Selasa, 23 Agustus 2011

COMPLICATED ONES : part one

title : complicated ones

status : end on part two

cast : choi sooyoung, lee donghae, im yoon ah, cho kyuhyun



“OPPA !” panggil seorang gadis sambil berlari kecil menghampiri Donghae yang sedang duduk di bangku di depan sebuah loket taman bermain.

“Yoona, ah akhirnya kau datang juga.” Kata Donghae dengan wajah penuh senyum kepada Yoona

“Oppa sudah menunggu lama ?”

“Ne. Aku sudah duduk di sini dari setengah jam yang lalu.” Kata Donghae seraya memandangi jam tangan warna merahnya

“Mwo ? Mianhae Oppa. Tadi aku harus menemani Taeyeon-ssi dulu mencari kado untuk Leeteuk-ssi. Jeongmal mianhae”

“Anhi. Aku hanya bercanda kok. Aku baru datang 10 menit yang lalu.” .Donghae berdiri dan berjalan ke sebelah Yoona, “Jadi kita masuk sekarang ?”

“Ne.” seru Yoona dengan senyum yang merekah di wajahnya

Donghae dan Yoona sudah berpacaran selama 4 bulan. Donghae mengenal Yoona lewat teman sejak kecilnya, Eunhyuk yang berteman dengan Yoona sejak SMA. Eunhyuk mengenalkan Yoona kepada Donghae saat mereka kebetulan bertemu di pesta pernikahan Heechul, sahabat Donghae dan Eunhyuk. Sejak pertemuan yang tidak diduga itu, cinta bersemi di hati Donghae dan Yoona. Donghae adalah seorang mahasiswa biasa dan seorang penyanyi yang cukup terkenal di kotanya. Sementara Yoona adalah seorang anak dari pemilik hotel di Seoul yang sekarang menjadi seorang mahasiswi jurusan bisnis.

Donghae berjalan di belakang Yoona dengan tangannya yang ia tempatkan di pundak Yoona. Donghae membeli dua tiket dan masuk ke taman bermain tersebut.

“Yoona, kau mau naik wahana apa ?”

“Apapun. Aku mau bersenang-senang hari ini.” Jawab Yoona dengan wajah yang ceria

“Oke. Ayo dimulai dengan roller coaster !” kata Donghae penuh semangat sambil berjalan meninggalkan Yoona

“MWO ?! Oppa ! Tunggu Oppa !” seru Yoona sambil berlari menyusul Donghae

Awalnya Yoona menolak untuk naik roller coaster terlebih dahulu. Namun dengan rayuan-rayuan Donghae, akhirnya Yoona luluh dan menuruti permintaan Donghae yang sudah merengek-rengek untuk naik roller coaster.

Seharian itu mereka habiskan dengan penuh canda dan tawa. Di wajah mereka tidak ada ekspresi yang menunjukkan bahwa mereka lelah. Saat malam menjelang, Yoona berdiri di depan sebuah bianglala sambil menunggu Donghae yang sedang membeli gulali dan minuman untuk Yoona. Tiba-tiba seseorang memeluk Yoona dari belakang dengan sebelah tangan

“Yoona, saranghae.”

“Oppa ! Kau mengagetkan aku.” Seru Yoona yang ternyata mengenali bahwa itu adalah Donghae

“Haha, mian. Ini gulalimu” kata Donghae sambil mengulurkan tangan kanannya yang membawa gulali ke depan Yoona

“Gomawo Oppa.”

“Kita pulang sekarang ?”

“Ne. Aku mulai lelah sekarang.”

“Kau lelah ? Jadi apa aku harus menggendongmu sampai rumah ?” ledek Donghae

“Oppa kau suka sekali bercanda.” Kata Yoona dengan senyum kecil di bibirnya

“Haha baik baik, ayo kita pulang.”

Donghae mengantarkan Yoona pulang kerumahnya dengan mobilnya. Donghae membukakan pintu untuk Yoona, dan Yoona keluar dari mobil dan berdiri di depan gerbang rumahnya.

“Gomawo untuk hari ini oppa. Aku senang sekali hari ini.”

