author : @adhweet
cast : ELF4 : Park Seoyeon, Kim Youngra, Lee Taehee, Hwang Yoonrin (all this character are OCs)
All members of Super Junior (esp. Donghae, Leeteuk)
Much appreciated if you would leave comments ^^
ini part yaaah cukup panjang :s setelah lama absen publish fanfic ini akhirnya selesai juga...
***
Taehee's POV
Seminggu setelahnya..
Hari ini latihan seperti biasa.
Aku dan ketiga temanku datang lebih awal (atau lebih tepatnya sangat awal
karena si Seoyeon yang bawel itu, kkkk~) dari yang lainnya. Dan kami terpaksa
menunggu di ruang audio visual selama beberapa menit dengan bercanda dan
tertawa sampai akhirnya Gae In-sunbae dan kedua temannya masuk dan kami
berempat langsung hening. Ia menatap teman sebangkuku tajam, entahlah aku tidak
tahu apa yang dipikirkannya saat itu. Untunglah situasi tegang diantara kami
mencair begitu kulihat kepala Shindong-ssi yang muncul dari pintu.
"Annyeong haseyoo~ ada orang
?" tanya Shindong-ssi di celah pintu
"Ada ada.. Masuk saja,
Shindong-ssi." Jawabku
Segera setelah aku selesai
berkata, ia masuk ke dalam ruangan dengan 5 orang yang ada di belakangnya.
Sungmin, Donghae, Siwon, Heechul dan Zhoumi.
"Chagiyaaaaa !!" Seru
Donghae senang begitu masuk dan melihat Seoyeon, sementara Seoyeon hanya
mengerling padanya
"Mana yang lain ?"
Tanya Siwon sambil berjalan dan menyapu ruangan dengan matanya
"Molla~ molla~ molla~"
jawabku sambil bernyanyi dengan nada yang... entahlah
"Kau ini." Yoonrin
menjitak kepalaku
"Aww... Sakit meen~"
"Aish..." Yoonrin
menggaruk kepalanya yang tidak gatal itu, "aah sepertinya yang lain masih
di jalan menuju ke ruangan ini." Kata Yoonrin pada Siwon
"Oh waw, kau bisa berbahasa
inggris ?" Tanya Heechul padaku, "you're so gorgeous !"
"Wow ! Yeaaaaah~"
"Eonnie-ku kenapa sih
?" Keluh Youngra
“Heechul-hyung, kau ini mentang-mentang baru diajari
bahasa inggris oleh Senri-ssi tadi, kau jadi mengulang kata-kata itu terus.”
Aku mengalihkan pandanganku pada
Shindong-ssi. Hmm.. Ada yang berbeda tapi apa ya ? Ah ! Iya benar !
"Shindong-ssi ?"
Panggilku
"Ne ?"
"Apa... Apa kau menjalani
program diet ?"
"Mwo ?" Shindong
menatapku dengan ekspresi takjub, "bagaimana kau tahu ???"
"Kau... Terlihat lebih
kurus."
"YES !!! Program-ku berhasil
!"
"Mwo ? Wah iya benar !"
Seru Youngra yang baru menyadari Shindong lebih kurus sekarang
"Kau daebak, Taehee-ssi !
Matamu benar-benar jeli !"
"Mana yang lain ?"
Tanya Youngra
"Aah mereka masih di kantin.
Katanya mereka semua lapar." Jelas Zhoumi
"Aigoo~ kasihan
mereka." Kata Seoyeon prihatin
"Kau sendiri sudah makan
?" Tanya Donghae
Seoyeon menggeleng,
"belum..."
Donghae menatap Seoyeon tajam,
seperti ingin menusuk Seoyeon dengan benda tajam dan tatapan itu membuat
Seoyeon ciut hingga ia memejamkan matanya dan membentuk huruf V pada jarinya.
Haha.. Dia kena batunya.
"Hey kalian sudah makan
?" Tanya Siwon pada kami bertiga, biarlah si Seoyeon itu diurus oleh
namjachingunya
"Sudah. Tadi kami makan
bekalnya Yeonnie." Kata Youngra polos yang membuat Donghae makin mengasah ketajaman tatapannya pada
Seoyeon
"M-m-mianhae..." Kata
Seoyeon
"Ooh kalian sudah makan ya.
