author : @adhweet
cast : ELF4 : Park Seoyeon, Kim Youngra, Lee Taehee, Hwang Yoonrin (all this character are OCs)
All members of Super Junior (esp. Donghae, Leeteuk)
Much appreciated if you would leave comments ^^
***
“Hyung, kenapa kita disini ?”
tanya Kibum pada Leeteuk
“Aku ada urusan dengan Seoyeon.”
Kata Leeteuk sambil melepas seatbelt-nya
“Apa aku perlu turun juga ?”
“Anhi. Kau disini saja. Dokter
menyuruhmu untuk istirahat kan ?”
“Ah ne. Cepat kembali ya, Hyung.”
Leeteuk keluar dari mobilnya yang
sekarang berhenti di depan rumah Seoyeon. Leeteuk menekan bel rumah Seoyeon,
tidak lama kemudian keluarlah seorang namja dengan perawakan yang tinggi.
Rupanya namja itu adalah kakak Seoyeon, Jongmin. Jongmin sempat bingung melihat
Leeteuk, tapi kemudian ia menghampirinya.
“Nuguseyo ?” tanya Jongmin
“OH ! Jongmin-hyung ? Kau
Jongmin-hyung kan ?”
“Ne. Kau…” Jongmin menunjukkan
telunjuknya pada Leeteuk sambil mencoba mengingat
“Aku Jungsoo ! Aish kau lupa
padaku, Hyung ?”
“MWO ? Jungsoo ??!”
“Ne. Kau sudah ingat ?” tanya
Leeteuk dengan senyum yang sangat lebar
“Bagaimana bisa aku lupa pada
orang yang pernah mengompol di mobilku ? Hahaha…”
“Hyung ! Astaga kau masih
mengingatnya.”
"Hahaha.. Tentu saja, mana
bisa aku melupakan kejadian fantastis itu."
"Ah kau ini, Hyung. Oh iya,
apakah Seoyeon-ssi ada ?"
"Ada. Ayo masuk."
"Mwo ? Ah tidak aku disini
saja."
"Ooh ara. Tunggu ya."
Jongmin lalu masuk ke dalam
rumah. Tidak lama kemudian, Seoyeon keluar dari pintu depan. Ia melihat Leeteuk
lalu kemudian berlari kecil menghampirinya.
"Oppa ? Ada apa ? Kenapa
tidak masuk ke dalam ?" Tanya Seoyeon
"Tidak apa, aku hanya
sebentar saja kok. Seoyeon-ssi, boleh kutanya satu hal padamu ?"
"Boleh, apa itu ?"
"Kalian... Maksudku kau dan
Donghae, apa kalian punya sesuatu ?"
"Sesuatu seperti apa ?"
Kata Seoyeon mulai gugup
"Tidak ada yang kalian
sembunyikan dari kami ?" Tanya Leeteuk dengan tatapan serius
"Emm, tidak ada kok."
"Jeongmal ?"
"Ne."
"Ah geurigo, chukkae atas
hubungan kalian ya."
"Oh, ne, kamsahamnida."
"Kalau begitu aku pulang
dulu ya."
"Mwo ? Kenapa cepat sekali
?"
"Iya aku harus membawa
pulang Kibum. Dia harus banyak istirahat."
"Ooh arasseo. Hati-hati,
Oppa. Semoga lekas sembuh untuk Kibum-ssi."
Leeteuk membalas Seoyeon dengan
senyum. Kemudian ia berbalik dan masuk ke dalam mobilnya. Tidak lama kemudian,
ia membuka jendela mobilnya.
"Seoyeon-ah, kumohon jangan
galak-galak di sekolah maupun di kelas ya."
"Mianhae, tuntutan profesi
membuatku seperti itu." Balas Seoyeon sambil cengengesan
Leeteuk melambaikan tangannya
lalu menutup jendelanya. Ia menginjak pedal gas dan meninggalkan Seoyeon yang
melambaikan tangan sambil tersenyum di pagar rumahnya. Kibum melihat Seoyeon
dengan tatapan bingung.
