telunjuknya pada Leeteuk sambil mencoba mengingat
“Aku Jungsoo ! Aish kau lupa padaku, Hyung ?”
“MWO ? Jungsoo ??!”
“Ne. Kau sudah ingat ?” tanya Leeteuk dengan senyum yang sangat lebar
“Bagaimana bisa aku lupa pada orang yang pernah mengompol di mobilku ? Hahaha…”
“Hyung ! Astaga kau masih mengingatnya.”
"Hahaha.. Tentu saja, mana bisa aku melupakan kejadian fantastis itu."
"Ah kau ini, Hyung. Oh iya, apakah Seoyeon-ssi ada ?"
"Ada. Ayo masuk."
"Mwo ? Ah tidak aku disini saja."
"Ooh ara. Tunggu ya."

Jongmin lalu masuk ke dalam rumah. Tidak lama kemudian, Seoyeon keluar dari pintu depan. Ia melihat Leeteuk lalu kemudian berlari kecil menghampirinya.
"Oppa ? Ada apa ? Kenapa tidak masuk ke dalam ?" Tanya Seoyeon
"Tidak apa, aku hanya sebentar saja kok. Seoyeon-ssi, boleh kutanya satu hal padamu ?"
"Boleh, apa itu ?"
"Kalian... Maksudku kau dan Donghae, apa kalian punya sesuatu ?"
"Sesuatu seperti apa ?" Kata Seoyeon mulai gugup
"Tidak ada yang kalian sembunyikan dari kami ?" Tanya Leeteuk dengan tatapan serius
"Emm, tidak ada kok."
"Jeongmal ?"
"Ne."
"Ah geurigo, chukkae atas hubungan kalian ya."
"Oh, ne, kamsahamnida."
"Kalau begitu aku pulang dulu ya."
"Mwo ? Kenapa cepat sekali ?"
"Iya aku harus membawa pulang Kibum. Dia harus banyak istirahat."
"Ooh arasseo. Hati-hati, Oppa. Semoga lekas sembuh untuk Kibum-ssi."

Leeteuk membalas Seoyeon dengan senyum. Kemudian ia berbalik dan masuk ke dalam mobilnya. Tidak lama kemudian, ia membuka jendela mobilnya.
"Seoyeon-ah, kumohon jangan galak-galak di sekolah maupun di kelas ya."
"Mianhae, tuntutan profesi membuatku seperti itu." Balas Seoyeon sambil cengengesan

Leeteuk melambaikan tangannya lalu menutup jendelanya. Ia menginjak pedal gas dan meninggalkan Seoyeon yang melambaikan tangan sambil tersenyum di pagar rumahnya. Kibum melihat Seoyeon dengan tatapan bingung.
"Hyung ?"
"Mwo ? Ada apa ?" Tanya Leeteuk
"Itu benar-benar ketua kelas itu ? Si Seoyeon kan ?"
"Benar kok. Waeyo ?"
"Dia tadi cengengesan ? Kenapa dia beda dari sikapnya di sekolah yang galak ?"
"Lho dia kan memang sebenarnya anak yang suka cengengesan. Ah kau tidak tahu ya ?"
"Ne. Aish jjinja, sulit dipercaya !"
"Ya ! Kan sudah aku dan Donghae bilang dia sebenarnya tidak seperti yang kalian bayangkan." Bela Leeteuk

Malam itu sepertinya malam yang sangat aneh bagi Kibum. Badannya tiba-tiba lemas dan terkena demam hingga harus diperiksa ke dokter, bertemu dengan Youngra di tengah jalan, ditelpon oleh mantan pacarnya, dan melihat sisi lain dari Seoyeon. Kibum hanya menggelengkan kepalanya, lalu menyandarkan kepalanya di kursi dan memejamkan matanya

***
Seoyeon's POV

Keesokan harinya...

Aku berjalan seperti biasa saat aku masuk ke area sekolah. Beberapa langkah setelah aku melewati gerbang sekolah, seorang namja memanggilku.
"Seoyeon-ah !!!"