Yasudah kalau begitu, tadinya sih kalau kalian belum makan, aku mau menyuruh
kalian ke kantin. Tapi sepertinya tidak perlu." Kata Siwon lagi
Siwon dan yang lainnya duduk
tidak jauh dari kami, kecuali si ikan dari Mokpo itu yang sekarang sedang
'bertengkar' dengan Seoyeon. Haaah dasar dua orang yang pacaran itu. Kulihat
Gae In-sunbae dan kedua temannya mencibir Seoyeon dengan Donghae. Ah aku tidak
suka tatapan itu. Lalu aku memalingkan wajahku ke arah pintu tepat saat
seseorang masuk ke dalam.
"Ooh, Hyung ! Akhirnya
datang juga !" Seru Siwon saat melihat Kangin masuk
"Baru segini saja yang
datang ? Aah anak-anak itu kemana sih ?"
"Entahlah..." Jawab
Heechul
"Hai, BOSS !!!" Seru
Kangin saat melihatku
"Yoo whassup meen ?"
"Boss ? Sejak kapan kau jadi
anak buahnya yeoja ini ?" Tanya Yoonrin pada si raccoon itu
"Sejak sekarang. Aku suka
gayanya !" Jawab Kangin
"Ya ! Kau tidak boleh jadi
anak buah seorang yeoja ! Bagaimana dengan harga
dirimu ? Lagipula kau jangan lupa bahwa kita adalah 'Selamanya Anak Buah
Leeteuk-hyung' ! " Omel Heechul
"Tidak apalaaah~ ya kan,
Boss ?"
"Oh yeah. That's right meen
!"
Setelah beberapa lama menunggu,
akhirnya semua anak sudah berkumpul di ruangan dan tibalah saatnya kami untuk
latihan.
***
Seoyeon's POV
Aah akhirnya selesai juga
latihannya. Lelah ? Tentu saja iya ! Tapi rasa lelahku masih harus kutahan karena
aku harus menemani Donghae mencari kado untuk dongsaengnya, Dongsu yang akan
berulang tahun akhir pekan ini yang berarti dua hari lagi. Yaah aku sih
senang-senang saja disuruh menemaninya, karena aku juga mau mencari kado yang
bagus untuk Dongsu. Kami berkeliling di Dongdaemun selama beberapa lama dan
Donghae dan aku masih belum juga mendapatkan sesuatu yang bagus untuk Dongsu.
"Donghae~ aku lelaaah~"
racauku
"Nado~ aah ottokhae ? Aku
bingung mau membelikan apa..."
"Kamu kan Hyung-nya, masa
tidak tahu apa yang dia suka sih ?" Keluhku
"Aish molla molla
molla." Katanya sambil mengacak kepalanya
Kami berjalan lagi, masih dengan
wajah lelah kami yang celingukan mencari sebuah 'sesuatu'. Dan lewatlah kami di
depan sebuah pet shop. Aku berhenti di depan pet shop itu sambil melihat ke
dalamnya. Mataku melotot saat melihat seekor anjing berwarna putih salju yang
ada di dalam sana.
"Donghae !" Panggilku
sambil menarik lengan sweaternya
"Mwo ?"
"Kau boleh memelihara seekor
anjing tidak dirumahmu ?"
"Boleh kok, wae ?"
"Itu lihat !" Kataku
dengan nada riang sambil menunjuk ke dalam pet shop itu
"Mwo ? Apa sih ?"
Donghae bingung
"Aish... Kaja !"
Aku menarik lengan bajunya lagi
dan kami masuk ke dalam pet shop itu. Kubawa dia sampai ke depan kandang milik
anjing mungil yang berwarna putih itu.
"Lucu tidak ?" Tanyaku
khawatir
"Seo... Dia... Aigooo dia
lucu sekali !" Kulihat senyum Donghae yang lebar di bibirnya
"Otte ? Kupikir lebih baik
kita membelinya dan menghadiahkan ini untuknya." Usulku
"Hmm... Aku tidak yakin, Yeon."
"Wae ? Bukankah bagus kita
memberinya anjing sungguhan ? Kalau hanya membeli bonekanya saja kan tidak
asyik. Lebih baik anjing sungguhan supaya dia tidak kesepian lagi."
"Whoa, Seoyeon-ku pintar
!" Kata Donghae mengacak rambutku
"Jadi kita beli ini saja ya
?"
