Sabtu, 26 November 2011

ELF4 DIARIES part eight


author : @adhweet
cast : ELF4 : Park Seoyeon, Kim Youngra, Lee Taehee, Hwang Yoonrin (all this character are OCs)
All members of Super Junior (esp. Donghae, Leeteuk)

Much appreciated if you would leave comments ^^




***


"Bukankah tadi kau bilang kau ada latihan basket hari ini ?" Tanya Seoyeon pada Donghae
"Iya, tapi aku pulang dulu karena aku lupa membawa sepatuku."
"Aah kau masih suka pelupa rupanya. Haha..."
"OMO !!! APA INI ?!" Seru Yoonrin saat melihat ke majalah dinding di lorong

Mendengar seruan Yoonrin, semua langsung berebut melihat ke arah majalah dinding termasuk Seoyeon dan Donghae. Ada sebuah poster, dan poster itu berisikan pemberitahuan bahwa tiga bulan lagi akan diadakan drama musikal di sekolah untuk acara pesta ulang tahun sekolah. Dan di poster itu juga diberitahukan bahwa pemerannya berasal dari sekolah kami dan akan diadakan casting satu minggu lagi. Judul dari drama tersebut adalah 'Sleeping Beauty' yang diadaptasi dari cerita dari judul yang sama.
"Waah akan ada casting ! Aku ikut !" Kata yeoja yang ada di sebelah Seoyeon,sepertinya adik kelas
"Aku juga ikut ! Aku akan berusaha mendapatkan peran utama !" Kata teman yeoja tadi
"Tidak bisa begitu, pasti aku yang akan mendapatkan peran utama. Haha..."

Semuanya tampak tertarik dengan pengumuman itu. Dan sudah pasti satu sekolah akan ikut casting dan memperebutkan peran utama. Memang siapa yang tidak ingin menjadi peran utama ? Donghae pun memasang wajah tertarik karena ia tersenyum lebar sambil melihat poster itu. Sementara Seoyeon, masih dengan wajah biasanya.
"Aku mau ikut." Kata Donghae pelan
"Ikut saja siapa tahu kau lolos." Balas Seoyeon
"Kau juga ikut." Kata Donghae tersenyum
"Apa ?! Tidak-tidak, aku tidak tertarik pada hal seperti ini."
"Ayolaah... Kau ini sesekali harus merasakan pengalaman berdiri di atas panggung. Setidaknya hanya kali ini saja." Rayu Donghae
"Kalian ikut ?" Tanya Seoyeon pada tiga temannya
"Ne !" Jawab Yoonrin dan Taehee dengan cepat
"Kesempatan begini mana mungkin dilewatkan." Kata Youngra
"Ooh..."
"Ya Seoyeon, kau ikut saja." Usul Yoonrin
"Mwo ?! Shiroh ! Aku tidak mau ikut yang begini-begini !" Kata Seoyeon
"Ayolaah... Teman-temanmu juga bilang kau harus ikut." Rayu Donghae lagi
"Shiroh !"

***
Seoyeon's POV

Seminggu kemudian...

Tidak bisa kupercaya aku ada di tempat ini. Ada banyak sekali namja dan yeoja yang sedang berjalan mondar-mandir membawa kertas dan berkomat-kamit sendiri. Aku mengikuti casting ini. Sungguh aku sendiri tidak percaya aku bisa berdiri di tempat ini. Kulihat ketiga temanku sedang menghafalkan naskah sambil memperagakan gaya yang harus dipakai nanti saat casting. Ah aku tidak banyak berharap untuk lolos, karena aku disini hanya untuk memenuhi permintaan ketiga temanku, Donghae dan Sang Ri-seonsaengnim, wali kelasku.
"Yang penting aku ikut casting ini dulu, masalah lolos atau tidak lolos aku tidak peduli." Pikirku dalam hati

Aku duduk lalu mulai membaca naskah yang ada di tanganku. Jujur saja aku baru membaca naskah itu hari ini, padahal naskah ini sudah diberikan dua hari yang lalu. Namun aku tidak tertarik sehingga aku malas untuk membacanya. Tapi lama kelamaan aku membacanya, aku larut dalam cerita itu. Ternyata ceritanya cukup bagus juga. Sebenarnya aku memang mudah larut dalam suatu cerita sih haha.

Nama Taehee dipanggil tepat setelah aku selesai membaca naskahnya. Sial ! Aku belum menentukan aku ingin memerankan tokoh siapa ataupun menghapal dialognya. Aku buru-buru mencari bagian penting yang tadi, dan aku menemukannya.
"Ini dia !!!" Seruku dalam hati

Aku menghapal dialog tersebut, untunglah kecepatan menghapalku itu lumayan sehingga aku bisa menghapal dialog itu dalam beberapa menit. Taehee selesai dan dia berjingkrak-jingkrak.
"Hai ! Aku lolos !!!" Serunya sambil melompat-lompat
"Jjinja ?! Aaah chukae, Unnie !" Kata Youngra segera menghampiri Taehee
"Peserta selanjutnya, dipersilahkan masuk." Kata seseorang di depan pintu audisi
"Youngra-ya, giliranmu tuh." Kata Yoonrin
"Ah ne. Doakan aku yaaa, Unnie !" Kata Youngra
"Youngra FIGHTING !!!" Seru Yoonrin smabil mengepalkan tangannya

Youngra masuk ke dalam ruang audisi. Taehee dan Yoonrin bercakap-cakap.
"Ya, Taehee-ssi, tadi di dalam kau melakukan apa saja ?" Tanya Yoonrin
"Masuk, menyapa jurinya lalu mengucapkan dialog-ku." Kata Taehee
"Aah enak sekali kau lolos. Doakan aku ya."
"Pastilah itu, Leadernim !" Kata Taehee mengacungkan jempolnya
"Ya ya, Taehee-ssi." Bisik Min Ji
"Mwo ? Waeyo, Min Ji-ssi ?"
"Ajarkan aku cara membaca dialog ini dong."
"Loh, Min Ji-ssi ? Kau ikut audisi ??" Tanya Yoonrin
"Ne, soalnya aku mau lolos dan menghabiskan waktu bersama Siwon-ssi." Kata Min Ji sambil malu-malu
"Aish, Siwon-oppa milikku." Jawab Yoonrin

Pintu ruang audisi terbuka. Youngra melompat. Satu dua dan tiga, dia menjerit.
"Waaaaaah !" Teriak Youngra
"Waeyo waeyo, Youngra ?!!" Tanya Yoonrin panik
"Aku... AKU LOLOS !" Seru Youngra sambil memeluk Yoonrin
"Aaah chukae, Youngra ! Chukae !" Kata Taehee ikut memeluk Yoonrin dan Youngra
 
Aku hanya melihat ketiga temanku berpelukan di tengah ruang tunggu dan diperhatikan oleh orang-orang sekitar. Sementara aku duduk di pinggir ruangan sambil menyilangkan kedua tangan di depan dada.
"Aish mereka sadar tidak sih kalau mereka diperhatikan ?" Kataku pelan
"Peserta selanjutnya." Kata penjaga pintu itu lagi
"Omo ! Giliranku ! Doakan aku !" Kata Yoonrin
"Unnie, hwaiting !!!" Kata Youngra sambil mengepalkan tangan seperti yang tadi dilakukan Yoonrin

