author : @adhweet
cast : ELF4 : Park Seoyeon, Kim Youngra, Lee Taehee, Hwang Yoonrin (all this character are OCs)
All members of Super Junior (esp. Donghae, Leeteuk)
Much appreciated if you would leave comments ^^
***
"Donghae-ah, kau benar
pacaran dengan Seoyeon ? Kenapa tidak bilang ?" Tanya Eunhyuk pada Donghae
"Ne. Mianhaeyo, Hyukkie.
Kalau tidak sedang dengan Seoyeon, aku akan bersamamu selalu kok." Kata
Donghae merangkul bahu Eunhyuk
"Donghae-ya. Jangan
begitu." Kata Eunhyuk memukul bahu Donghae pelan
"Aish pasangan homo
ini." Keluh Zhoumi
"Donghae-ya, apakah itu
benar ?" Tanya Leeteuk pada Donghae dengan tatapan serius
"Ne, Hyung."
"Really ? Why don't you tell
us ?" Tanya Henry dengan bahasa inggris yang terdengar fasih sekali
"Mwo ?" Tanya Donghae
"Dia tanya kenapa kau tidak
cerita pada kami." Jelas Kibum, Henry mengangguk
"Cwesonghamnida. Ada satu
dan lain hal sehingga aku tidak bisa cerita pada kalian." Kata Donghae
membungkukkan sedikit tubuhnya
"Ara ara. Gwenchaneyo. Lain
kali kau harus cerita pada kami. Arachi ?" Kata Siwon
"Ne, Siwonnie."
"Aish jjinja. Bagaimana bisa
kalian pacaran ? Donghae-ah, kau harus hati-hati dengan yeoja itu. Dia galak
!" Kata Heechul
"Hyung, dia sebenarnya tidak
segalak itu kok."
"Hmm... Oke kita lihat saja nanti."
Kata Heechul mengangkat bahunya
"Yasudah ayo kita pulang.
Aku mau masak." Kata Ryewook
"Waah ! Masak bulgogi ya,
Hyung !" Kata Henry riang
"Donghae-ssi, kau
aneh." Kata Leeteuk singkat lalu berbalik
Ketiga belas anggota Super Junior
berjalan duluan, sementara Sungmin menahan Donghae di rangkulannya.
"Benar kau pacaran dengan Seoyeon
?"
"Ne, Hyung. Waeyo ?"
"Aku merasa ada sesuatu yang
tidak beres, melihat reaksi Seoyeon tadi."
"Mwo ?" Donghae
sekarang mulai terlihat gelisah
"Ah kau pacarnya kan ?
Lindungi dia, jangan biarkan dia diserang seperti sebelumnya. Ara ?" Kata
Sungmin sambil tersenyum lalu melepas rangkulannya dan meninggalkan Donghae
Donghae masih di tempatnya. Ia
menarik nafas lega. Keempat belas temannya yang lain sudah berjalan di
depannya. Akhirnya Donghae berlari menyusul teman-temannya dan merangkul Eunhyuk dan
Siwon.
***
Di rumah Seoyeon
"Tunggu sebentar ya aku
ambilkan kue." Kata Seoyeon meninggalkan kamarnya
"Sst... Sst..." Bisik Taehee
mendekatkan kepalanya ke kedua temannya
"Mwo ? Waeyo ?" Bisik Youngra
"Itu apa benar Seoyeon
pacaran dengan Donghae ? Rasanya aku masih belum percaya."
"Ah iya aku juga penasaran
dengan hal itu. Apa kita harus tanyakan langsung padanya ?" Bisik Yoonrin
"Kau saja yang tanya padanya
Yoonrin-unni." Bisik Youngra
"Ya ! Aku tidak
berani."
"Kalau begitu kita tanya
Donghae ?" Usul Taehee
"Kau gila ? Kurasa itu tidak
baik. Yasudah aku yang tanyakan pada Seoyeon." Bisik Yoonrin
Tidak lama Seoyeon masuk ke kamar
membawa nampan yang berisi 4 gelas dan 2 toples kue kering. Bibir Yoonrin
langsung tertarik saat melihat kue kering itu. Wajar saja itu karena Yoonrin
lah yang paling suka makan diantara mereka berempat. Baru saja Seoyeon menaruh
nampan itu, Yoonrin langsung mengambil toples tanpa kata. Ketiga temannya
memandangnya diam.