Aku berbalik dan mencari siapa yang memanggilku. Mataku minus, sehingga tidak terlihat jelas wajah orang-orang yang berada jauh dariku. Ah mata minus itu memang merepotkan. Aku menoleh ke kanan dan ke kiri lalu kutangkap ada sosok yang mendekatiku. Aish aku tidak bisa mengenalinya karena masih kabur. Lalu saat dia dekat denganku, barulah aku mengenalinya. Teman SD-ku. Atau sekarang kalian boleh menyebutnya pacarku. Atau anggap saja begitu. Sial, aku baru ingat aku dan Donghae ada status palsu.
"Seoyeon-ah, kenapa matamu menyipit begitu ?" Tanya Donghae padaku setelah sampai di hadapanku
"Kau terlihat buram tadi, aku mencoba memperjelas pandanganku."
"Oooooh begitu."
"Seoyeon-ssi, annyeong." Sapa Kibum padaku
"Oh ah annyeong haseyo, Kibum-ssi." Balasku sambil sedikit membungkuk
"Emm itu, gomawo atas doanya. Aku sudah sembuh kok sekarang." Kata Kibum
"Ah ne."
"Hei ada apa diantara kalian ?" Tanya Donghae yang melihatku dan Kibum bergantian
"Tidak ada apa-apa." Jawab Kibum
"Seoyeon-ah kau selingkuh ?" Tanya Donghae lagi
"MWO ?! Ya ! Apa-apaan ?!" Seruku
"Ooh berarti tidak. Hahaha..."
"Hei, ayo ke kelas." Kata Leeteuk
"Ah iya. Kaja !" Kata Donghae sambil menarik tanganku

Ah mengenang bertahun-tahun yang lalu dimana Donghae selalu saja menarik tanganku untuk menyeretku ke tempat yang dia inginkan. Saat itu, perawakan Donghae persis sekali dengan adiknya,Dongsu. Dengan kulit putih, pipi yang kemerahan dan tubuh yang tidak terlalu tinggi. Tahukah kalian ? Dulu saat kami masih kecil, tentu saja rasa penasaran kami tinggi, Donghae pernah menarik tanganku yang sedang berlari dan membawaku ke tengah lapangan dan menunjuk ke arah sesuatu yang ada di tanah. Padahal saat itu aku ingin sekali pergi ke toilet untuk buang air. Tapi aku mengikuti kemauannya karena kupikir ada sesuatu yang gawat karena dia menyuruhku untuk cepat-cepat. Dan tahukah kalian apa yang ditunjukkannya padaku ? Kotoran kambing.
"Itu apa?" Tanya Donghae dengan wajah polos sambil menunjuk ke arah kotoran kambing itu
"Donghae-oppa, itu kotoran kambing. Kamu bawa aku untuk lihat ini ?"
"Iya. Aku pikir ini coklat, soalnya saat aku sentuh dia lebur. Tapi aku bingung siapa yang menaruh coklat di atas tanah jadi aku ragu itu betul coklat atau bukan. Makanya aku tanya kamu."
"Donghae-oppa, kamu menyentuhnya ?"
"Ne."
"Dengan tangan yang mana ?"
"Tangan yang ini."

Donghae mengangkat tangan yang sedang memegang tanganku. Seketika aku melepaskan tanganku dan mencium bau dari tanganku. Bau kotoran kambing.
"Donghae-oppa kamu jahat." Kataku sambil mulai menangis
"Seoyeon kenapa ?" Tanya Donghae mulai panik
"Kamu tidak cuci tangan, sekarang tanganku jadi bau kotoran."

Ah saat itu tentu saja aku cengeng sekali karena aku masih anak kecil. Donghae kecil langsung minta maaf berkali-kali padaku sampai akhirnya aku berhenti menangis. Lalu akhirnya kami pulang kerumah dan mencuci tangan kami dengan riangnya. Yah begitulah masa kanak-kanak memang selalu punya cerita lucu dan aneh.

Kembali ke masa sekarang, aku merasa aneh saat tanganku digenggam oleh tangan Donghae. Bukan karena aku takut tanganku akan bau kotoran lagi karena Donghae, tapi itu karena saat aku berjalan bergandengan tangan seperti ini, banyak sekali yang melihat ke arah kami. Banyak diantara mereka memandangku dengan tatapan tajam dan seolah mereka ingin sekali menembak kepalaku. Aku jadi takut sendiri, sehingga aku menundukkan kepalaku. Kulirik Donghae sekali untuk melihat ekspresinya. Ternyata biasa saja, dia masih bisa senyum bahkan cengengesan. Aish namja ini memang gila.
Akhirnya kami sampai di kelas. Saat tiba di kelas, ketiga temanku langsung meneriakiku.
"Seoyeon-ah !!! Kau DAEBAK !" Teriak mereka

Aish mereka tidak mengerti. Aku langsung melepas tanganku dari genggaman Donghae lalu aku pergi ke kursiku. Donghae menyusul dari belakangku lalu kemudian duduk di tempatnya, yaitu di belakang kursiku.