Ah sial sebentar lagi giliranku. Setelah Yoonrin masuk ruang audisi, Taehee dan Youngra bersamaan mencari-cari aku di ruangan itu. Mereka celingukan kanan dan kiri, lalu mendapatiku duduk di pinggir ruangan dengan tampang jutekku. Kemudian mereka langsung menghampiriku.
"Yeonnie ! Sebentar lagi giliranmu loh." Kata Youngra duduk di sebelahku
"Sudah hapal ?" Tanya Taehee
"Ne." Jawabku singkat

Sebenarnya aku sedang konsentrasi, makanya aku bersikap dingin pada kedua sahabatku ini. Aku tidak mau tiba-tiba blank di dalam sana. Sepertinya kedua sahabatku ini mengerti dan akhirnya mereka hanya diam saja melihatku. Kami bertiga diam seketika sampai pintu ruang audisi terbuka. Yoonrin keluar dengan senyum diwajahnya, diikuti dengan acungan jempolnya.
"Waaaah asyiiik, Yoonrin lolos !!!" Seru Taehee sambil bangkit
"Ne ! Hahaha puas sekali aku !" Kata Yoonrin menghampiri kami bertiga
"Chukae untuk kalian bertiga." Kataku singkat
"Ya, Seoyeon-ssi, bersemangat sedikit kenapa sih ? Wajahmu itu suram sekali." Kata Yoonrin
"Sial." Keluhku
"Peserta berikutnya, harap segera memasuki ruangan."
"Yeonnie, fighting !" Kata Youngra mencoba menyemangatiku
"Ne."

Aku ragu-ragu ingin memasuki ruangan audisi ituatau tidak. Aku merasa tidak siap dan lagi aku kan memang tidak berniat untuk ikut audisi begini. Kalau tidak karena mereka, pasti aku sudah pulang kerumah. Saat aku ditengah perjalananku, Donghae muncul di hadapannya dengan sliding-nya.
"So, kamu akhirnya mau diaudisi yaa ?" Kata Donghae
"Seo ? Ya, sejak kapan kau jadi memanggilku dengan nama Seo ?" Tanyaku
"Aah, kau ini payah sekali. Aku tadi bilang so, bukan Seo. Atau kau mau aku memanggilmu dengan Seo saja ?" Kata Donghae sambil meledek
"A-anhiyo." Kataku malu karena ternyata aku salah dengar
"Gugup ya ?" Tanyanya lembut sambil memegang kepalaku dengan tangan kanannya
"Anh- ah err maksudku sedikit." Kataku yang tadinya ingin berbohong agar terlihat tegar olehnya namun tidak jadi karena entah kenapa dari dulu  aku tidak bisa berbohong padanya
"Haha... Seoyeon-ku gugup ternyata."
"SEOYEON SIA-" seruku dengan nada tinggi namun aku langsung menepuk bibirku, hampir saja aku lupa dengan status palsu itu
"Kau hampir menghancurkan segalanya." Bisik Donghae
"Mian, itu sudah otomatis." Balasku
"Peserta selanjutnya harap cepat." Kata penjaga pintu ruang audisi itu
"Seoyeon hwaiting !" Kata Donghae melepas tangannya dari kepalaku lalu mengepalkan tangannya seperti yang dilakukan Yoonrin dan Youngra tadi

Aku tersenyum. Mereka ini masih seperti anak kecil saja, pikirku. Tapi syukurlah, berkat Donghae aku jadi bisa merilekskan otakku sejenak. Aku yang tadinya ragu pun lalu masuk ke ruangan itu. Begitu aku berdiri di depan para juri, aku merasa seperti pikiranku melayang. Sial pikiranku blank !!! Aku mencoba tersenyum pada tiga juri yang duduk di depanku. Ottokhe ???
"Siapa namamu ?" Tanya juri yang duduk paling kanan
"Park Seoyeon imnida." Kataku sambil membungkuk sedikit
"Oke, sekarang kau bisa mulai." Kata juri yang duduk di tengah, seorang yeoja

Aku mencoba berpikir cepat, mencoba mengingat bagian yang tadi kuhapal. Aah ayolah otakku bekerjalah dengan baik. Aku memejamkan mataku sesaat lalu saat aku sudah mengingatnya aku membuka mataku lalu aku berakting semampuku. Ah masa bodoh juri ini mau berkata apa, yang penting aku ikut audisi. Kalau aku lolos, aah pasti waktu luangku makin berkurang dan waktuku untuk browsing dan menonton video di youtube pasti berkurang.
"Aktingmu tadi cukup baik. Tapi pengucapan dialogmu... buruk." Kata juri yeoja yang duduk di tengah itu, ah sakit sekali dibilang buruk, gunakan bahasa yang halus dong
"Ah eh, cwesonghamnida." Kataku sambil sedikit membungkuk lagi
"Tapi kurasa kau bisa memainkan sebuah peran di drama musikal ini." Kata juri yang ada di sebelah kiri, seorang namja
"Arasseo, kau lolos." Kata juri yang paling kanan
"Jeongmalyo ??!" Seruku tidak percaya
"Ne. Kau bisa keluar ruangan sekarang." Kata juri yang di tengah

Aku memutar lalu berjalan keluar dari ruangan itu. Aku memasang senyum terpaksa, karena tahu aku lolos padahal aku tidak berharap lolos. Aah bagaimana dengan waktu luangku dengan youtube ??? Aku membuka pintu itu dan kulihat penjaga pintu tadi masih setia berdiri di tempatnya. Namja ini hebat juga bisa berdiri disitu dalam waktu yang lama. Lalu di sudut ruangan aku melihat tiga sahabatku yang sepertinya belum menyadari keberadaanku. Aku melangkah maju dan tiba-tiba semuanya menjadi gelap.
"Hayoo... Tebak aku !" Kata seorang namja
"Donghae..." Jawabku tenang, aku hapal sekali dengan tangan Donghae yang menutup kedua mataku
"Aah kau tidak asyik. Kenapa kau cepat sekali menebaknya ?" Kata Donghae melepaskan tangannya dari mataku
"Maumu ?" Tanyaku
"Mauku kau tidak tahu kalau itu aku."
"Tapi itu sudah pasti kau. Makanya aku bisa menebak dengan cepat."
"Setidaknya berpura-puralah kau tidak tahu sebentar." Kata Donghae sambil senyum
"Ck..." Decakku yang diikuti dengan poniku yang terbang karena kutiup
"Tadi siapa yang meloloskanmu ?" Tanya Donghae
"Juri yang paling kanan." Jawabku mencoba mengingat-ingat
"Ooh berarti sama denganku hahaha.”
“Memang kau sudah audisi ? Kapan ?” tanyaku polos
“Aku datang pertama loh, makanya aku lolos pertama.”
 “YEONNIE, CHUKKAE !!!” jerit Youngra
“Wah kau bisa akting juga ternyata ? “ kata Taehee
“Sialan kau, meledekku yaa ?” kataku sambil menyentil dahi Taehee
“Ah omong-omong, chukkae yaa, Eternal Leader.” Kata Yoonrin
“Ck, kau Leadernya tahu.” Ucapku
“Mwo ? Tidak lihat wajahku yang masih imut-imut seperti Yesung-ssi ini ?” kata Yoonrin sambil menopang dagunya dengan tangannya lalu mengedip-ngedipkan matanya dengan cepat
“Bisakah kau berhenti melakukan itu ?” kataku menutup mataku dengan kedua mataku dengan tangan
“Ah, Donghae-ssi, apakah Shindong-oppa lolos ?” tanya Taehee
“Ne, tentu saja dia lolos. Aktingnya itu tidak perlu diragukan lagi.” Jelas Donghae
“Jeongmalyo ? Waah aku ingin lihat.”
“Whoaa, fans Shindong-hyung ternyata lumayan juga.” Kata Donghae
“Lumayan apa ?”
“Lumayan banyak. Hahaha.”