“Ah benarkah kau senang ? Kalau kau senang cium pipiku.” Kata Donghae sambil menepuk-nepuk pipinya

“Oppa kau meledekku lagi.” Sahut Yoona dengan tawa kecilnya yang manis

“Jadi tidak mau ? Baiklah, aku pulang saja.” Kata Donghae dengan suara kecil sambil membalikkan badannya

“Donghae-ssi…”

“Mwo ?”

Dan saat Donghae membalikkan badannya, Yoona cepat-cepat mencium pipi Donghae dan berbalik ke pagar rumahnya. Di balik pagar, Yoona tersenyum kecil kepada Donghae.

“Kamsahamnida untuk hari ini, Oppa.”

***

YOONA POV

Aku berlari kecil hingga aku sampai di pintu masuk rumah. Rumahku sangat gelap dan aku berpikir bahwa orang-orang rumah sudah tidur. Aku merogoh-rogoh tas untuk mengambil kunci cadangan dan memasukkannya ke lubang kunci. Setelah membuka pintu, aku berjingkat hingga tiba-tiba lampu rumah menyala dan menghentikan langkahku.

“Dari mana saja kau, Im Yoon Ah ?” tanya seorang wanita yang muncul dari ruang keluarga

“Eomma ! Eomma mengagetkanku saja.” Kataku yang sempat takut mendengar suara ibuku sendiri

“Dari mana kau ?” tanya eomma berjalan sambil mendekatiku

“Eomma, aku.. Aku sehabis berjalan-jalan.”

“Dengan penyanyi itu ?” tanya eomma dengan nada ketus

“N-ne.”

“Berapa kali harus kubilang padamu untuk tidak dekat dengan orang itu Yoona ?! Eomma tidak suka kau dekat dengannya ! Tidak dengan pria berandal itu !”

“Eomma ! Eomma tidak mengenal siapa Donghae !” seruku yang sekuat tenaga berusaha menahan emosi yang tiba-tiba meledak di dadaku

“Tidak mengenalnya, tapi aku tahu pendapat orang-orang terhadapnya.Anak yang sangat bebas dan tidak teratur, bagaimana anak sebatangkara itu bisa membahagiakanmu Yoona ?!”

“Aku… aku mencintainya Eomma…” jawabku sambil menunduk dan menahan tangis

“Yoona !!!” teriak seorang laki-laki sambil berjalan menuruni tangga

“Appa…” aku mengangkat kepalaku dan mencari sosok appa-ku

“Yoona ! Kau kira hanya cinta cukup untuk kebahagiaanmu ?! Pikirkan masa depanmu juga Yoona !”

“Appa…” desahku yang sudah tidak bisa menahan tangis lagi

“Yoona, Siwon sudah siap menerimamu sebagai istrinya apabila kau bersedia menikahinya. Siwon, Siwon sangat berbeda dengan penyanyi itu. Seorang wakil direktur perusahaan, masa depanmu akan terjamin dan kau akan bahagia bersama orang yang sangat mencintaimu. Appa mohon kau bersedia menikah dengannya.” Kata appa sambil memegang pundakku

“Appa ! Aku sudah bilang aku tidak mau !” seruku yang mengangkat kepalanya dan menunjukkan amarahnya

“Yoona, tidakkah kau memikirkan masa depan dari bisnis keluarga kita ? Siapa yang akan mengurus hotel-hotel ayahmu ? Kau anak kami satu-satunya, Yoona.”

“Sudah kubilang kan eomma ? Aku yang akan menanggungnya. Aku sendiri yang akan meneruskan bisnis keluarga kita!” Kataku dengan sangat yakin

“Omong kosong ! Baiklah, mulai sekarang kuputuskan bahwa kau menerima Siwon sebagai suamimu. Aku tidak ingin mendengarkan segala omong kosongmu itu !” seru ibu Yoona sambil bergegas pergi dari ruangan itu

“Yoona, percayalah, kami akan lebih tenang kalau kau bersama Siwon-ssi.” Kata appa sambil menepuk pundakku dan kemudian pergi menyusul eomma

BLAMM !! Kubanting pintu kamarku dengan sekuat tenagaku. Kemudian aku ambruk dan menangis sejadi-jadinya. Dilema berat. Aku tidak bisa memilih antara hatiku dan orangtuaku. Ingin sekali aku membahagiakan orangtuaku tetapi tentu saja aku tidak bisa membiarkan diriku hidup menderita dengan menikahi orang yang tidak lagi kucintai itu. Ya, Choi Siwon adalah mantan kekasihku saat masih duduk di bangku SMA. Kembali ke masa lalu, Aku memutuskan berpisah dengan Siwon karena mengira Siwon selingkuh dengan gadis lain namun sebenarnya itu hanyalah suatu kesalahpahaman.