"Tapi harganya..." Kata
Donghae ragu
"Aigoo...kenapa hanya seekor
anjing saja harganya dua puluh lima ribu won ?"
"Bagaimana ini, Yeon ?"
Donghae menatapku dengan wajah kecewa, sebuah pemandangan yang sangat tidak
ingin kulihat karena aku benci membuatnya kecewa
"Donghae-ya, jangan kecewa
begitu. Kita patungan saja."
"Mworago ??? Anhi anhi. Kan
aku mau membelikan hadiah untuknya."
"Donghae, sejujurnya aku
juga mau membelikannya hadiah. Jadi daripada kita harus pergi berkeliling untuk
mencari hadiah lagi, lebih baik kita berdua hadiahkan ini untuk Dongsu. Otte
?"
"Tapi..."
"Sudahlah tidak ada tapi.
Kita beli saja, oke ?"
Donghae pasrah dan lalu pergi ke
pelayan yang ada di sudut ruangan. Saat pelayan yang terlihat bosan itu melihat
Donghae, tatapannya menjadi bersinar. Mungkin efek melihat namja tampan seperti
Donghae sore-sore begini. Pelayan itu lalu mengurusi segala hal yang berkaitan
dengan anjing yang kami beli. Dan sesuai kesepakatan, kami membayarnya berdua.
"Kita namai apa ya dia
?" Gumamku
"Bada !" Sahut Donghae
cepat
"Bada ? Kenapa Bada ?"
"Karena dia putih, mungil
dan sangat lucu." Katanya sambil menatap anjing yang besarnya hanya
sekepala manusia itu
"Bada nama yang bagus
!" Aku pun tersenyum
"Baiklah, kalau begitu dia
ikut siapa sekarang ? Eomma atau appa-nya ?"
"Eomma ? Appa ?"
"Kau eomma, aku appa."
Kata Donghae tersenyum lebar
"Aish." Aku mengusap
kepalaku, "yang jelas tidak dirumahku, Donghae. Aku tidak boleh memelihara
anjing lagi."
"Arasseo. Kalau begitu dia
ikut appa-nya."
"Kau ini masih saja
kekanakan."
"Seoyeon-ah..."
"Wae ?" Aku melihat ke
arahnya
"Bisa panggil aku 'oppa'
?"
"Eh ? Oppa ?"
"Ne... Bisa kan ?"
"Ooh hmm...
Algesseumnida."
Untunglah Donghae membawa
sepedanya kesini. Kalau tidak begitu, kami akan harus berjalan kaki sampai
rumah karena bus tidak menerima hewan peliharaan. Jadi kami berjalan menuju
tempat sepedanya diletakkan, lalu Donghae memboncengku yang memangku kandang
kecil milik Bada.
"Oh iya, ulang tahun Dongsu
dirayakan ?"
"Ne. Rencananya Super Junior
dan teman-temanmu akan diundang. Hanya pesta kecil-kecilan saja kok."
"Dimana nanti pestanya ?
Dirumah eomma-mu kah ?"
"Anhi anhi. Itu terlalu
jauh. Aku berencana membawa eomma dan Dongsu kesini tidak mungkin aku membawa
kalian semua kerumah eomma. Jadi kemungkinan besar pestanya di dorm-ku."
Jelas Donghae masih dengan usahanya mengayuh sepeda
"Sudah kau bicarakan dengan
eomma-mu ?"
"Ne. Kebetulan dia juga
bilang mau berkunjung kerumahmu. Mau reuni dengan eomma appa-mu katanya. Kau
tidak keberatan kan ?"
"Anhiyo ! Bukankah malah
bagus kalau mereka mengadakan reuni mereka sendiri ? Lagipula orangtuaku juga
pasti ingin bertemu dengan eomma dan Dongsu." Kataku sambil tersenyum,
tentu saja Donghae tidak melihatku tersenyum karena dia menatap ke jalanan
"Aah syukurlah kalau kau
tidak keberatan." Tersengar nada puas dari Donghae
"Tentu saja tidak. Kita kan
sudah seperti saudara." Tambahku
"Hmm... Saudara ya ?"
Gumam Donghae pelan
"E-eh ? Mworago ?"
Tanyaku karena tidak dengar apa yang Donghae barusan katakan
"Anhi. Bukan apa-apa
kok."