Senin, 14 November 2011

ELF4 DIARIES part seven


author : @adhweet
cast : ELF4 : Park Seoyeon, Kim Youngra, Lee Taehee, Hwang Yoonrin (all this character are OCs)
All members of Super Junior (esp. Donghae, Leeteuk)

Much appreciated if you would leave comments ^^



***



“Hyung, kenapa kita disini ?” tanya Kibum pada Leeteuk
“Aku ada urusan dengan Seoyeon.” Kata Leeteuk sambil melepas seatbelt-nya
“Apa aku perlu turun juga ?”
“Anhi. Kau disini saja. Dokter menyuruhmu untuk istirahat kan ?”
“Ah ne. Cepat kembali ya, Hyung.”

Leeteuk keluar dari mobilnya yang sekarang berhenti di depan rumah Seoyeon. Leeteuk menekan bel rumah Seoyeon, tidak lama kemudian keluarlah seorang namja dengan perawakan yang tinggi. Rupanya namja itu adalah kakak Seoyeon, Jongmin. Jongmin sempat bingung melihat Leeteuk, tapi kemudian ia menghampirinya.
“Nuguseyo ?” tanya Jongmin
“OH ! Jongmin-hyung ? Kau Jongmin-hyung kan ?”
“Ne. Kau…” Jongmin menunjukkan telunjuknya pada Leeteuk sambil mencoba mengingat
“Aku Jungsoo ! Aish kau lupa padaku, Hyung ?”
“MWO ? Jungsoo ??!”
“Ne. Kau sudah ingat ?” tanya Leeteuk dengan senyum yang sangat lebar
“Bagaimana bisa aku lupa pada orang yang pernah mengompol di mobilku ? Hahaha…”
“Hyung ! Astaga kau masih mengingatnya.”
"Hahaha.. Tentu saja, mana bisa aku melupakan kejadian fantastis itu."
"Ah kau ini, Hyung. Oh iya, apakah Seoyeon-ssi ada ?"
"Ada. Ayo masuk."
"Mwo ? Ah tidak aku disini saja."
"Ooh ara. Tunggu ya."

Jongmin lalu masuk ke dalam rumah. Tidak lama kemudian, Seoyeon keluar dari pintu depan. Ia melihat Leeteuk lalu kemudian berlari kecil menghampirinya.
"Oppa ? Ada apa ? Kenapa tidak masuk ke dalam ?" Tanya Seoyeon
"Tidak apa, aku hanya sebentar saja kok. Seoyeon-ssi, boleh kutanya satu hal padamu ?"
"Boleh, apa itu ?"
"Kalian... Maksudku kau dan Donghae, apa kalian punya sesuatu ?"
"Sesuatu seperti apa ?" Kata Seoyeon mulai gugup
"Tidak ada yang kalian sembunyikan dari kami ?" Tanya Leeteuk dengan tatapan serius
"Emm, tidak ada kok."
"Jeongmal ?"
"Ne."
"Ah geurigo, chukkae atas hubungan kalian ya."
"Oh, ne, kamsahamnida."
"Kalau begitu aku pulang dulu ya."
"Mwo ? Kenapa cepat sekali ?"
"Iya aku harus membawa pulang Kibum. Dia harus banyak istirahat."
"Ooh arasseo. Hati-hati, Oppa. Semoga lekas sembuh untuk Kibum-ssi."

Leeteuk membalas Seoyeon dengan senyum. Kemudian ia berbalik dan masuk ke dalam mobilnya. Tidak lama kemudian, ia membuka jendela mobilnya.
"Seoyeon-ah, kumohon jangan galak-galak di sekolah maupun di kelas ya."
"Mianhae, tuntutan profesi membuatku seperti itu." Balas Seoyeon sambil cengengesan

Leeteuk melambaikan tangannya lalu menutup jendelanya. Ia menginjak pedal gas dan meninggalkan Seoyeon yang melambaikan tangan sambil tersenyum di pagar rumahnya. Kibum melihat Seoyeon dengan tatapan bingung.
"Hyung ?"
"Mwo ? Ada apa ?" Tanya Leeteuk
"Itu benar-benar ketua kelas itu ? Si Seoyeon kan ?"
"Benar kok. Waeyo ?"
"Dia tadi cengengesan ? Kenapa dia beda dari sikapnya di sekolah yang galak ?"
"Lho dia kan memang sebenarnya anak yang suka cengengesan. Ah kau tidak tahu ya ?"
"Ne. Aish jjinja, sulit dipercaya !"
"Ya ! Kan sudah aku dan Donghae bilang dia sebenarnya tidak seperti yang kalian bayangkan." Bela Leeteuk

Malam itu sepertinya malam yang sangat aneh bagi Kibum. Badannya tiba-tiba lemas dan terkena demam hingga harus diperiksa ke dokter, bertemu dengan Youngra di tengah jalan, ditelpon oleh mantan pacarnya, dan melihat sisi lain dari Seoyeon. Kibum hanya menggelengkan kepalanya, lalu menyandarkan kepalanya di kursi dan memejamkan matanya

***
Seoyeon's POV

Keesokan harinya...

Aku berjalan seperti biasa saat aku masuk ke area sekolah. Beberapa langkah setelah aku melewati gerbang sekolah, seorang namja memanggilku.
"Seoyeon-ah !!!"

Aku berbalik dan mencari siapa yang memanggilku. Mataku minus, sehingga tidak terlihat jelas wajah orang-orang yang berada jauh dariku. Ah mata minus itu memang merepotkan. Aku menoleh ke kanan dan ke kiri lalu kutangkap ada sosok yang mendekatiku. Aish aku tidak bisa mengenalinya karena masih kabur. Lalu saat dia dekat denganku, barulah aku mengenalinya. Teman SD-ku. Atau sekarang kalian boleh menyebutnya pacarku. Atau anggap saja begitu. Sial, aku baru ingat aku dan Donghae ada status palsu.
"Seoyeon-ah, kenapa matamu menyipit begitu ?" Tanya Donghae padaku setelah sampai di hadapanku
"Kau terlihat buram tadi, aku mencoba memperjelas pandanganku."
"Oooooh begitu."
"Seoyeon-ssi, annyeong." Sapa Kibum padaku
"Oh ah annyeong haseyo, Kibum-ssi." Balasku sambil sedikit membungkuk
"Emm itu, gomawo atas doanya. Aku sudah sembuh kok sekarang." Kata Kibum
"Ah ne."
"Hei ada apa diantara kalian ?" Tanya Donghae yang melihatku dan Kibum bergantian
"Tidak ada apa-apa." Jawab Kibum
"Seoyeon-ah kau selingkuh ?" Tanya Donghae lagi
"MWO ?! Ya ! Apa-apaan ?!" Seruku
"Ooh berarti tidak. Hahaha..."
"Hei, ayo ke kelas." Kata Leeteuk
"Ah iya. Kaja !" Kata Donghae sambil menarik tanganku