"Mwo ? Waeyo ?" Tanya Yoonrin
melihat ketiga temannya yang melihatnya
"Aku bahkan belum
menawarimu." Jelas Seoyeon polos
"Ah sudahlah, anggap saja
rumah sendiri." Kata Yoonrin membuka toples kue itu dan mulai memakannya
"Aigoo Unni-ku yang satu
ini." Kata Youngra menggelengkan kepala
"Youngra, tanya tanya."
Bisik Taehee sambil menyenggol lengan Youngra
"Mwo ?"
"Itu tanya tentang
Donghae."
"Aku ? Tidak berani
ah."
"Ayolah tanyakan."
Bisik Taehee membujuk Youngra
"Tadi kan Yoonrin-unni yang
mau tanya."
"Ya, kalian kenapa ?"
Tanya Seoyeon yang baru memperhatikan dua temannya saling berbisik
"Ah oh itu... emm."
Kata Youngra bingung
"Kami ingin tahu kau benar
jadian dengan Donghae ?" Tanya Yoonrin langsung
“Oh ne...” jawab Seoyeon dengan tenang, tidak tampak
kalau ia berbohong
“UNNI !!! Katanya kau tidak terpengaruh pesona mereka ? Tapi sekarang
kau- “ seru Youngra
“Aish Youngra-ya, jangan keras-keras !” kata Seoyeon
menyentil dahi Youngra
“Appeo... Unnie
appeo.” Keluh Youngra
mengusap dahinya
“Geurom, bagaimana ceritanya ?” tanya Taehee
“Itu... Donghae tiba-tiba saja bilang suka padaku.”
“Lalu kau menerimanya ?” tanya Yoonrin
“N-ne...”
“Kau polos sekali.” Kata Youngra
“Ada apa sih sebenarnya ? Sepertinya ada yang lain.”
Tanya Taehee
Seoyeon diam. Sekarang dia bingung mau menjawab apa. Seoyeon
yang biasanya pintar mengelabuhi orang sekarang bingung. Masalahnya dia tidak
pernah berbohong tentang masalah seperti ini sebelumnya. Youngra dan Taehee
memperhatikan Seoyeon dengan seksama, sementara Yoonrin ? Tentu saja masih
sibuk dengan makanannya.
“Bagaimana cara menjelaskannya ya ?” kata Seoyeon
menggaruk-garuk kepalanya yang sebenarnya tidak gatal
“Yeonnie, ada apa ?” tanya Youngra
“Aish molla.”
“Ah yasudahlah tidak ingin diceritakan juga tidak
apa-apa.” Jelas Taehee
“Taehee-unni, jangan begitu ! Aku ‘kan penasaran.” Kata Youngra
“Ah Youngra-ya, biarkan saja nanti juga kita akan tahu
kok.” Kata Yoonrin
“Mianhae, ini bukan saat yang tepat untuk
menceritakannya. Yang jelas sekarang kan
kalian tahu kalau aku dan Donghae... Jadi kalian cukup tahu sampai sejauh itu saja.” Kata Seoyeon
“Ooh... Arraseo.” Kata Youngra yang akhirnya menyerah
“Hei aku ada film bagus ! Mau nonton ?” kata Seoyeon
mencoba mengalihkan pikiran teman-temannya
“Jjinja ? Film apa ?” tanya Yoonrin bersemangat
“Itu film Pirates of Carribean, mau ?”
“MAU !!!” seru Yoonrin dan Taehee
Lalu Seoyeon beranjak dari tempatnya duduk dan mengambil
kotak dvd-nya. Mencari kaset film itu lalu memasukkannya dalam dvd player.
Akhirnya mereka menonton bersama.