***
Leeteuk's POV

Aku memperhatikan Donghae dan Seoyeon dari belakang. Mereka berdua terlihat cocok, tapi tetap saja aku seperti melihat dua orang anak kecil yang bergandengan tangan karena dulu saat kecil aku sering sekali melihat mereka seperti itu, yah walaupun dulu memang aku juga suka menarik tangan Seoyeon untuk membawanya melihat sesuatu yang menarik bagiku. Tapi beda dengan Donghae, aku tidak ada perasaan dengan Seoyeon.  Ah mereka berdua sekarang sudah dewasa, wajar saja kalau mereka saling suka sekarang. Kapan ya aku seperti mereka ? Yah aku memang punya mantan, namanya Taeyeon. Dulu kami berpisah karena dia bilang dia bosan denganku. Aku sangat sakit hati padanya, padahal itu adalah cinta pertamaku. Tapi apa boleh buat, yang bisa kulakukan adalah menerima kenyataannya. Semoga saja aku bisa bertemu seseorang yang bisa menerimaku apa adanya suatu hari nanti.
Kami semua berjalan memasuki kelas. Saat aku masih di depan pintu kelas, Kibum menyenggolkan lengannya padaku.
"Leeteuk-hyung..."
"Mwo ?"
"Yeoja yang kemarin... yang itu kan ?" Tanya Kibum menunjuk ke arah Youngra
"Ne, waeyo ?"

Kibum lalu mengeluarkan senyumnya. Entah apa yang dia pikirkan, aku tidak tahu. Tapi melihat senyuman itu, aku sepertinya mulai tahu apa maksudnya.
"Tidak tidak, tidak boleh. Kibum-ssi, jangan yeoja ini." Kataku
"Waeyo, Hyung ?"
"Ingat ya kata-kataku ini, dia yeoja baik-baik. Aku tidak akan membiarkanmu menjadikan dia sebagai korbanmu selanjutnya."
"Hyung !" Seru Kibum padaku

Aku tidak memperdulikannya. Aku terus berjalan masuk ke dalam kelas dan meninggalkannya yang menatapku. Tapi tidak lama, dia menyusulku dan berjalan mendahuluiku, gantian sekarang aku yang berhenti dan menatapnya. Kulihat ada Youngra beberapa meter di depanku, tapi tatapannya menuju ke arah Kibum. Sepertinya ia hendak menyapa Kibum berhubung ia sudah memasang senyumnya. Namun Kibum berjalan terus tanpa menghiraukannya, aah ternyata anak itu mendengarkan kata-kataku. Aku kembali berjalan ke dalam kelas.

***
Youngra's POV

"Teman-teman, itu dia Seoyeon datang !!!" Teriak Taehee sambil menunjuk ke luar kelas

Aku melirik ke luar kelas dan kulihat Seoyeon dan Donghae, lalu diikuti dengan keempat belas Super Junior yang lain. Mataku langsung mencari-cari sosok yang ingin kulihat. Kim Kibum namanya. Dan itu dia ! Dia berjalan dengan sedikit cepat. Ah sepertinya dia sudah sehat kembali. Aku berjalan menuju ke depan kelas. Seoyeon sudah ada di tempat duduknya, tinggal empat belas Super Junior yang baru masuk ke kelas. Aku ingin menyapa Kibum-ssi, tapi dia melewatiku seolah aku tidak terlihat olehnya. Wajahnya terlihat kesal. Aku lalu melihatnya dengan tatapan bingung.
"Youngra-ssi, annyeong." Seorang namja menepuk bahuku
"Oh ? Ah annyeong, Leeteuk-ssi." Sapaku saat memutar tubuhku
"Ada apa ? Kenapa kau seperti orang kebingungan ?"
"Anhi. Itu... Kibum-ssi sudah sembuh ?" Tanyaku ragu-ragu
"Kau khawatir tentang dia ?"
"Ah eh sedikit." Jawabku malu-malu
"Kemari sebentar." Kata Leeteuk memegang lenganku dan membawaku keluar kelas
"Mwo ? Ada apa, Oppa ?"
"Kamu tertarik pada Kibum ?"
"Mwo ?"
"Sebaiknya jangan."
"Wae waeyo, Oppa ?" Tanyaku bingung
"Kau... Kau tidak mengerti siapa dia." Kata Leeteuk menggelengkan kepalanya dan menaruh tangannya di wajahnya
"Mwo ? Ada apa, Oppa ? Jelaskan yang sebenarnya."
"Kau akan tahu nanti. Mian, aku tidak bisa menceritakan siapa dia. Tapi kelak, kau pasti tahu."