Ah mengenang bertahun-tahun yang lalu dimana Donghae selalu saja menarik tanganku untuk menyeretku ke tempat yang dia inginkan. Saat itu, perawakan Donghae persis sekali dengan adiknya,Dongsu. Dengan kulit putih, pipi yang kemerahan dan tubuh yang tidak terlalu tinggi. Tahukah kalian ? Dulu saat kami masih kecil, tentu saja rasa penasaran kami tinggi, Donghae pernah menarik tanganku yang sedang berlari dan membawaku ke tengah lapangan dan menunjuk ke arah sesuatu yang ada di tanah. Padahal saat itu aku ingin sekali pergi ke toilet untuk buang air. Tapi aku mengikuti kemauannya karena kupikir ada sesuatu yang gawat karena dia menyuruhku untuk cepat-cepat. Dan tahukah kalian apa yang ditunjukkannya padaku ? Kotoran kambing.
"Itu apa?" Tanya Donghae dengan wajah polos sambil menunjuk ke arah kotoran kambing itu
"Donghae-oppa, itu kotoran kambing. Kamu bawa aku untuk lihat ini ?"
"Iya. Aku pikir ini coklat, soalnya saat aku sentuh dia lebur. Tapi aku bingung siapa yang menaruh coklat di atas tanah jadi aku ragu itu betul coklat atau bukan. Makanya aku tanya kamu."
"Donghae-oppa, kamu menyentuhnya ?"
"Ne."
"Dengan tangan yang mana ?"
"Tangan yang ini."

Donghae mengangkat tangan yang sedang memegang tanganku. Seketika aku melepaskan tanganku dan mencium bau dari tanganku. Bau kotoran kambing.
"Donghae-oppa kamu jahat." Kataku sambil mulai menangis
"Seoyeon kenapa ?" Tanya Donghae mulai panik
"Kamu tidak cuci tangan, sekarang tanganku jadi bau kotoran."

Ah saat itu tentu saja aku cengeng sekali karena aku masih anak kecil. Donghae kecil langsung minta maaf berkali-kali padaku sampai akhirnya aku berhenti menangis. Lalu akhirnya kami pulang kerumah dan mencuci tangan kami dengan riangnya. Yah begitulah masa kanak-kanak memang selalu punya cerita lucu dan aneh.

Kembali ke masa sekarang, aku merasa aneh saat tanganku digenggam oleh tangan Donghae. Bukan karena aku takut tanganku akan bau kotoran lagi karena Donghae, tapi itu karena saat aku berjalan bergandengan tangan seperti ini, banyak sekali yang melihat ke arah kami. Banyak diantara mereka memandangku dengan tatapan tajam dan seolah mereka ingin sekali menembak kepalaku. Aku jadi takut sendiri, sehingga aku menundukkan kepalaku. Kulirik Donghae sekali untuk melihat ekspresinya. Ternyata biasa saja, dia masih bisa senyum bahkan cengengesan. Aish namja ini memang gila.
Akhirnya kami sampai di kelas. Saat tiba di kelas, ketiga temanku langsung meneriakiku.
"Seoyeon-ah !!! Kau DAEBAK !" Teriak mereka

Aish mereka tidak mengerti. Aku langsung melepas tanganku dari genggaman Donghae lalu aku pergi ke kursiku. Donghae menyusul dari belakangku lalu kemudian duduk di tempatnya, yaitu di belakang kursiku.

***
Leeteuk's POV

Aku memperhatikan Donghae dan Seoyeon dari belakang. Mereka berdua terlihat cocok, tapi tetap saja aku seperti melihat dua orang anak kecil yang bergandengan tangan karena dulu saat kecil aku sering sekali melihat mereka seperti itu, yah walaupun dulu memang aku juga suka menarik tangan Seoyeon untuk membawanya melihat sesuatu yang menarik bagiku. Tapi beda dengan Donghae, aku tidak ada perasaan dengan Seoyeon.  Ah mereka berdua sekarang sudah dewasa, wajar saja kalau mereka saling suka sekarang. Kapan ya aku seperti mereka ? Yah aku memang punya mantan, namanya Taeyeon. Dulu kami berpisah karena dia bilang dia bosan denganku. Aku sangat sakit hati padanya, padahal itu adalah cinta pertamaku. Tapi apa boleh buat, yang bisa kulakukan adalah menerima kenyataannya. Semoga saja aku bisa bertemu seseorang yang bisa menerimaku apa adanya suatu hari nanti.
Kami semua berjalan memasuki kelas. Saat aku masih di depan pintu kelas, Kibum menyenggolkan lengannya padaku.
"Leeteuk-hyung..."
"Mwo ?"
"Yeoja yang kemarin... yang itu kan ?" Tanya Kibum menunjuk ke arah Youngra
"Ne, waeyo ?"

Kibum lalu mengeluarkan senyumnya. Entah apa yang dia pikirkan, aku tidak tahu. Tapi melihat senyuman itu, aku sepertinya mulai tahu apa maksudnya.
"Tidak tidak, tidak boleh. Kibum-ssi, jangan yeoja ini." Kataku
"Waeyo, Hyung ?"
"Ingat ya kata-kataku ini, dia yeoja baik-baik. Aku tidak akan membiarkanmu menjadikan dia sebagai korbanmu selanjutnya."
"Hyung !" Seru Kibum padaku

Aku tidak memperdulikannya. Aku terus berjalan masuk ke dalam kelas dan meninggalkannya yang menatapku. Tapi tidak lama, dia menyusulku dan berjalan mendahuluiku, gantian sekarang aku yang berhenti dan menatapnya. Kulihat ada Youngra beberapa meter di depanku, tapi tatapannya menuju ke arah Kibum. Sepertinya ia hendak menyapa Kibum berhubung ia sudah memasang senyumnya. Namun Kibum berjalan terus tanpa menghiraukannya, aah ternyata anak itu mendengarkan kata-kataku. Aku kembali berjalan ke dalam kelas.

***
Youngra's POV

"Teman-teman, itu dia Seoyeon datang !!!" Teriak Taehee sambil menunjuk ke luar kelas

Aku melirik ke luar kelas dan kulihat Seoyeon dan Donghae, lalu diikuti dengan keempat belas Super Junior yang lain. Mataku langsung mencari-cari sosok yang ingin kulihat. Kim Kibum namanya. Dan itu dia ! Dia berjalan dengan sedikit cepat. Ah sepertinya dia sudah sehat kembali. Aku berjalan menuju ke depan kelas. Seoyeon sudah ada di tempat duduknya, tinggal empat belas Super Junior yang baru masuk ke kelas. Aku ingin menyapa Kibum-ssi, tapi dia melewatiku seolah aku tidak terlihat olehnya. Wajahnya terlihat kesal. Aku lalu melihatnya dengan tatapan bingung.
"Youngra-ssi, annyeong." Seorang namja menepuk bahuku
"Oh ? Ah annyeong, Leeteuk-ssi." Sapaku saat memutar tubuhku
"Ada apa ? Kenapa kau seperti orang kebingungan ?"
"Anhi. Itu... Kibum-ssi sudah sembuh ?" Tanyaku ragu-ragu
"Kau khawatir tentang dia ?"
"Ah eh sedikit." Jawabku malu-malu
"Kemari sebentar." Kata Leeteuk memegang lenganku dan membawaku keluar kelas
"Mwo ? Ada apa, Oppa ?"
"Kamu tertarik pada Kibum ?"
"Mwo ?"
"Sebaiknya jangan."
"Wae waeyo, Oppa ?" Tanyaku bingung
"Kau... Kau tidak mengerti siapa dia." Kata Leeteuk menggelengkan kepalanya dan menaruh tangannya di wajahnya
"Mwo ? Ada apa, Oppa ? Jelaskan yang sebenarnya."
"Kau akan tahu nanti. Mian, aku tidak bisa menceritakan siapa dia. Tapi kelak, kau pasti tahu."