***
Youngra’s
POV
Kebetulan film Pirates of Carribean bukan film yang
sangat kusuka, jadi aku sesekali memainkan handphone-ku. Sebenarnya aku masih
penasaran sekali dengan penjelasan Seoyeon-unni, tapi Taehee dan Yoonrin sudah
bilang begitu ya mau apa lagi aku ? Setelah kupikir-pikir, benar juga nantinya
aku akan tahu. Seoyeon, Taehee dan Yoonrin semangat sekali menonton film itu
sampai-sampai mereka jarang mengedipkan matanya. Sesekali mereka tertawa dan
membuatku penasaran, akhirnya aku ikut menonton bersama mereka dan ikut larut dalam
film itu sampai selesai.
Sudah jam 7 malam, aku melirik jam-ku saat film telah selesai. Kemudian aku
mengajak Taehee dan Yoonrin untuk pulang namun sepertinya mereka masih nyaman
disini. Aku sudah diperingatkan eomma-ku untuk tidak pulang terlalu malam.
Akhirnya aku merapikan barang-barangku.
“Youngra-ya ? Mau kemana ?” tanya Seoyeon
“Aku mau pulang, Yeonnie. Sudah malam. Aku tidak boleh
pulang terlalu malam.” Kataku sambil menutup resleting tasku
“Ah begitu. Ya, kalian tidak pulang ?” tanya Seoyeon pada
Taehee dan Yoonrin
“Sebentar lagi ya, Seoyeon. Aku masih mau disini.” Kata Yoonrin
“Ah iya, aku mau menyontek pr dong, Seoyeon. Mumpung aku disini. Aku
tidak mengerti. Kau sudah menyelesaikannya kan ?” kata Taehee
“Sudah. Ah, Youngra-ya, kau pulang sendiri dong ? Aku
antar ya ?” kata Seoyeon
“Tidak usah, Yeonnie. Aku bisa pulang sendiri kok.”
Kataku sambil bangkit berdiri
“Emm... gwenchana ?”
“Ne, gwenchaneyo. Aku pulang ya, annyeong.” Kataku
melambaikan tanganku pada Taehee dan Yoonrin
Taehee dan Yoonrin melambaikan tangannya. Aku dan Seoyeon
keluar dari kamar. Saat kulihat eomma Seoyeon, aku membungkuk dan pamit
padanya. Lalu kami berdua keluar dari rumah Seoyeon. Seoyeon mengantarkanku
sampai halte.
“Gwenchana, Youngra ? Apa tidak mau bareng yang lain saja
? Sudah malam lho.” Kata Seoyeon
“Ne, gwenchaneyo, Unnie. Sudah, Unnie pulang saja
sekarang, sebentar lagi juga busnya datang.”
“Arraseo.
Hati-hati ya. Kalau ada apa-apa langsung telpon aku, arachi ?”
“Gomawo Seoyeon-ssi.”
Seoyeon
melambaikan tangannya padaku, aku pun membalasnya. Lalu saat Seoyeon sudah jauh
dariku, aku duduk di halte itu. Di halte, aku hanya sendirian saja. Kutunggu
busnya sampai datang. Lima menit, sepuluh menit, lima belas menit busnya tidak
datang juga. Aku mulai resah menunggu sendirian disitu. Kupandangi jalan tapi
tidak terlihat
ada bus yang akan datang.
“Aah bus-bus itu ada dimana ? Aku harus pulang cepat.”
Keluhku
Tidak lama ada beberapa namja lewat di belakangku.
Sepertinya mereka bukan orang baik. Maka aku menutup wajahku dengan tanganku.
Untung saja namja-namja itu hanya lewat saja dan tidak mengusiliku. Aku kembali
menunggu bus. Tapi tidak datang juga. Akhirnya aku berdiri dan mendekati jalan.
Saat aku berada tepat di pinggir jalan, ada mobil yang berhenti di depanku.
Mobil sedan warna putih. Lalu aku yang bingung melihat ke arah jendela mobil
dan jendela itu terbuka.
“Youngra-ssi ?” tanya seseorang dari kursi pengemudi
Aku mengernyitkan alisku. Aku mencoba melihat siapa yang
ada di dalam. Dan aku langsung menutup
mulutku saat kulihat siapa yang di dalam.
“Oh annyeong haseyo, Leeteuk-ssi.” Kataku sambil membungkuk
“Annyeong. Kau mau kemana malam-malam begini ?” tanya
Leeteuk padaku
“Ah aku mau pulang.”