"Hyung ?"
"Mwo ? Ada apa ?" Tanya
Leeteuk
"Itu benar-benar ketua kelas
itu ? Si Seoyeon kan ?"
"Benar kok. Waeyo ?"
"Dia tadi cengengesan ?
Kenapa dia beda dari sikapnya di sekolah yang galak ?"
"Lho dia kan memang
sebenarnya anak yang suka cengengesan. Ah kau tidak tahu ya ?"
"Ne. Aish jjinja, sulit
dipercaya !"
"Ya ! Kan sudah aku dan
Donghae bilang dia sebenarnya tidak seperti yang kalian bayangkan." Bela
Leeteuk
Malam itu sepertinya malam yang
sangat aneh bagi Kibum. Badannya tiba-tiba lemas dan terkena demam hingga harus
diperiksa ke dokter, bertemu dengan Youngra di tengah jalan, ditelpon oleh
mantan pacarnya, dan melihat sisi lain dari Seoyeon. Kibum hanya menggelengkan
kepalanya, lalu menyandarkan kepalanya di kursi dan memejamkan matanya
***
Seoyeon's POV
Keesokan harinya...
Aku berjalan seperti biasa saat
aku masuk ke area sekolah. Beberapa langkah setelah aku melewati gerbang
sekolah, seorang namja memanggilku.
"Seoyeon-ah !!!"
Aku berbalik dan mencari siapa
yang memanggilku. Mataku minus, sehingga tidak terlihat jelas wajah orang-orang
yang berada jauh dariku. Ah mata minus itu memang merepotkan. Aku menoleh ke
kanan dan ke kiri lalu kutangkap ada sosok yang mendekatiku. Aish aku tidak
bisa mengenalinya karena masih kabur. Lalu saat dia dekat denganku, barulah aku
mengenalinya. Teman SD-ku. Atau sekarang kalian boleh menyebutnya pacarku. Atau
anggap saja begitu. Sial, aku baru ingat aku dan Donghae ada status palsu.
"Seoyeon-ah, kenapa matamu
menyipit begitu ?" Tanya Donghae padaku setelah sampai di hadapanku
"Kau terlihat buram tadi,
aku mencoba memperjelas pandanganku."
"Oooooh begitu."
"Seoyeon-ssi,
annyeong." Sapa Kibum padaku
"Oh ah annyeong haseyo,
Kibum-ssi." Balasku sambil sedikit membungkuk
"Emm itu, gomawo atas
doanya. Aku sudah sembuh kok sekarang." Kata Kibum
"Ah ne."
"Hei ada apa diantara kalian
?" Tanya Donghae yang melihatku dan Kibum bergantian
"Tidak ada apa-apa."
Jawab Kibum
"Seoyeon-ah kau selingkuh
?" Tanya Donghae lagi
"MWO ?! Ya ! Apa-apaan
?!" Seruku
"Ooh berarti tidak.
Hahaha..."
"Hei, ayo ke kelas."
Kata Leeteuk
"Ah iya. Kaja !" Kata
Donghae sambil menarik tanganku
Ah mengenang bertahun-tahun yang
lalu dimana Donghae selalu saja menarik tanganku untuk menyeretku ke tempat
yang dia inginkan. Saat itu, perawakan Donghae persis sekali dengan
adiknya,Dongsu. Dengan kulit putih, pipi yang kemerahan dan tubuh yang tidak terlalu
tinggi. Tahukah kalian ? Dulu saat kami masih kecil, tentu saja rasa penasaran
kami tinggi, Donghae pernah menarik tanganku yang sedang berlari dan membawaku
ke tengah lapangan dan menunjuk ke arah sesuatu yang ada di tanah. Padahal saat
itu aku ingin sekali pergi ke toilet untuk buang air. Tapi aku mengikuti
kemauannya karena kupikir ada sesuatu yang gawat karena dia menyuruhku untuk
cepat-cepat. Dan tahukah kalian apa yang ditunjukkannya padaku ? Kotoran
kambing.