Dan sepanjang perjalanan kami terus
mengobrol. Kadang-kadang Donghae suka meledek aku yang membuatku geram dan
spontan memukul lengan Donghae ataupun menjambak rambutnya. Sampai di rumahku, Donghae
pun segera pamit karena ia belum bilang pada sang leader, Leeteuk kalau dia
pulang terlambat. Donghae kembali menaiki sepedanya dan pulang ke dorm-nya
dengan Bada yang ada di dalam kandang yang diikat di bangku belakang sepedanya.
***
Donghae’s
POV
Super Junior’s House, 10 p.m
Aku hanya main komputer di kamar dorm-ku. Membosankan
sekali karena di dorm hanya ada aku, Sungmin-hyung dan Kyuhyun yang ada di
kamar mereka. Yang lain ? Teuk-hyung mengajak mereka jalan-jalan. Aku,
Sungmin-hyung dan Kyuhyun tidak ikut karena kami sama-sama ‘anak rumahan’ yang
tidak terlalu suka jalan-jalan. Setelah beberapa lama aku main komputer, aku
membaringkan tubuhku ke kasurku. Empuk sekali ! Tidak lama kemudian
Sungmin-hyung masuk ke kamarku.
“Hae ?” panggilnya
“Mwo ? Wae, Hyung ?” tanyaku tanpa bangkit dari posisiku
“Anhi. Hanya mengecek keadaanmu saja. Tidak tidur ?”
Sungmin-hyung duduk di sampingku
“Belum ngantuk, Hyung.” Kataku malas
“Waeyo ? Ada yang kau pikirkan ?”
Aku membuka lebar-lebar mataku dan menatap matanya.
Bagaimana bisa dia menebaknya hanya dengan melihat kondisiku ? Sungmin-hyung
benar-benar peka.
“Ne, Hyung.”
“Ada apa ? Ada yang tidak beres dengan Seoyeon ? Kenapa ?
Kalian bertengkar ?”
“Anhi anhi anhi.” Aku menghentikannya sebelum ia
meneruskan kata-katanya, “Tidak seperti itu, Hyung. Entahlah aku hanya merasa
tidak nyaman dengan diriku sendiri.”
“Tapi ini menyangkut Seoyeon kan ?” dia menebak lagi
“Aah... ne...” jawabku
Aku menutup mataku dengan tangan kananku. Tidak lama
seseorang masuk ke dalam kamar dan aku melihat siapa yang datang. Cho Kyuhyun.
“Ya, Hyung, ternyata kau disini.” Kata Kyu yang masih
berada di pintu
“Ne, ada apa ?”
“Tidak apa-apa. Aku mencarimu tapi kau tidak ada.
Ternyata kau malah disini.”
“Ooh kau bisa mencari orang juga ternyata ? Kupikir kau
terlalu sibuk dengan PSP-mu itu.” Kata Sungmin dengan nada meledek. Jadi
begitu, ternyata alasan asli Sungmin-hyung ke kamarku adalah karena ia
diabaikan oleh Kyu. Haah GameKyu itu
“Aigoo, Hyung, kau marah ?” tanya Kyuhyun
“Anhi.” Kata Sungmin memalingkan wajahnya dari Kyu dan
kembali menghadap padaku
“Ooh, Donghae-hyung ? Kau kenapa ? Sakit kah ?” Kyu
sekarang ikut duduk di kasurku
“Tidak apa-apa. Hey Kyu, sejak kapan kau jadi perhatian
pada orang lain ?”
“Aah, Donghae-hyung kau jangan ikut meledekku juga dong.”
Kata Kyu dengan nada aegyo, aah semua orang juga tahu kalau aegyo-nya Kyu itu
tidak lucu
“Jangan aegyo di depanku.” Omelku
“Aigoo nadamu bicara seperti Park Seoyeon saja. Ayolah sekarang
cerita !” pinta Kyu lagi
“Shiroh.”
“Ayolah, Hae. Cerita saja. Tidak apa-apa kok kalau Kyu
juga tahu ceritamu. Dia kan tidak seperti Leeteuk-hyung dan Kangin-hyung yang bocor itu.” Bujuk
Sungmin-hyung
“Ara ara... Sebenarnya sih tidak apa-apa. Hanya, merasa tidak nyaman dengan
perasaanku sendiri.” Kataku sambil bangkit duduk menatap mereka berdua
“Karena Park Seoyeon kah ?” tanya Kyu, aish dua orang ini
bagaimana mereka bisa tahu sih
“Ne...”