“Naik bus ?”
“Ne.” Jawabku tersenyum dan mengangguk-angguk
“Ya ampun sepertinya bus baru akan lewat
beberapa jam lagi. Terjadi kecelakaan beruntun di persimpangan tadi sehingga membuat macet total. Bus-bus
pun terjebak macet.”
“Mwo ?! Aduh bagaimana ini ?” kataku panik
“Rumahmu dimana ?”
“Ke arah sana.” Kataku menunjuk jalan yang ada di kananku
“Kita searah. Ayo kuantarkan.” Kata Leeteuk membuka kunci
pintu
“Hyung, ada apa ?” tanya seseorang dari kursi belakang
“Oh kau sudah bangun ? Tidak aku hanya menawarkan Youngra-ssi
untuk mengantarnya pulang.” Jelas Leeteuk
Aku melihat ke arah kursi belakang. Sepertinya orang itu
tadi sedang tidur di kursi belakang karena sekarang ia bangkit dan duduk. Lalu
aku dibuat terkejut saat orang itu memunculkan kepalanya di jendela depan.
“KIBUM-SSI ???” seruku saat melihat wajah Kibum
“Oh kau.” Katanya dengan mata yang masih lengket lalu
menenggelamkan wajahnya lagi ke dalam mobil
“Hyung, bukankah kita buru-buru ?” kata Kibum pada
Leeteuk
“Aish bagaimana kau bisa berpikir begitu saat ada yeoja
sendirian menunggu bus sendirian malam-malam begini ? Lagipula kita searah.”
Jelas Leeteuk
“Ah terserah kau saja, Hyung.” Kata Kibum kembali tiduran
di kursi belakang
"Gwenchana ? Sepertinya
kalian terburu-buru. Aku bisa naik taksi." Kataku merasa tidak enak pada
Leeteuk-ssi
"Mwo ? Ah kau jangan
hiraukan kata-kata bocah ini. Kaja."
Aku sedikit merasa tidak enak
pada Kibum-ssi karena tadi dia bilang mereka sedang buru-buru. Ah tapi
Leeteuk-ssi sudah terlanjur membukakan pintunya, kalau aku menolak tidakkah itu
tidak sopan ? Akhirnya aku masuk ke dalam mobil. Aish suasananya sunyi sekali.
Kibum-ssi kembali tidur, sementara Leeteuk-ssi konsentrasi menyetir mobil. Lalu
aku menengok ke jendela untuk menghilangkan rasa bosanku.
"Youngra-ssi ?" Tanya
Leeteuk-ssi padaku
"Ne ?" Jawabku
memalingkan wajah dari jendela dan menatap Leeteuk-ssi
"Gwenchaneyo ?"
"Mwo ? Ne, gwenchana."
"Lalu kenapa wajahmu
terlihat lelah ?"
"Ah mungkin karena aku
terlalu banyak tertawa dirumah Seoyeon-unni."
"Kau habis dari rumah Seoyeon
?" Tanya Leeteuk
"Ne, Oppa."
"Rumahnya di dekat sini
???" Tanya Leeteuk yang sekarang penasaran
"Iya benar." Kataku sambil menganggukkan
kepalaku
Leeteuk-ssi tersenyum. Membuat
kedua lesung pipinya terlihat. Sesaat aku menahan nafasku karena kuanggap
lesung pipinya sangatlah lucu. Sempat terlintas pikiran aku ingin mencubit
pipinya, tapi itu tidak mungkin. Bisa-bisa aku langsung disuruh turun dari
mobil nantinya. Aku mengepalkan tanganku kuat-kuat dan berusaha menahan rasa
gemasku pada namja ini. Leeteuk-ssi melihatku.
"Waeyo, Youngra-ssi ? Kau
sakit ?" Tanyanya
"Ah anhi anhi. Gwenchana,
Oppa."
"Ooh kukira kau kenapa. Youngra-ssi,
bisa kau tuliskan alamat Seoyeon-ssi ?"
"Terlalu gelap, kalau
kunyalakan lampunya, nanti Kibum-ssi bisa terbangun."