"Itu apa?" Tanya
Donghae dengan wajah polos sambil menunjuk ke arah kotoran kambing itu
"Donghae-oppa, itu kotoran
kambing. Kamu bawa aku untuk lihat ini ?"
"Iya. Aku pikir ini coklat,
soalnya saat aku sentuh dia lebur. Tapi aku bingung siapa yang menaruh coklat
di atas tanah jadi aku ragu itu betul coklat atau bukan. Makanya aku tanya
kamu."
"Donghae-oppa, kamu
menyentuhnya ?"
"Ne."
"Dengan tangan yang mana
?"
"Tangan yang ini."
Donghae mengangkat tangan yang
sedang memegang tanganku. Seketika aku melepaskan tanganku dan mencium bau dari
tanganku. Bau kotoran kambing.
"Donghae-oppa kamu
jahat." Kataku sambil mulai menangis
"Seoyeon kenapa ?"
Tanya Donghae mulai panik
"Kamu tidak cuci tangan,
sekarang tanganku jadi bau kotoran."
Ah saat itu tentu saja aku
cengeng sekali karena aku masih anak kecil. Donghae kecil langsung minta maaf
berkali-kali padaku sampai akhirnya aku berhenti menangis. Lalu akhirnya kami
pulang kerumah dan mencuci tangan kami dengan riangnya. Yah begitulah masa
kanak-kanak memang selalu punya cerita lucu dan aneh.
Kembali ke masa sekarang, aku
merasa aneh saat tanganku digenggam oleh tangan Donghae. Bukan karena aku takut
tanganku akan bau kotoran lagi karena Donghae, tapi itu karena saat aku
berjalan bergandengan tangan seperti ini, banyak sekali yang melihat ke arah kami.
Banyak diantara mereka memandangku dengan tatapan tajam dan seolah mereka ingin
sekali menembak kepalaku. Aku jadi takut sendiri, sehingga aku menundukkan
kepalaku. Kulirik Donghae sekali untuk melihat ekspresinya. Ternyata biasa
saja, dia masih bisa senyum bahkan cengengesan. Aish namja ini memang gila.
Akhirnya kami sampai di kelas.
Saat tiba di kelas, ketiga temanku langsung meneriakiku.
"Seoyeon-ah !!! Kau DAEBAK
!" Teriak mereka
Aish mereka tidak mengerti. Aku
langsung melepas tanganku dari genggaman Donghae lalu aku pergi ke kursiku.
Donghae menyusul dari belakangku lalu kemudian duduk di tempatnya, yaitu di
belakang kursiku.
***
Leeteuk's POV
Aku memperhatikan Donghae dan Seoyeon
dari belakang. Mereka berdua terlihat cocok, tapi tetap saja aku seperti
melihat dua orang anak kecil yang bergandengan tangan karena dulu saat kecil
aku sering sekali melihat mereka seperti itu, yah walaupun dulu memang aku juga
suka menarik tangan Seoyeon untuk membawanya melihat sesuatu yang menarik
bagiku. Tapi beda dengan Donghae, aku tidak ada perasaan dengan Seoyeon. Ah mereka berdua sekarang sudah dewasa, wajar
saja kalau mereka saling suka sekarang. Kapan ya aku seperti mereka ? Yah aku
memang punya mantan, namanya Taeyeon. Dulu kami berpisah karena dia bilang dia
bosan denganku. Aku sangat sakit hati padanya, padahal itu adalah cinta
pertamaku. Tapi apa boleh buat, yang bisa kulakukan adalah menerima
kenyataannya. Semoga saja aku bisa bertemu seseorang yang bisa menerimaku apa
adanya suatu hari nanti.
Kami semua berjalan memasuki
kelas. Saat aku masih di depan pintu kelas, Kibum menyenggolkan lengannya
padaku.
"Leeteuk-hyung..."
"Mwo ?"
"Yeoja yang kemarin... yang
itu kan ?" Tanya Kibum menunjuk ke arah Youngra
"Ne, waeyo ?"
Kibum lalu mengeluarkan senyumnya.