Sekian lama aku menangis, aku mulai kehilangan kesadaran. Akhirnya dengan sekuat tenaga aku berusaha bangkit dan membanting tubuhku ke tempat tidur dan terlelap.

***

“SELAMAT PAAGII DONGHAE-SSI !!” teriak Shindong sambil melompat ke kasur tempat Donghae yang masih tidur dan memeluk gulingnya

“DONGHAE-SSI ! DONGHAE-SSI ! AYOO BANGUUN !” Shindong masih berteriak-teriak sambil melompat-lompat di atas kasur Donghae

“YA HYUNG ! Aku masih ingin tidur !” kata Donghae dengan setengah sadar dan menutup wajahnya dengan bantal, berharap ia masih bisa meneruskan tidurnya

“LEE DONGHAE BANGUUN…” Shindong tidak peduli dengan omelan Donghae dan terus mengusik Donghae dengan lompat-lompat di kasur Donghae

“HYUNG !” seru Donghae yang bangkit dan duduk tanpa sadar dengan mata yang masih tertutup

“Nah begitu, ayo bangun. Ryewook-ssi sudah membuatkan sarapan enak untuk kita.” Kata Shindong yang sekarang sudah berhenti melompat-lompat

“Ngg-“ Donghae kembali ambruk ke kasurnya

“YA DONGHAE-SSI BANGUN !” kata Shindong sambil menarik-narik tangan Donghae agar bangun

“Ah iya iya aku bangun..”

“Bagus ! Selanjutnya, Kyuhyun-ssi dan Sungmin-ssi !” seru Shindong sambil bergegas menuju ke kamar Kyuhyun dan Sungmin yang berada di sebelah kamar Donghae

“Aah si gendut itu. Kapan sih dia akan berhenti melompat-lompat di atas tempat tidur ?” Kata Donghae sambil menggeleng-gelengkan kepalanya

Tidak ada pilihan lain untuk Donghae kalau Shindong sudah melompat-lompat di kasurnya. Selalu ada perasaan takut bahwa tempat tidurnya akan ambruk kalau Shindong sudah melompat. Akhirnya Donghae bangun dan bergegas mandi. Donghae, Eunhyuk, Shindong, Leeteuk, Ryewook, Sungmin dan Kyuhyun tinggal dalam satu apartemen. Hanya ada 3 kamar dalam apartemen itu,sehingga mereka harus tidur berdua dalam 1 kamar,walaupun Ryewook, Shindong dan Leeteuk harus bertiga dalam satu kamar. Eunhyuk yang sekamar dengan Donghae sudah berangkat pagi-pagi untuk ikut latihan di club dance nya. Sebenarnya apartemen itu adalah apartemen milik Shindong yang berada di selatan Seoul, mereka tinggal bersama-sama karena mereka saling mengenal saat SMA dan sekarang mereka semua kuliah di tempat yang sama yaitu Seoul-dae atau Seoul National University. Walaupun kuliah di tempat yang sama,namun mereka semua mengambil jurusan yang berbeda-beda. Donghae dan Kyuhyun mengambil jurusan musik. Ryewook mengambil jurusan pendidikan, Shindong dan Eeteuk mengambil jurusan pengetahuan social dan Sungmin dengan jurusan administrasi bisnisnya. Selesai mandi, Donghae duduk di meja makan dan Ryewook datang dari dapur.

“Donghae-hyung ? Tumben sekali cepat bangunnya.” tanya Ryewook sambil membawa sup kimchi panas ke meja makan

“Gara-gara si gendut itu.” Jawab Donghae yang kemudian meraih roti dan melahapnya

“Ooh. Hyung, kau pergi hari ini ?”

“Ne, aku ada kelas nanti jam 11, waeyo ?”

“Anhi, aku hanya bertanya.”

Tidak lama kemudian, Kyuhyun melintas di belakang mereka berdua sambil mengusap-usap kepalanya. Matanya masih setengah terbuka dan jalannya pun masih sempoyongan.