"Geurom kau kirim via sms
saja. Nomorku ..." Leeteuk menyebutkan nomor ponselnya
"Ah ne. Akan kukirimkan
alamat emailnya. Benar ini nomornya ?" Kataku sambil menyodorkan
handphoneku ke dekat wajah Leeteuk agar dapat memeriksa nomor yang tertulis di
handphone-ku
"Ne ne benar." Kata
Leeteuk sambil mengangguk
Tunggu dulu. Aku baru sadar satu
hal. Dia memberikan nomor ponselnya padaku ??? Aaaah betapa beruntungnya aku !
Segera saja kusimpan nomor itu ke dalam kontakku agar tidak hilang. Kesempatan
begini mana mungkin kubuang sia-sia. Oh iya aku harus menuliskan alamat rumah
Yeonnie dan mengirimnya. Lalu saat aku mengirimnya dan status sms terkirim,
ponsel Leeteuk-ssi berbunyi.
"Gomawoyo, Youngra-ssi.
Smsnya sudah masuk."
"Ne. Tapi kalau boleh tahu,
kau perlu alamat itu untuk apa ?"
"Aku nanti mau kerumahnya
untuk memastikan beberapa hal." Kata Leeteuk dengan tampang serius
Sesaat aku kagum melihatnya saat
wajahnya berubah serius. Aku baru sadar kalau dia tampan. Selama ini aku hanya
melihatnya sebagai namja yang memiliki wajah imut saja. Tapi malam ini, dia
tampan sekali walau dia hanya memakai sweater merah dan celana jeans. Ah kenapa
aku memperhatikannya dengan begitu detil ? Tiba-tiba aku teringat oleh namja
yang ada di belakangku. Kibum yang sedang tertidur pulas, sepertinya ia lelah
sekali.
"Leeteuk-ssi, kalian dari
mana saja hari ini ?" tanyaku
"Kami tadi habis main basket
bersama. Lalu kami ke dorm dan mengerjakan pr. Lebih tepatnya sih kami bercanda
sementara Kyuhyun yang mengerjakan pr-nya." Kata Leeteuk sabil tertawa.
"Lalu sekarang mau kemana
?"
"Mau ke dokter."
"Mwo ? Siapa yang sakit
??" Tanyaku penasaran
"Ini Kibum sepertinya sedikit
demam. Aku hanya mau memastikan saja. Aku takut dia kenapa-kenapa."
Aku melongok ke arah jok
belakang. Mendapati sosok Kibum yang sedang tidur. Tubuhnya meringkuk dan
wajahnya sedikit pucat. Samar-samar aku dapat melihat wajahnya dengan cahaya
dari lampu jalan. Terlihat ganteng, walaupun saat ini ia sedang sakit.
Sebenarnya aku bingung karena saat ini aku melihatnya dengan tatapan iba karena
ia sedang sakit. Namun di sisi lain, aku juga melihatnya dengan tatapan
terpesona oleh ketampanan yang ia miliki. Tidak terasa, ternyata aku
memandanginya cukup lama. Lalu aku kembali menatap jalanan.
"Leeteuk-oppa, apa kau yang
paling tua diantara kalian semua ?" Tanyaku
"Ne. Bisa dibilang aku
leader mereka." Kata Leeteuk bangga
"Ah cocok denganmu. Seorang
leader memang sudah seharusnya perhatian dengan yang lainnya."
"Tidak hanya leader saja
kok, yang lebih muda juga harus bisa perhatian kepada yang lebih tua."
"Wah, Oppa, kau bijak
sekali." Kataku memuji Leeteuk
"Ahaha... Biasa saja."
Kata Leeteuk cengengesan
Ringtone handphone berbunyi. Youngra
mengecek tasnya untuk mencari tahu apakah handphone-nya berbunyi atau tidak.
Saat hendak mengambil handphone itu, ringtone itu sudah tidak berbunyi lagi.
"Yoboseyo ?"
Ternyata itu handphone Kibum yang
berbunyi. Ada telepon masuk dan Kibum mengangkatnya. Youngra melongok ke
belakang lalu melihat ke depan lagi. Kibum mengangkat telepon dengan keadaan
setengah tidur. Dari depan, Youngra dapat mendengar suara yeoja dari handphone
Kibum.