Entah apa yang dia pikirkan, aku tidak tahu. Tapi melihat senyuman itu, aku
sepertinya mulai tahu apa maksudnya.
"Tidak tidak, tidak boleh.
Kibum-ssi, jangan yeoja ini." Kataku
"Waeyo, Hyung ?"
"Ingat ya kata-kataku ini,
dia yeoja baik-baik. Aku tidak akan membiarkanmu menjadikan dia sebagai
korbanmu selanjutnya."
"Hyung !" Seru Kibum
padaku
Aku tidak memperdulikannya. Aku
terus berjalan masuk ke dalam kelas dan meninggalkannya yang menatapku. Tapi
tidak lama, dia menyusulku dan berjalan mendahuluiku, gantian sekarang aku yang
berhenti dan menatapnya. Kulihat ada Youngra beberapa meter di depanku, tapi
tatapannya menuju ke arah Kibum. Sepertinya ia hendak menyapa Kibum berhubung
ia sudah memasang senyumnya. Namun Kibum berjalan terus tanpa menghiraukannya,
aah ternyata anak itu mendengarkan kata-kataku. Aku kembali berjalan ke dalam
kelas.
***
Youngra's POV
"Teman-teman, itu dia Seoyeon
datang !!!" Teriak Taehee sambil menunjuk ke luar kelas
Aku melirik ke luar kelas dan
kulihat Seoyeon dan Donghae, lalu diikuti dengan keempat belas Super Junior
yang lain. Mataku langsung mencari-cari sosok yang ingin kulihat. Kim Kibum
namanya. Dan itu dia ! Dia berjalan dengan sedikit cepat. Ah sepertinya dia
sudah sehat kembali. Aku berjalan menuju ke depan kelas. Seoyeon sudah ada di
tempat duduknya, tinggal empat belas Super Junior yang baru masuk ke kelas. Aku
ingin menyapa Kibum-ssi, tapi dia melewatiku seolah aku tidak terlihat olehnya.
Wajahnya terlihat kesal. Aku lalu melihatnya dengan tatapan bingung.
"Youngra-ssi,
annyeong." Seorang namja menepuk bahuku
"Oh ? Ah annyeong,
Leeteuk-ssi." Sapaku saat memutar tubuhku
"Ada apa ? Kenapa kau
seperti orang kebingungan ?"
"Anhi. Itu... Kibum-ssi
sudah sembuh ?" Tanyaku ragu-ragu
"Kau khawatir tentang dia
?"
"Ah eh sedikit."
Jawabku malu-malu
"Kemari sebentar." Kata
Leeteuk memegang lenganku dan membawaku keluar kelas
"Mwo ? Ada apa, Oppa ?"
"Kamu tertarik pada Kibum
?"
"Mwo ?"
"Sebaiknya jangan."
"Wae waeyo, Oppa ?"
Tanyaku bingung
"Kau... Kau tidak mengerti
siapa dia." Kata Leeteuk menggelengkan kepalanya dan menaruh tangannya di
wajahnya
"Mwo ? Ada apa, Oppa ?
Jelaskan yang sebenarnya."
"Kau akan tahu nanti. Mian,
aku tidak bisa menceritakan siapa dia. Tapi kelak, kau pasti tahu."
Leeteuk-oppa meninggalkanku
dengan wajah masam. Sepertinya dia mengkhawatirkan sesuatu yang tidak aku
mengerti. Tapi berkat Leeteuk-ssi, pikiranku jadi bingung sepanjang hari. Aah
sebenarnya ada apa dengan Kibum-ssi itu ? Kenapa Leeteuk-oppa tidak
memberitahukan yang sebenarnya ?
***
Leeteuk's POV
"DIA PLAYBOY, Youngra-ssi.
DIA PLAYBOY !!!"
Ingin sekali aku berteriak
seperti itu di depan Youngra agar yeoja ini tahu siapa Kibum sebenarnya. Dia
playboy first class. Kalian mungkin melihat wajah innocent-nya dan tidak mempercayai
hal ini. Tapi aku mengatakan yang sejujurnya, Kim Kibum adalah seorang playboy.