“Donghae-hyung, nanti aku naik mobil denganmu ya. Kita kan ada kelas hari ini.” Kata Kyuhyun yang masih mengusap rambutnya

“Arraseo.”

“Sungmin-ssi, kau sepertinya kurang tidur ya ?” tanya Ryewook sambil melihat Sungmin yang baru keluar dari kamarnya dari atas sampai bawah

“Ne, tadi aku tidur jam 4 pagi dan Shindong-hyung sudah membangunkan aku jam segini.”

“Yah baguslah kau sudah bangun, sekarang kan giliranmu membersihkan rumah.”

“MWO ?!”

Begitulah Ryewook sebagai penambah penderitaan bagi mereka yang tinggal di apartemen Shindong.

***

Donghae berjalan keluar dari kelasnya. Dengan sepasang headset yang terpasang di telinganya,ia berjalan sambil dengan sangat tenang di koridor. Suasana koridor begitu ramai karena kelas musik baru saja selesai dan para mahasiswa berhamburan di koridor. Di sebelahnya, Kyuhyun berjalan dengan tenang sambil membalas senyum dari teman-teman yang menyapanya. Pandangan Donghae selalu berubah-ubah, mencari-cari sosok wanita yang dari tadi pagi belum menghubunginya. Im Yoon Ah namanya. Saat melihat ke arah taman, didapatinya Yoona yang sedang duduk dengan tatapan kosong. Dengan gerak cepat, Donghae melepas headsetnya.

“Kyuhyun-ssi ! Aku ke taman dulu ! Kau tunggu aku ya ! Jangan pulang duluan !” seru Donghae yang kemudian membalikkan badannya dan berlari

“Ah arraseo !” kata Kyuhyun dengan tatapan bingung melihat hyungnya berlari meninggalkannya

Donghae berlari menghampiri Yoona. Perasaannya bingung. Ada apa dengan Yoona ? Mengapa tatapannya kosong ? Pertanyaan-pertanyaan itu muncul di benak Donghae sesaat setelah melihat sosok Yoona di taman. Tidak lama kemudian, Donghae sudah sampai di depan Yoona lalu kemudian ia berjongkok di depan Yoona.

“Yoona ? Gwenchana ? Ada apa ?” tanya Donghae dengan suara lembut

“D-Donghae-ssi ?” Yoona kaget melihat Donghae yang berjongkok di depannya dan membuat pikirannya buyar

“Ada apa ?” tanya Donghae lagi

“A-anhi. Oppa, aku pergi dulu.” Kata Yoona yang bergegas berdiri dan meninggalkan Donghae

“U…um Oppa…” Yoona membalikkan badan,berjalan mendekati Donghae beberapa langkah dan menatap Donghae dengan tatapan sedih

“Mwo ?” Donghae berdiri dan menatap kekasihnya dalam-dalam

“Kupikir… lebih baik mulai sekarang kita tidka berhubungan lagi…” kata Yoona sambil menundukkan wajahnya, menghindari tatapan Donghae

“MWO ? Ya Yoona, kau kenapa ?!!”

“Maafkan aku. Donghae-ssi, aku akan memulai ulang kisahku dengan Siwon-ssi. Mianhae oppa, jeongmal mianhae.” Kata Yoona sambil buru-buru membalikkan badan dan hendak pergi

“Im Yoon Ah ! Katakan padaku apa yang terjadi denganmu ?!” seru Donghae yang dengan segera menarik tangan Yoona dan mencegahnya pergi

“Oppa ! Hubungan kita tidak akan berhasil. Eomma dan appa, mereka sama sekali tidak akan merestui hubungan kita. Aku… aku-”

“Dan kau menyerah hanya karena itu ?! Jadi untuk apa semua waktu yang kita habiskan selama ini, Yoona ? Tidakkah kau ingin mempertahankannya ?” kata Donghae dengan raut wajah kecewa

“Mian… mianhae Oppa…” kata Yoona dengan suara kecil dan tangis yang tak lagi bisa ia tahan

“Yoona…” Donghae berkata lembut dan melangkah untuk lebih mendekati Yoona

“Donghae-ssi ! Semua… aku… aku tidak ingin lagi bersamamu. Jadi lepaskanlah aku dan biarkan aku menjalankan hidupku tanpamu !”