Leeteuk-oppa meninggalkanku dengan wajah masam. Sepertinya dia mengkhawatirkan sesuatu yang tidak aku mengerti. Tapi berkat Leeteuk-ssi, pikiranku jadi bingung sepanjang hari. Aah sebenarnya ada apa dengan Kibum-ssi itu ? Kenapa Leeteuk-oppa tidak memberitahukan yang sebenarnya ?

***
Leeteuk's POV

"DIA PLAYBOY, Youngra-ssi. DIA PLAYBOY !!!"

Ingin sekali aku berteriak seperti itu di depan Youngra agar yeoja ini tahu siapa Kibum sebenarnya. Dia playboy first class. Kalian mungkin melihat wajah innocent-nya dan tidak mempercayai hal ini. Tapi aku mengatakan yang sejujurnya, Kim Kibum adalah seorang playboy. Selama ini aku sudah menegurnya atas perilakunya yang suka mempermainkan yeoja itu. Namun tidak ia hiraukan dan tetap saja ia bangga dengan status player-nya. Semenjak aku lelah menasihatinya, aku berhenti memperdulikan urusannya dengan mantan-mantannya itu.
Tapi kali ini berbeda. Aku merasa tidak ingin namja ini mengusik Youngra. Saat pertama kali melihatnya, Youngra sudah memberi kesan baik padaku. Dan ternyata memang benar yeoja ini adalah yeoja baik-baik. Oleh karena itu aku tidak ingin Kibum mendekatinya dan menghancurkan hidupnya seperti yeoja-yeoja yang lain.

***

Kelas telah selesai, para siswa pun berhamburan keluar kelas. Donghae langsung menghampiri Seoyeon yang masih merapikan buku-bukunya.
"Seoyeon-ah, nanti aku ada latihan basket dengan klub sekolah, kau datang dan lihat yaa ?" Kata Donghae manja
"Mwo ? Aah kenapa harus-"
"Ingat sekarang kita harus berpura-pura terlihat seperti orang yang pacaran." Bisik Donghae yang wajahnya sekarang berada 10 cm dari telinga Seoyeon

Seoyeon hanya mendecak. Sementara Donghae menginstruksikan Seoyeon untuk setuju.
"Mian, Donghae-ssi, ah maksudku Oppa, aku ada tugas yang harus kukerjakan hari ini jadi tidak bisa melihatmu latihan."
"Aah gwenchaneyo." Kata Donghae dengan senyum memaksa dan matanya yang mengerling pada Seoyeon
"Yeonnie, mau pulang dengan kami tidak ?" Tanya Youngra
"Ne ! Donghae-ya, aku duluan yaa. Annyeong." Kata Seoyeon

Seoyeon langsung berbalik badan dan maju selangkah. Namun Donghae menangkap tangan Seoyeon dan menatapnya sesaat. Seoyeon bingung, ia mengangkat alisnya dan menatap Donghae juga.
"Ah eh maksudku aku juga pulang." Kata Donghae melepas tangannya

Seoyeon masih mengangkat alisnya, tapi kemudian Donghae tersenyum. Ia menggoyangkan kedua tangannya seolah menyuruh Seoyeon untuk jalan duluan. Lalu Seoyeon berbalik dan berjalan menghampiri ketiga temannya yang dari tadi hanya tersenyum licik, diikuti dengan Donghae yang di belakang Seoyeon. Donghae melambaikan tangannya pada empat belas member Super Junior yang ada di belakang.
"Aah ottokhe ? Donghae sekarang punya kekasih sementara aku ditinggal olehnya." Kata Eunhyuk
"Eunhyuk-ssi, ada aku." Kata Siwon membuka kedua tangannya seolah ingin memeluk Eunhyuk
"Siwon-ssi..." Kata Eunhyuk dengan nada ingin menangis
"Ya ! Kalian ini !" Seru Shindong
"Kibum-ssi, kenapa kau diam saja dari tadi ?" Tanya Zhoumi
"Tidak apa-apa." Balas Kibum
"Aah ayo kita pulang sekarang ! Kasihan nanti Donghae tidak bisa masuk ke dalam dorm karena kuncinya ada padaku." Kata Leeteuk dengan nada riang

Leeteuk berjalan duluan, diikuti dengan member yang lain. Sementara Henry mendekati Kibum yang masih duduk di bangku.
"Really okay ?" Tanya Henry
"Guess so..."
"I know this situation. You must be targetting another girl right ? Well well..."
"Shut up." Kata Kibum sambil bangkit dari tempat duduknya dan meninggalkan Henry
"Our flower boy..." Keluh Henry sambil menggelengkan kepalanya lalu berjalan mengikuti yang lain

Sabtu, 05 November 2011

ELF4 DIARIES part six


author : @adhweet
cast : ELF4 : Park Seoyeon, Kim Youngra, Lee Taehee, Hwang Yoonrin (all this character are OCs)
All members of Super Junior (esp. Donghae, Leeteuk)

Much appreciated if you would leave comments ^^



***



"Donghae-ah, kau benar pacaran dengan Seoyeon ? Kenapa tidak bilang ?" Tanya Eunhyuk pada Donghae
"Ne. Mianhaeyo, Hyukkie. Kalau tidak sedang dengan Seoyeon, aku akan bersamamu selalu kok." Kata Donghae merangkul bahu Eunhyuk
"Donghae-ya. Jangan begitu." Kata Eunhyuk memukul bahu Donghae pelan
"Aish pasangan homo ini." Keluh Zhoumi
"Donghae-ya, apakah itu benar ?" Tanya Leeteuk pada Donghae dengan tatapan serius
"Ne, Hyung."
"Really ? Why don't you tell us ?" Tanya Henry dengan bahasa inggris yang terdengar fasih sekali
"Mwo ?" Tanya Donghae
"Dia tanya kenapa kau tidak cerita pada kami." Jelas Kibum, Henry mengangguk
"Cwesonghamnida. Ada satu dan lain hal sehingga aku tidak bisa cerita pada kalian." Kata Donghae membungkukkan sedikit tubuhnya
"Ara ara. Gwenchaneyo. Lain kali kau harus cerita pada kami. Arachi ?" Kata Siwon
"Ne, Siwonnie."
"Aish jjinja. Bagaimana bisa kalian pacaran ? Donghae-ah, kau harus hati-hati dengan yeoja itu. Dia galak !" Kata Heechul
"Hyung, dia sebenarnya tidak segalak itu kok."
"Hmm... Oke kita lihat saja nanti." Kata Heechul mengangkat bahunya
"Yasudah ayo kita pulang. Aku mau masak." Kata Ryewook
"Waah ! Masak bulgogi ya, Hyung !" Kata Henry riang
"Donghae-ssi, kau aneh." Kata Leeteuk singkat lalu berbalik

Ketiga belas anggota Super Junior berjalan duluan, sementara Sungmin menahan Donghae di rangkulannya.
"Benar kau pacaran dengan Seoyeon ?"
"Ne, Hyung. Waeyo ?"
"Aku merasa ada sesuatu yang tidak beres, melihat reaksi Seoyeon tadi."
"Mwo ?" Donghae sekarang mulai terlihat gelisah
"Ah kau pacarnya kan ? Lindungi dia, jangan biarkan dia diserang seperti sebelumnya. Ara ?" Kata Sungmin sambil tersenyum lalu melepas rangkulannya dan meninggalkan Donghae

Donghae masih di tempatnya. Ia menarik nafas lega. Keempat belas temannya yang lain sudah berjalan di depannya. Akhirnya Donghae berlari menyusul teman-temannya dan merangkul Eunhyuk dan Siwon.