“Lanjutkan.” Kata Sungmin-hyung dengan nada serius
“Kau tidak bertengkar dengan Seoyeon-ssi kan ?” pancing
Kyu
“Anhiyo ! Kami tidak akan pernah bertengkar.”
“Lantas ?” tanya
Sungmin-hyung
“Aish aku tidak bisa cerita, Hyung.”
“Aah kau tidak asyik, Hyung !” keluh Kyu
“Tentu saja. Karena yang asyik menurutmu itu hanya game
saja !” Ledekku lagi
“Yasudahlah kalau kau benar-benar tidak mau cerita. Tapi
apa benar-benar tidak mau cerita ?”
Aku mengingat kembali dengan perjanjianku dan Seoyeon
kemudian aku menggeleng, “Tidak bisa, Hyung. Aku benar-benar tidak bisa.
Mianhae.”
“Yasudahlah kalau begitu. Donghae-ah, kalau kau mau
bertahan lama dengan Seoyeon, percaya saja padanya. Kalau kau ada kesulitan
ceritakan padaku saja, ara ? Aku tahu kau ini masih payah dalam urusan yang
begini.” Kata Sungmin-hyung
“Sungmin-hyung benar, kalau ada apa-apa cerita saja
padanya. Percayalah, dia ini expert !” tambah Kyu dengan mata evil-nya
“YAA !” seru Sungmin-hyung
"Aah,
Donghae-hyung, bolehkan
kami disini dulu sampai mereka semua pulang ? Di kamar membosankan." Pinta
Kyu
"Ne, kalau memang mau
menunggu mereka disini boleh saja." Jawabku
"Hei anjing putih itu kau
taruh mana ? Tidak kau taruh di luar kan ?" Tanya Sungmin-hyung
"Anjing ? Kau beli anjing,
Hyung ?" Tanya Kyuhyun
"Ada di sudut ruangan depan.
Tenang saja ia tidak di luar kok. Aah lebih baik aku mengecek keadaannya
dulu." Kataku sambil bangkit dari kasurku
“Yasudah sana, cepat kembali ya.” Perintah Kyu
Aku keluar dari kamarku dan berjalan menuju ke sudut
ruang depan tempat kandang itu kuletakkan. Setelah sampai, aku duduk bersila di
depan kandang itu. Aku membuka kandang itu dan mengeluarkan Bada dari dalamnya.
Kemudian aku meletakkan Bada di pangkuanku. Aah anjing ini lucu sekali ! Yeon
pintar juga memilih anjing selucu ini. Yeon......
“Jadi kau hanya menganggapku ‘seperti saudara’ , Yeon ?”
Aku menatap Bada yang sekarang malah menjilat-jilat
tanganku. Aigoo lucu sekali dia ! Apa dia meminta perhatianku hingga ia
menjilati tanganku begini ? Tiba-tiba sebuah pertanyaan melintas di otakku.
“Kapan Seoyeon akan menyadari perasaanku ?”
***
Seoyeon’s house, Saturday 8 a.m
Seoyeon membuka matanya dan mencari handphonenya. Dan ia
langsung melompat dari kasurnya dan berlari menuju ke belakang untuk mengambil
handuk dan berlari lagi ke toilet untuk mandi. Eomma-nya hanya melihatnya
sambil geleng-geleng kepala. Setelah selesai mandi, Seoyeon langsung memakai
‘seragam’ kesukaannya yaitu t-shirt, celana jeans dan sepatu kets coklatnya. Setelah itu ia
langsung pergi ke depan rumahnya, mencari-cari sosok yang sudah menunggunya.
Lee Donghae.
"Selamat pagi, Tuan
Putri." Kata Donghae sambil tersenyum di atas sepedanya
"Aish mwoya ? Kau sudah lama
?"
"Anhiyo. Kau sudah siap kan
? Ayo pergi sekarang."
"Jamkanman, aku pamit eomma
dulu."
Aku langsung ke dalam rumah dan
meminta izin pada eomma-ku. Untung saja boleh. Lalu kuambil tasku dan aku
langsung ke tempat Donghae berada. Jongmin atau Jonghwa-oppa berada di teras
depan dan melihat ke arahku dan Donghae dan menatapku dengan tatapan yang
meledek. Aku tidak mempedulikannya, jadi aku langsung duduk di belakang
Donghae.