Leeteuk-oppa meninggalkanku dengan wajah masam. Sepertinya dia mengkhawatirkan sesuatu yang tidak aku mengerti. Tapi berkat Leeteuk-ssi, pikiranku jadi bingung sepanjang hari. Aah sebenarnya ada apa dengan Kibum-ssi itu ? Kenapa Leeteuk-oppa tidak memberitahukan yang sebenarnya ?

***
Leeteuk's POV

"DIA PLAYBOY, Youngra-ssi. DIA PLAYBOY !!!"

Ingin sekali aku berteriak seperti itu di depan Youngra agar yeoja ini tahu siapa Kibum sebenarnya. Dia playboy first class. Kalian mungkin melihat wajah innocent-nya dan tidak mempercayai hal ini. Tapi aku mengatakan yang sejujurnya, Kim Kibum adalah seorang playboy. Selama ini aku sudah menegurnya atas perilakunya yang suka mempermainkan yeoja itu. Namun tidak ia hiraukan dan tetap saja ia bangga dengan status player-nya. Semenjak aku lelah menasihatinya, aku berhenti memperdulikan urusannya dengan mantan-mantannya itu.
Tapi kali ini berbeda. Aku merasa tidak ingin namja ini mengusik Youngra. Saat pertama kali melihatnya, Youngra sudah memberi kesan baik padaku. Dan ternyata memang benar yeoja ini adalah yeoja baik-baik. Oleh karena itu aku tidak ingin Kibum mendekatinya dan menghancurkan hidupnya seperti yeoja-yeoja yang lain.

***

Kelas telah selesai, para siswa pun berhamburan keluar kelas. Donghae langsung menghampiri Seoyeon yang masih merapikan buku-bukunya.
"Seoyeon-ah, nanti aku ada latihan basket dengan klub sekolah, kau datang dan lihat yaa ?" Kata Donghae manja
"Mwo ? Aah kenapa harus-"
"Ingat sekarang kita harus berpura-pura terlihat seperti orang yang pacaran." Bisik Donghae yang wajahnya sekarang berada 10 cm dari telinga Seoyeon

Seoyeon hanya mendecak. Sementara Donghae menginstruksikan Seoyeon untuk setuju.
"Mian, Donghae-ssi, ah maksudku Oppa, aku ada tugas yang harus kukerjakan hari ini jadi tidak bisa melihatmu latihan."
"Aah gwenchaneyo." Kata Donghae dengan senyum memaksa dan matanya yang mengerling pada Seoyeon
"Yeonnie, mau pulang dengan kami tidak ?" Tanya Youngra
"Ne ! Donghae-ya, aku duluan yaa. Annyeong." Kata Seoyeon

Seoyeon langsung berbalik badan dan maju selangkah. Namun Donghae menangkap tangan Seoyeon dan menatapnya sesaat. Seoyeon bingung, ia mengangkat alisnya dan menatap Donghae juga.
"Ah eh maksudku aku juga pulang." Kata Donghae melepas tangannya

Seoyeon masih mengangkat alisnya, tapi kemudian Donghae tersenyum. Ia menggoyangkan kedua tangannya seolah menyuruh Seoyeon untuk jalan duluan. Lalu Seoyeon berbalik dan berjalan menghampiri ketiga temannya yang dari tadi hanya tersenyum licik, diikuti dengan Donghae yang di belakang Seoyeon. Donghae melambaikan tangannya pada empat belas member Super Junior yang ada di belakang.
"Aah ottokhe ? Donghae sekarang punya kekasih sementara aku ditinggal olehnya." Kata Eunhyuk
"Eunhyuk-ssi, ada aku." Kata Siwon membuka kedua tangannya seolah ingin memeluk Eunhyuk
"Siwon-ssi..." Kata Eunhyuk dengan nada ingin menangis
"Ya ! Kalian ini !" Seru Shindong
"Kibum-ssi, kenapa kau diam saja dari tadi ?" Tanya Zhoumi
"Tidak apa-apa." Balas Kibum
"Aah ayo kita pulang sekarang ! Kasihan nanti Donghae tidak bisa masuk ke dalam dorm karena kuncinya ada padaku." Kata Leeteuk dengan nada riang

Leeteuk berjalan duluan, diikuti dengan member yang lain. Sementara Henry mendekati Kibum yang masih duduk di bangku.
"Really okay ?" Tanya Henry
"Guess so..."
"I know this situation. You must be targetting another girl right ? Well well..."
"Shut up." Kata Kibum sambil bangkit dari tempat duduknya dan meninggalkan Henry
"Our flower boy..." Keluh Henry sambil menggelengkan kepalanya lalu berjalan mengikuti yang lain

0 komentar:

Posting Komentar