***
Di rumah Seoyeon

"Tunggu sebentar ya aku ambilkan kue." Kata Seoyeon meninggalkan kamarnya
"Sst... Sst..." Bisik Taehee mendekatkan kepalanya ke kedua temannya
"Mwo ? Waeyo ?" Bisik Youngra
"Itu apa benar Seoyeon pacaran dengan Donghae ? Rasanya aku masih belum percaya."
"Ah iya aku juga penasaran dengan hal itu. Apa kita harus tanyakan langsung padanya ?" Bisik Yoonrin
"Kau saja yang tanya padanya Yoonrin-unni." Bisik Youngra
"Ya ! Aku tidak berani."
"Kalau begitu kita tanya Donghae ?" Usul Taehee
"Kau gila ? Kurasa itu tidak baik. Yasudah aku yang tanyakan pada Seoyeon." Bisik Yoonrin

Tidak lama Seoyeon masuk ke kamar membawa nampan yang berisi 4 gelas dan 2 toples kue kering. Bibir Yoonrin langsung tertarik saat melihat kue kering itu. Wajar saja itu karena Yoonrin lah yang paling suka makan diantara mereka berempat. Baru saja Seoyeon menaruh nampan itu, Yoonrin langsung mengambil toples tanpa kata. Ketiga temannya memandangnya diam.
"Mwo ? Waeyo ?" Tanya Yoonrin melihat ketiga temannya yang melihatnya
"Aku bahkan belum menawarimu." Jelas Seoyeon polos
"Ah sudahlah, anggap saja rumah sendiri." Kata Yoonrin membuka toples kue itu dan mulai memakannya
"Aigoo Unni-ku yang satu ini." Kata Youngra menggelengkan kepala
"Youngra, tanya tanya." Bisik Taehee sambil menyenggol lengan Youngra
"Mwo ?"
"Itu tanya tentang Donghae."
"Aku ? Tidak berani ah."
"Ayolah tanyakan." Bisik Taehee membujuk Youngra
"Tadi kan Yoonrin-unni yang mau tanya."
"Ya, kalian kenapa ?" Tanya Seoyeon yang baru memperhatikan dua temannya saling berbisik
"Ah oh itu... emm." Kata Youngra bingung
"Kami ingin tahu kau benar jadian dengan Donghae ?" Tanya Yoonrin langsung

“Oh ne...” jawab Seoyeon dengan tenang, tidak tampak kalau ia berbohong
“UNNI !!! Katanya kau tidak terpengaruh pesona mereka ? Tapi sekarang kau- “ seru Youngra
“Aish Youngra-ya, jangan keras-keras !” kata Seoyeon menyentil dahi Youngra
“Appeo... Unnie appeo.” Keluh Youngra mengusap dahinya
“Geurom, bagaimana ceritanya ?” tanya Taehee
“Itu... Donghae tiba-tiba saja bilang suka padaku.”
“Lalu kau menerimanya ?” tanya Yoonrin
“N-ne...”
“Kau polos sekali.” Kata Youngra
“Ada apa sih sebenarnya ? Sepertinya ada yang lain.” Tanya Taehee

Seoyeon diam. Sekarang dia bingung mau menjawab apa. Seoyeon yang biasanya pintar mengelabuhi orang sekarang bingung. Masalahnya dia tidak pernah berbohong tentang masalah seperti ini sebelumnya. Youngra dan Taehee memperhatikan Seoyeon dengan seksama, sementara Yoonrin ? Tentu saja masih sibuk dengan makanannya.
“Bagaimana cara menjelaskannya ya ?” kata Seoyeon menggaruk-garuk kepalanya yang sebenarnya tidak gatal
“Yeonnie, ada apa ?” tanya Youngra
“Aish molla.”
“Ah yasudahlah tidak ingin diceritakan juga tidak apa-apa.” Jelas Taehee
“Taehee-unni, jangan begitu ! Aku ‘kan penasaran.” Kata Youngra
“Ah Youngra-ya, biarkan saja nanti juga kita akan tahu kok.” Kata Yoonrin
“Mianhae, ini bukan saat yang tepat untuk menceritakannya. Yang  jelas sekarang kan kalian tahu kalau aku dan Donghae... Jadi kalian cukup tahu  sampai sejauh itu saja.” Kata Seoyeon
“Ooh... Arraseo.” Kata Youngra yang akhirnya menyerah
“Hei aku ada film bagus ! Mau nonton ?” kata Seoyeon mencoba mengalihkan pikiran teman-temannya
“Jjinja ? Film apa ?” tanya Yoonrin bersemangat
“Itu film Pirates of Carribean,  mau ?”
“MAU !!!” seru Yoonrin dan Taehee

Lalu Seoyeon beranjak dari tempatnya duduk dan mengambil kotak dvd-nya. Mencari kaset film itu lalu memasukkannya dalam dvd player. Akhirnya mereka menonton bersama.

***
Youngra’s POV

Kebetulan film Pirates of Carribean bukan film yang sangat kusuka, jadi aku sesekali memainkan handphone-ku. Sebenarnya aku masih penasaran sekali dengan penjelasan Seoyeon-unni, tapi Taehee dan Yoonrin sudah bilang begitu ya mau apa lagi aku ? Setelah kupikir-pikir, benar juga nantinya aku akan tahu. Seoyeon, Taehee dan Yoonrin semangat sekali menonton film itu sampai-sampai mereka jarang mengedipkan matanya. Sesekali mereka tertawa dan membuatku penasaran, akhirnya aku ikut menonton bersama mereka dan ikut larut dalam film itu sampai selesai.
Sudah jam 7 malam, aku melirik  jam-ku saat film telah selesai. Kemudian aku mengajak Taehee dan Yoonrin untuk pulang namun sepertinya mereka masih nyaman disini. Aku sudah diperingatkan eomma-ku untuk tidak pulang terlalu malam. Akhirnya aku merapikan barang-barangku.
“Youngra-ya ? Mau kemana ?” tanya Seoyeon
“Aku mau pulang, Yeonnie. Sudah malam. Aku tidak boleh pulang terlalu malam.” Kataku sambil menutup resleting tasku
“Ah begitu. Ya, kalian tidak pulang ?” tanya Seoyeon pada Taehee dan Yoonrin
“Sebentar lagi ya, Seoyeon. Aku masih mau disini.” Kata Yoonrin
“Ah iya, aku mau menyontek  pr dong, Seoyeon. Mumpung aku disini. Aku tidak mengerti. Kau sudah menyelesaikannya kan ?” kata Taehee
“Sudah. Ah, Youngra-ya, kau pulang sendiri dong ? Aku antar ya ?” kata Seoyeon
“Tidak usah, Yeonnie. Aku bisa pulang sendiri kok.” Kataku sambil bangkit berdiri
“Emm... gwenchana ?”
“Ne, gwenchaneyo. Aku pulang ya, annyeong.” Kataku melambaikan tanganku pada Taehee dan Yoonrin