"Berangkat sekarang ?"
Tanya Donghae
"Ne..."
Dan Donghae mengayuh sepedanya
sampai ke dorm Super Junior.
***
Super Junior's House...
"Dongsu dimana ?" Tanya
Seoyeon sambil berjalan masuk ke tempat tinggal Super Junior itu
"Sedang dalam perjalanan
kemari. Leeteuk-hyung dan Kyuhyun sedang menjemput mereka naik mobil."
Jawab Donghae
"Waaah, Seoyeon-ssi !"
Sahut seorang namja yang baru keluar dari sebuah kamar di sudut ruangan, Lee
Sungmin
"Aah annyeong haseyo."
Sapa Seoyeon sambil membungkukkan tubuhnya
"Tidak usah formal begitu
ah."
"Mana yang lain ?"
Tanya Seoyeon
"Hmm... Ryeowook sedang di
dapur. Yang lain sedang membeli peralatan pesta dan makanan ringan." Kata
Sungmin
"Ryeowook-ssi di dapur ?
Sedang memasak ya ? Aah aku membantu Ryeowook-ssi saja ya ?" Tanya Seoyeon
lagi
"Hai,
douzo(silahkan)..." Kata Sungmin dengan bahasa Jepang
Seoyeon baru berjalan beberapa
langkah menuju dapur sebelum berbalik pada Donghae dan Sungmin, "Aah aku
lupa. Teman-temanku tidak tahu jalan kesini. Apa sebaiknya aku menjemput mereka
dulu ya ?"
"Aah itu tidak perlu kok.
Uri Siwonnie sudah mengatasi masalah itu." Timpal Sungmin
Seoyeon mengerutkan alisnya,
"Oh arasseo.. Kalau begitu aku bantu Ryeowook-ssi ya."
Seoyeon pergi ke dapur sementara
Donghae dan Sungmin berkutat dengan dekorasi pesta di ruang tamu mereka.
"Ryeowook-ssi ? Annyeong
haseyo." Sapa Seoyeon saat melihat Ryeowook yang sedang menghias kue coklat
berhias krim putih di atasnya
"Aah annyeong haseyo,
Seoyeon-ssi." Balas Ryeowook yang memalingkan wajahnya dari kuenya
"Wah itu kue buatanmu
sendiri ? Daebak !"
"Ah ne.. Haha
kamsahamnida."
"Bolehkah aku membantu
?"
"Tentu saja boleh !" jawab
Ryeowook riang
Lalu Seoyeon mengambil satu buah
stroberi dan meletakkannya di atas krim yang sudah dibentuk oleh Ryeowook.
Tidak lama setelah Seoyeon membantu, terdengar bel rumah mereka berbunyi dan
Sungmin membuka pintunya.
"Annyeong haseyoooo !"
Seru tiga orang yeoja yang ada di hadapan Sungmin, siapa lagi kalau bukan
Yoonrin, Youngra dan Taehee
"Annyeong haseyo ! Wah
kalian datang cepat ya ? Siwonnie memang bisa diandalkan.” Kata Sungmin
“Ahaha biasa saja, Hyung. Aku kan hanya membantu
sedikit.” Timpal Siwon
“Syukurlah
jadi kalian bisa bantu-bantu sedikit. Bisa bantu kami kan ?"
"Tentu saja bisa."
Jawab Youngra riang
"Baiklah kalau begitu.
Kalian bisa memilih antara membantuku dan Donghae mengurus dekorasi atau membantu
Ryeowook dan Seoyeon-ssi di dapur."
"Yeonnie sudah ada disini ?
Wah dia tidak bilang-bilang kalau dia sudah duluan kesini."
"Ne. Aku yang menjemputnya
tadi pagi hehe." Kata Donghae
"Aku dekorasi saja."
Kata Yoonrin cepat
"Aah aku bantu-bantu di dapur
saja ah." Kata Taehee dengan nada evil
"Andwae ! Kalau kau di dapur
yang ada malah kau merecoki saja. Biar aku yang bantu di dapur. Taehee-eonnie
bersama Leadernim saja sana." Kata Youngra
"Aish.. Aku kan tidak
merecok..." Kata Taehee dengan nada memelas
"Andwae andwae andwae."
Kata Youngra
"Aish arasseo.."