"Mwo ? Oh ada apa ? Kau
ingin bertemu ? Ah mianhae, aku tidak bisa. Lain kali saja ya ? Aish jjinja,
aku benar-benar tidak bisa."
Telepon langsung ditutup oleh
Kibum. Kemudian ia melanjutkan tidur lagi setelah menaruh handphone itu di
sakunya. Tidak lama handphone nya berdering lagi. Tanpa melihatnya, Kibum
langsung mematikan telepon itu.
"Aish jjinja !!! Yeoja ini
masih saja menggangguku !" Keluh Kibum yang sekarang sudah di posisi
duduknya
"Nuguseyo ?" Tanya
Leeteuk
"Hye Rin." Jawab Kibum
dingin
"Ooh."
Kibum sekarang masih dalam posisi
duduknya. Ia menatap ke arah depan, dimana Youngra tepat ada di depannya. Namun
yang terlihat hanya rambutnya saja. Lalu ia menatap jalan, mengangkat tangannya
dan menopang dagu dengan tangannya ke jendela. Tidak lama, ia tertidur lagi. Youngra
sebenarnya penasaran siapa yeoja bernama Hye Rin itu, namun tidak ia tanyakan
karena ia mengira Kibum masih bangun.
"Di depan situ berhenti
saja. Aku akan jalan dari situ." Kataku sambil menunjuk suatu persimpangan
jalan
"Rumahmu dimana ?"
"Dari persimpangan itu, ada
rumah yang warnanya biru kan ? Itu rumahku."
"Ooh ternyata dekat.
Arraseo."
Mobil Leeteuk berhenti tepat di
depan rumahku dan bukan di persimpangan yang kutunjuk. Ah padahal aku ingin
berhenti di persimpangan itu agar Leeteuk-ssi tidak perlu memutar. Tapi apa
boleh buat lah. Aku turun dari mobil dan berbalik, membungkukkan tubuhku
sedikit sambil tersenyum lebar.
"Kamsahamnida,
Leeteuk-ssi." Kataku
"Ah ne." Balas Leeteuk
tersenyum lagi mengeluarkan lesung pipinya
"Ah iya, semoga lekas sembuh
untuk Kibum-ssi."
"Ne, kamsahamnida."
Aku tersenyum lega karena sudah
mengatakan itu. Karena sebelumnya aku berniat untuk mengatakannya langsung
namun aku malu. Jadi kusampaikan saja pada Leeteuk-ssi. Walaupun tidak langsung,
tapi aku tetap lega. Akhirnya aku berbalik dan masuk ke dalam rumahku. Aku
masuk ke dalam kamarku, lalu aku membanting diriku ke kasur. Aku menggoyangkan
tubuhku. Aah senang sekali hari ini ! Tiba-tiba eomma masuk.
“Youngra ?” tanya eomma-ku
“Mwo ? AHH !!! Eomma, ketuk
pintunya dulu.” Aku langsung ke posisi dudukku
“Mianhae, kau sedang apa ?”
“Ah tidak sedang apa-apa, Eomma.”
“Ooh. Kau tidak mau makan dulu ?”
“Anhi. Tadi aku sudah makan
dirumah Seoyeon kok.”
“Arasseo, istirahatlah.” Kata
eomma-ku sambil menutup pintu
Aku menghela nafasku. Lalu
terlintas pikiran untuk melihat handphone-ku. Saat kuperiksa handphone-ku, ada
sms masuk. Dan saat kulihat pengirimnya, aku langsung menutup wajahku dengan
bantalku dan berteriak sekeras-kerasnya. Kubaca sms darinya dan hanya ada kata
‘Kamsahamnida’ di dalamnya. Padahal di dalamnya hanya ada satu kata, tapi aku
sudah begitu senangnya. Aku lalu menaruh bantalku di tempatnya semula.
Kuletakkan kepalaku diatasnya dan kutarik selimut. Kupasang headset yang tersambung
pada ponselku dan mendengar lagu. Kupandangi terus layar ponselku yang
bertuliskan ‘Kamsahamnida’ itu. Setelah lama, aku tersenyum lalu kuletakkan
ponselku dibawah bantal, lalu aku terlelap.
0 komentar:
Posting Komentar