Selama ini aku sudah menegurnya atas perilakunya yang suka mempermainkan yeoja
itu. Namun tidak ia hiraukan dan tetap saja ia bangga dengan status player-nya.
Semenjak aku lelah menasihatinya, aku berhenti memperdulikan urusannya dengan
mantan-mantannya itu.
Tapi kali ini berbeda. Aku merasa
tidak ingin namja ini mengusik Youngra. Saat pertama kali melihatnya, Youngra
sudah memberi kesan baik padaku. Dan ternyata memang benar yeoja ini adalah
yeoja baik-baik. Oleh karena itu aku tidak ingin Kibum mendekatinya dan
menghancurkan hidupnya seperti yeoja-yeoja yang lain.
***
Kelas telah selesai, para siswa
pun berhamburan keluar kelas. Donghae langsung menghampiri Seoyeon yang masih
merapikan buku-bukunya.
"Seoyeon-ah, nanti aku ada
latihan basket dengan klub sekolah, kau datang dan lihat yaa ?" Kata
Donghae manja
"Mwo ? Aah kenapa
harus-"
"Ingat sekarang kita harus
berpura-pura terlihat seperti orang yang pacaran." Bisik Donghae yang
wajahnya sekarang berada 10 cm dari telinga Seoyeon
Seoyeon hanya mendecak. Sementara
Donghae menginstruksikan Seoyeon untuk setuju.
"Mian, Donghae-ssi, ah
maksudku Oppa, aku ada tugas yang harus kukerjakan hari ini jadi tidak bisa
melihatmu latihan."
"Aah gwenchaneyo." Kata
Donghae dengan senyum memaksa dan matanya yang mengerling pada Seoyeon
"Yeonnie, mau pulang dengan
kami tidak ?" Tanya Youngra
"Ne ! Donghae-ya, aku duluan
yaa. Annyeong." Kata Seoyeon
Seoyeon langsung berbalik badan
dan maju selangkah. Namun Donghae menangkap tangan Seoyeon dan menatapnya
sesaat. Seoyeon bingung, ia mengangkat alisnya dan menatap Donghae juga.
"Ah eh maksudku aku juga
pulang." Kata Donghae melepas tangannya
Seoyeon masih mengangkat alisnya,
tapi kemudian Donghae tersenyum. Ia menggoyangkan kedua tangannya seolah
menyuruh Seoyeon untuk jalan duluan. Lalu Seoyeon berbalik dan berjalan
menghampiri ketiga temannya yang dari tadi hanya tersenyum licik, diikuti
dengan Donghae yang di belakang Seoyeon. Donghae melambaikan tangannya pada
empat belas member Super Junior yang ada di belakang.
"Aah ottokhe ? Donghae
sekarang punya kekasih sementara aku ditinggal olehnya." Kata Eunhyuk
"Eunhyuk-ssi, ada aku."
Kata Siwon membuka kedua tangannya seolah ingin memeluk Eunhyuk
"Siwon-ssi..." Kata
Eunhyuk dengan nada ingin menangis
"Ya ! Kalian ini !"
Seru Shindong
"Kibum-ssi, kenapa kau diam
saja dari tadi ?" Tanya Zhoumi
"Tidak apa-apa." Balas
Kibum
"Aah ayo kita pulang
sekarang ! Kasihan nanti Donghae tidak bisa masuk ke dalam dorm karena kuncinya
ada padaku." Kata Leeteuk dengan nada riang
Leeteuk berjalan duluan, diikuti
dengan member yang lain. Sementara Henry mendekati Kibum yang masih duduk di
bangku.
"Really okay ?" Tanya
Henry
"Guess so..."
"I know this situation. You
must be targetting another girl right ? Well well..."
"Shut up." Kata Kibum
sambil bangkit dari tempat duduknya dan meninggalkan Henry
"Our flower boy..."
Keluh Henry sambil menggelengkan kepalanya lalu berjalan mengikuti yang lain
0 komentar:
Posting Komentar