Taehee dan Yoonrin melambaikan tangannya. Aku dan Seoyeon keluar dari kamar. Saat kulihat eomma Seoyeon, aku membungkuk dan pamit padanya. Lalu kami berdua keluar dari rumah Seoyeon. Seoyeon mengantarkanku sampai halte.
“Gwenchana, Youngra ? Apa tidak mau bareng yang lain saja ? Sudah malam lho.” Kata Seoyeon
“Ne, gwenchaneyo, Unnie. Sudah, Unnie pulang saja sekarang, sebentar lagi juga busnya datang.”
Arraseo. Hati-hati ya. Kalau ada apa-apa langsung telpon aku, arachi ?”
“Gomawo Seoyeon-ssi.”

 Seoyeon melambaikan tangannya padaku, aku pun membalasnya. Lalu saat Seoyeon sudah jauh dariku, aku duduk di halte itu. Di halte, aku hanya sendirian saja. Kutunggu busnya sampai datang. Lima menit, sepuluh menit, lima belas menit busnya tidak datang juga. Aku mulai resah menunggu sendirian disitu. Kupandangi jalan tapi tidak terlihat ada bus yang akan datang.
“Aah bus-bus itu ada dimana ? Aku harus pulang cepat.” Keluhku

Tidak lama ada beberapa namja lewat di belakangku. Sepertinya mereka bukan orang baik. Maka aku menutup wajahku dengan tanganku. Untung saja namja-namja itu hanya lewat saja dan tidak mengusiliku. Aku kembali menunggu bus. Tapi tidak datang juga. Akhirnya aku berdiri dan mendekati jalan. Saat aku berada tepat di pinggir jalan, ada mobil yang berhenti di depanku. Mobil sedan warna putih. Lalu aku yang bingung melihat ke arah jendela mobil dan jendela itu terbuka.
“Youngra-ssi ?” tanya seseorang dari kursi pengemudi

Aku mengernyitkan alisku. Aku mencoba melihat siapa yang ada di dalam. Dan aku langsung  menutup mulutku saat kulihat siapa yang di dalam.
“Oh annyeong haseyo, Leeteuk-ssi.” Kataku sambil membungkuk
“Annyeong. Kau mau kemana malam-malam begini ?” tanya Leeteuk padaku
“Ah aku mau pulang.”
“Naik bus ?”
“Ne.” Jawabku tersenyum dan mengangguk-angguk
“Ya ampun sepertinya bus baru akan lewat beberapa jam lagi. Terjadi kecelakaan beruntun di persimpangan tadi sehingga membuat macet total. Bus-bus pun terjebak macet.”
“Mwo ?! Aduh bagaimana ini ?” kataku panik
“Rumahmu dimana ?”
“Ke arah sana.” Kataku menunjuk jalan yang ada di kananku
“Kita searah. Ayo kuantarkan.” Kata Leeteuk membuka kunci pintu
“Hyung, ada apa ?” tanya seseorang dari kursi belakang
“Oh kau sudah bangun ? Tidak aku hanya menawarkan Youngra-ssi untuk mengantarnya pulang.” Jelas Leeteuk

Aku melihat ke arah kursi belakang. Sepertinya orang itu tadi sedang tidur di kursi belakang karena sekarang ia bangkit dan duduk. Lalu aku dibuat terkejut saat orang itu memunculkan kepalanya di jendela depan.
“KIBUM-SSI ???” seruku saat melihat wajah Kibum
“Oh kau.” Katanya dengan mata yang masih lengket lalu menenggelamkan wajahnya lagi ke dalam mobil
“Hyung, bukankah kita buru-buru ?” kata Kibum pada Leeteuk
“Aish bagaimana kau bisa berpikir begitu saat ada yeoja sendirian menunggu bus sendirian malam-malam begini ? Lagipula kita searah.” Jelas Leeteuk
“Ah terserah kau saja, Hyung.” Kata Kibum kembali tiduran di kursi belakang
"Gwenchana ? Sepertinya kalian terburu-buru. Aku bisa naik taksi." Kataku merasa tidak enak pada Leeteuk-ssi
"Mwo ? Ah kau jangan hiraukan kata-kata bocah ini. Kaja."

Aku sedikit merasa tidak enak pada Kibum-ssi karena tadi dia bilang mereka sedang buru-buru. Ah tapi Leeteuk-ssi sudah terlanjur membukakan pintunya, kalau aku menolak tidakkah itu tidak sopan ? Akhirnya aku masuk ke dalam mobil. Aish suasananya sunyi sekali. Kibum-ssi kembali tidur, sementara Leeteuk-ssi konsentrasi menyetir mobil. Lalu aku menengok ke jendela untuk menghilangkan rasa bosanku.
"Youngra-ssi ?" Tanya Leeteuk-ssi padaku
"Ne ?" Jawabku memalingkan wajah dari jendela dan menatap Leeteuk-ssi
"Gwenchaneyo ?"
"Mwo ? Ne, gwenchana."
"Lalu kenapa wajahmu terlihat lelah ?"
"Ah mungkin karena aku terlalu banyak tertawa dirumah Seoyeon-unni."
"Kau habis dari rumah Seoyeon ?" Tanya Leeteuk
"Ne, Oppa."
"Rumahnya di dekat sini ???" Tanya Leeteuk yang sekarang penasaran
 "Iya benar." Kataku sambil menganggukkan kepalaku

Leeteuk-ssi tersenyum. Membuat kedua lesung pipinya terlihat. Sesaat aku menahan nafasku karena kuanggap lesung pipinya sangatlah lucu. Sempat terlintas pikiran aku ingin mencubit pipinya, tapi itu tidak mungkin. Bisa-bisa aku langsung disuruh turun dari mobil nantinya. Aku mengepalkan tanganku kuat-kuat dan berusaha menahan rasa gemasku pada namja ini. Leeteuk-ssi melihatku.
"Waeyo, Youngra-ssi ? Kau sakit ?" Tanyanya
"Ah anhi anhi. Gwenchana, Oppa."
"Ooh kukira kau kenapa. Youngra-ssi, bisa kau tuliskan alamat Seoyeon-ssi ?"
"Terlalu gelap, kalau kunyalakan lampunya, nanti Kibum-ssi bisa terbangun."
"Geurom kau kirim via sms saja. Nomorku ..." Leeteuk menyebutkan nomor ponselnya
"Ah ne. Akan kukirimkan alamat emailnya. Benar ini nomornya ?" Kataku sambil menyodorkan handphoneku ke dekat wajah Leeteuk agar dapat memeriksa nomor yang tertulis di handphone-ku
"Ne ne benar." Kata Leeteuk sambil mengangguk