Akhirnya Taehee pasrah
Dan Youngra segera pergi ke dapur menemui Seoyeon dan
Ryeowook yang berkutat dengan makanan dan kue ulang tahun Dongsu. Sementara
Siwon, Taehee dan Yoonrin membantu Sungmin dan Donghae untuk mendekorasi rumah mereka.
Setengah jam kemudian, seluruh member Super Junior minus Leeteuk dan Kyuhyun
datang. Segala dekorasi dan kue sudah siap.
“Waah sudah ada kalian !” sahut Henry dengan sebuah
kantong plastik di tangan kanannya
“Aah annyeong haseyo, Henry-ssi.” Sapa Youngra
“Wah, Boss ! Kau datang juga !” seru Kangin menghampiri
Taehee dan high five dengannya
“Yoo meen~ aku pasti datang.” Kata Taehee
“Kalau begitu sekarang kita tinggal menunggu tamu
istimewanya ya ?” tanya Yesung
“Ne. Sebentar lagi pasti mereka sampai.” Kata Zhoumi
Seoyeon mendekati Donghae dan berbisik padanya, “Donghae-ssi,
Bada dimana ?”
“Bada ? Aah itu ada di kamarku. Wae ?” kata Donghae
“Oke nanti kita kasih sama-sama ya.” Kata Seoyeon sambil
tersenyum lebar
Dan akhirnya setelah beberapa lama menunggu, Dongsu,
eomma Donghae, Leeteuk dan Kyuhyun membuka pintu depan. Semua memberi surprise
dan setelah itu pesta kecil-kecilan itu pun dimulai. Musik menggema di seluruh
ruangan. Walaupun itu hanya pesta kecil-kecilan saja, tetapi suasananya tidak
kalah ribut dengan pesta ulang tahun yang dihadiri puluhan orang. Taehee dan
Hangeng berjoget di depan televisi sementara Youngra dan Leeteuk berkaraoke di
depan Dongsu dan eomma-nya. Yoonrin sibuk menghabiskan makanan yang dibuat oleh
Ryeowook.
“Aah otte ? Apakah masakannya enak ?” tanya Ryeowook
“MASHITA ! Jeongmal mashita !” seru Yoonrin
Tiba-tiba Yesung datang, “Aah aku lapar sekali ! Waah
makanannya banyak ya ? Wookie-ah kau pasti lelah memasak sebanyak ini.”
“Anhiyo, aku malah senang karena banyak yang mau
memakannya.” Jawab Ryeowook
“Kalau begitu, Yoonrin-ssi, bagaimana kalau kita lomba
makan ?” usul Yesung
“Mwo ?? Lomba makan ? Siapa takut !”
Yoonrin dan Yesung lalu mengambil kursi dan duduk
bersebelahan. Ryeowook menyajikan makanan yang tersisa dan dibantu oleh
Seoyeon. Tidak lama kemudian, Eunhyuk, Henry, Kangin dan Heechul mengerubungi
mereka berdua.
“Whoa ? Lomba makan kah ?” tanya Eunhyuk
“Jadi apa peraturannya ?” tanya Kangin
“Mereka harus menghabiskan makanan ini. Siapa yang paling
cepat, dia yang menang.” Kata Ryeowook sambil menunjuk ke arah dua piring besar
yang berisi penuh dengan makanan yang sama porsinya, sepertinya semua menu
masakan yang ia masak tadi ia letakkan di atas piring itu
“Whoa ! Aku mendukungmu, Yesung-hyung !” seru Henry
“Ya, Yoonrin-ssi, bisa tidak kau membuktikan kalau kau
lebih hebat dari Yesung-hyung dalam urusan makan ?” tantang Eunhyuk
“Hah, kalau hanya disuruh makan sih kecil.” Kata Yoonrin
“Arasseo, kalau begitu ayo kita mulai saja.
Hana...dul...set.... START !” kata Ryeowook
Dan Yesung dan Yoonrin langsung menyambar piring yang di
depan mereka. Yesung memakannya dengan lahap, namun Yoonrin juga tidak kalah
lahapnya. Yang lain saling mendukung Yoonrin dan Yesung dengan seruan-seruan
yang heboh. Setelah lima menit berlalu, akhirnya Yesung menyudahi makannya.
“Dan pemenangnya KIM JONG WOON !” seru Eunhyuk
“Aish sial. Tinggal tiga suap lagi padahal !” omel
Yoonrin
“Haha... kalian sama-sama tukang makan ternyata. Kalau
begitu aku bisa meminta bantuanmu dan Yesung-hyung kalau-kalau makananku
bersisa.”kata Ryeowook pada Yoonrin
“Dengan senang hati, Ryeowook-ssi ! Makananmu enak sekali
!” sahut Yoonrin
“Ya, mianhae aku mengganggu. Ada yang lihat Seoyeon ?”
tanya Donghae
“Anhi. Ke toilet mungkin.” Kata Heechul
“Ooh arasseo. Gomawo !” kata Donghae lalu kabur ke toilet
mencari Seoyeon
“Seoyeon-ah ? Seoyeon-ah kau di dalam ?” panggil Donghae
di depan pintu toilet
“Ne, waeyo, Donghae ?” sahut Seoyeon dari dalam
“Aah gwenchana ?”
Pintu terbuka dan Seoyeon keluar, “Ada apa ?”
“Itu... eomma-ku mau kerumahmu sekarang. Bisa tidak ?
Beliau bilang sih katanya disini terlalu berisik jadi mau kerumahmu saja.”
“Aah ne... kalau begitu aku antar saja.”
“Anhi. Kita yang antar.” Kata Donghae sambil tersenyum
lebar
Dan Donghae, Seoyeon dan eomma Donghae pergi kerumah
Seoyeon untuk mengantar eomma-nya. Sementara Dongsu ditinggal bersama Taehee
dan yang lain. Youngra hendak ke toilet sampai akhirnya ia bertemu dengan Kibum
yang keluar dengan handphone-nya yang menempel di telinganya.
“Ne ? Aah aku tidak bisa sekarang. Mwo ? Yasudahlah sana
terserah kau saja.” Lalu Kibum memutus sambungan teleponnya dan menatap Youngra
“Aah cwesonghamnida aku hanya numpang lewat kok.” Kata Youngra
“Silahkan.” Kata Kibum dengan memberikan senyum pada Youngra
Donghae dan Seoyeon sudah kembali dalam beberapa menit.
Setelah sampai, Seoyeon membawa Bada yang ada di dalam kandangnya yang berwarna
putih seperti bulunya.
“Dongsu-ah...”panggil Donghae
“Hyuuung~” kata Dongsu manja dan hendak ke pelukan
Donghae
“Aigooo dongsaengie yang manja.” Kata Donghae sambil
mengangkat Dongsu dari lantai
“Dongsu-ah, lihat Seoyeon-noona bawa apa ?”
Dongsu menengok ke arah Seoyeon dan kemudian pandangannya
beralih ke kandang putih yang ia bawa, “Gukguk !” serunya
Seoyeon meletakkan kandang itu di bawah dan mengeluarkan
Bada dari dalamnya, “Dongsu-ah, saengil chukkae !” kata Seoyeon sambil
menyodorkan Bada pada Dongsu
“Aigoo~ gukguk~” kata Dongsu sambil memeluk Bada yang
berjalan menghampirinya
“Johayo ?” tanya Donghae
Dongsu hanya mengangguk lalu kembali bermain dengan Bada.
“Bilang apa pada noona ?” Donghae menggendong Dongsu dan
membawanya ke hadapan Seoyeon
“Go-gomawoo~”
“Noona popo (cium noona)” perintah Donghae pada Dongsu
Dan dalam beberapa detik Dongsu mencium pipi Seoyeon yang
kemudian disertai sorak-sorai dari semua yang ada disitu
“Waah dicium adik ipar. Hahaha...” kata Leeteuk
“Aigooo Dongsu kyeopta !” kata Youngra gemas
Dan pesta itu masih berlanjut sampai sore menjelang.
Setelah cukup berpesta ria, mereka dan ELF4 membereskan rumah mereka dari
sampah-sampah yang mereka hasilkan sendiri. Setelah itu, Siwon kembali mengantar
Taehee, Youngra dan Yoonrin kerumahnya masing-masing tapi kali ini ditemani
oleh Kangin. Donghae seperti biasanya mengantar Seoyeon sendirian dengan
sepedanya.
***
Fiuuuuuh selesai juga part ini setelah lama vakum... next part selesainya ngga tau kapan karena author sebentar lagi mau UN. Yaah moga-moga aja jadinya cepet haha... Thanks for reading :D