Tunggu dulu. Aku baru sadar satu hal. Dia memberikan nomor ponselnya padaku ??? Aaaah betapa beruntungnya aku ! Segera saja kusimpan nomor itu ke dalam kontakku agar tidak hilang. Kesempatan begini mana mungkin kubuang sia-sia. Oh iya aku harus menuliskan alamat rumah Yeonnie dan mengirimnya. Lalu saat aku mengirimnya dan status sms terkirim, ponsel Leeteuk-ssi berbunyi.
"Gomawoyo, Youngra-ssi. Smsnya sudah masuk."
"Ne. Tapi kalau boleh tahu, kau perlu alamat itu untuk apa ?"
"Aku nanti mau kerumahnya untuk memastikan beberapa hal." Kata Leeteuk dengan tampang serius

Sesaat aku kagum melihatnya saat wajahnya berubah serius. Aku baru sadar kalau dia tampan. Selama ini aku hanya melihatnya sebagai namja yang memiliki wajah imut saja. Tapi malam ini, dia tampan sekali walau dia hanya memakai sweater merah dan celana jeans. Ah kenapa aku memperhatikannya dengan begitu detil ? Tiba-tiba aku teringat oleh namja yang ada di belakangku. Kibum yang sedang tertidur pulas, sepertinya ia lelah sekali.
"Leeteuk-ssi, kalian dari mana saja hari ini ?" tanyaku
"Kami tadi habis main basket bersama. Lalu kami ke dorm dan mengerjakan pr. Lebih tepatnya sih kami bercanda sementara Kyuhyun yang mengerjakan pr-nya." Kata Leeteuk sabil tertawa.
"Lalu sekarang mau kemana ?"
"Mau ke dokter."
"Mwo ? Siapa yang sakit ??" Tanyaku penasaran
"Ini Kibum sepertinya sedikit demam. Aku hanya mau memastikan saja. Aku takut dia kenapa-kenapa."

Aku melongok ke arah jok belakang. Mendapati sosok Kibum yang sedang tidur. Tubuhnya meringkuk dan wajahnya sedikit pucat. Samar-samar aku dapat melihat wajahnya dengan cahaya dari lampu jalan. Terlihat ganteng, walaupun saat ini ia sedang sakit. Sebenarnya aku bingung karena saat ini aku melihatnya dengan tatapan iba karena ia sedang sakit. Namun di sisi lain, aku juga melihatnya dengan tatapan terpesona oleh ketampanan yang ia miliki. Tidak terasa, ternyata aku memandanginya cukup lama. Lalu aku kembali menatap jalanan.
"Leeteuk-oppa, apa kau yang paling tua diantara kalian semua ?" Tanyaku
"Ne. Bisa dibilang aku leader mereka." Kata Leeteuk bangga
"Ah cocok denganmu. Seorang leader memang sudah seharusnya perhatian dengan yang lainnya."
"Tidak hanya leader saja kok, yang lebih muda juga harus bisa perhatian kepada yang lebih tua."
"Wah, Oppa, kau bijak sekali." Kataku memuji Leeteuk
"Ahaha... Biasa saja." Kata Leeteuk cengengesan

Ringtone handphone berbunyi. Youngra mengecek tasnya untuk mencari tahu apakah handphone-nya berbunyi atau tidak. Saat hendak mengambil handphone itu, ringtone itu sudah tidak berbunyi lagi.
"Yoboseyo ?"

Ternyata itu handphone Kibum yang berbunyi. Ada telepon masuk dan Kibum mengangkatnya. Youngra melongok ke belakang lalu melihat ke depan lagi. Kibum mengangkat telepon dengan keadaan setengah tidur. Dari depan, Youngra dapat mendengar suara yeoja dari handphone Kibum.
"Mwo ? Oh ada apa ? Kau ingin bertemu ? Ah mianhae, aku tidak bisa. Lain kali saja ya ? Aish jjinja, aku benar-benar tidak bisa."

Telepon langsung ditutup oleh Kibum. Kemudian ia melanjutkan tidur lagi setelah menaruh handphone itu di sakunya. Tidak lama handphone nya berdering lagi. Tanpa melihatnya, Kibum langsung mematikan telepon itu.
"Aish jjinja !!! Yeoja ini masih saja menggangguku !" Keluh Kibum yang sekarang sudah di posisi duduknya
"Nuguseyo ?" Tanya Leeteuk
"Hye Rin." Jawab Kibum dingin
"Ooh."

Kibum sekarang masih dalam posisi duduknya. Ia menatap ke arah depan, dimana Youngra tepat ada di depannya. Namun yang terlihat hanya rambutnya saja. Lalu ia menatap jalan, mengangkat tangannya dan menopang dagu dengan tangannya ke jendela. Tidak lama, ia tertidur lagi. Youngra sebenarnya penasaran siapa yeoja bernama Hye Rin itu, namun tidak ia tanyakan karena ia mengira Kibum masih bangun.
"Di depan situ berhenti saja. Aku akan jalan dari situ." Kataku sambil menunjuk suatu persimpangan jalan
"Rumahmu dimana ?"
"Dari persimpangan itu, ada rumah yang warnanya biru kan ? Itu rumahku."
"Ooh ternyata dekat. Arraseo."

Mobil Leeteuk berhenti tepat di depan rumahku dan bukan di persimpangan yang kutunjuk. Ah padahal aku ingin berhenti di persimpangan itu agar Leeteuk-ssi tidak perlu memutar. Tapi apa boleh buat lah. Aku turun dari mobil dan berbalik, membungkukkan tubuhku sedikit sambil tersenyum lebar.
"Kamsahamnida, Leeteuk-ssi." Kataku
"Ah ne." Balas Leeteuk tersenyum lagi mengeluarkan lesung pipinya
"Ah iya, semoga lekas sembuh untuk Kibum-ssi."
"Ne, kamsahamnida."

Aku tersenyum lega karena sudah mengatakan itu. Karena sebelumnya aku berniat untuk mengatakannya langsung namun aku malu. Jadi kusampaikan saja pada Leeteuk-ssi. Walaupun tidak langsung, tapi aku tetap lega. Akhirnya aku berbalik dan masuk ke dalam rumahku. Aku masuk ke dalam kamarku, lalu aku membanting diriku ke kasur. Aku menggoyangkan tubuhku. Aah senang sekali hari ini ! Tiba-tiba eomma masuk.
“Youngra ?” tanya eomma-ku
“Mwo ? AHH !!! Eomma, ketuk pintunya dulu.” Aku langsung ke posisi dudukku
“Mianhae, kau sedang apa ?”
“Ah tidak sedang apa-apa, Eomma.”
“Ooh. Kau tidak mau makan dulu ?”
“Anhi. Tadi aku sudah makan dirumah Seoyeon kok.”
“Arasseo, istirahatlah.” Kata eomma-ku sambil menutup pintu

Aku menghela nafasku. Lalu terlintas pikiran untuk melihat handphone-ku. Saat kuperiksa handphone-ku, ada sms masuk. Dan saat kulihat pengirimnya, aku langsung menutup wajahku dengan bantalku dan berteriak sekeras-kerasnya. Kubaca sms darinya dan hanya ada kata ‘Kamsahamnida’ di dalamnya. Padahal di dalamnya hanya ada satu kata, tapi aku sudah begitu senangnya. Aku lalu menaruh bantalku di tempatnya semula. Kuletakkan kepalaku diatasnya dan kutarik selimut. Kupasang headset yang tersambung pada ponselku dan mendengar lagu. Kupandangi terus layar ponselku yang bertuliskan ‘Kamsahamnida’ itu. Setelah lama, aku tersenyum lalu kuletakkan ponselku dibawah bantal, lalu aku terlelap.