“Biarkan aku bertanya padamu satu hal Yoona.” Kata Donghae sambil menatap lurus ke depan

“N-ne.” Yoona mengangguk dan menundukkan kepalanya lagi, ia masih belum berani menatap mata Donghae walaupun saat ini Donghae tidak sedang menatapnya

“Untuk tujuan apa kau mengajakku ke taman bermain kemarin ?”

Yoona terdiam. Tidak bisa menjawab sebuah pertanyaan yang dilontarkan Donghae kepadanya. Namun, tidak lama setelah Yoona terdiam, Ia mengangkat kepalanya, menyeka air matanya dan tersenyum memaksa

“Untuk membuat kenangan terakhir…”

“Oh… arraseo. Semoga kau hidup bahagia. Selamat tinggal…” kata Donghae dengan suara bergetar dan berbalik meninggalkan Yoona sendirian di taman itu

***

YOONA POV

HANCUR. Hidupku seperti hancur berkeping-keping setelah aku mengatakan hal kejam itu pada orang yang sangat aku cintai. Oppa pasti membenciku. Begitulah pikirku. Aku berjalan pelan mendekati bangku yang tadi kududuki dan duduk dengan air mataku yang tak berhenti keluar dari kedua mataku. Langit terasa kelam, dunia terasa sepi, dan suasana dingin menyelimutiku. Dengan seluruh perasaanku yang tidak menentu, aku memejamkan mata ke arah langit dan terlintas di pikiranku tentang kejadian tadi pagi di rumah.

Aku membereskan buku-buku dan kumasukkan semuanya ke dalam tasku. Kulihat ke arah cermin dan kuamati diriku dari atas sampai bawah untuk mengecek bahwa tidak ada yang aneh pada diriku. Setelah itu, kusemprotkan parfum dengan wangi kesukaanku dan bergegas keluar kamar. Kuturuni anak tangga yang melingkar di ruang keluargaku dengan santai. Kumasuki ruang makan dan bertemu appa dan eomma yang sedang duduk menikmati sarapan mereka. Sempat kuhentikan langkahku karena tiba-tiba aku mengingat kejadian semalam. Tapi kemudian kuberanikan diriku dan melangkah menuju tempat dudukku.

“Selamat pagi, Appa, Eomma.” Sapaku sambil kutarik bangku dan duduk di atasnya

“Selamat pagi, Yoona.” Kata appaku membalas sapaanku

Sarapan pagi itu berlangsung dengan sangat tenang, tidak ada yang membuka pembicaraan. Aku terdiam menikmati sarapanku. Setelah aku melahap semua sarapanku, aku bangkit dari tempat duduk.

“Yoona, mau kemana kau hari ini ?” tanya Eomma secara tiba-tiba

“Aku ada kelas pagi ini, Eomma. Wae ?”

“Yoona, Eomma telah berpikir untuk memindahkanmu ke Amerika dan melanjutkan pendidikan di sana. Appa sudah setuju dan semuanya sudah kuatur. Besok kau akan terbang ke Amerika dengan dijemput Siwon-ssi.”

“EOMMA ?!” jeritku untuk menghentikan segala kata-kata yang tidak bisa kupercayai

“Yoona, sebaiknya kali ini kau tidak bertindak aneh-aneh. Putuslah dengan penyanyi itu dan pergilah dengan damai ke Amerika bersama Siwon-”

“NAMANYA DONGHAE !” aku tidak sadar bahwa aku telah berteriak di depan eomma-ku dan wajahku sangat merah sekarang

“YOONA ! Berani sekali kau berteriak di depan Eomma-mu !” seru Appa yang langsung berdiri dan menatapku tajam

“Ma-maafkan aku…” kataku pelan sambil menundukkan kepalaku sangat rendah

“Yoona, aku tidak lagi mengerti bagaimana cara untuk meyakinkanmu. Tetapi sudah kupikirkan cara untuk membuatmu meninggalkannya. Yoona, dengarkan aku. Kau tinggalkan dia atau kusuruh orang bayaran untuk menghabisinya ?” kata eomma dengan nada yang sangat tenang, ia tidak merasa cemas atau takut sedikitpun

Aku sontak terkejut dan mengangkat kepalaku. Kubuka mataku lebar-lebar dan mencoba memahami kata-kata eomma-ku barusan yang membuatku semakin gila. Tubuhku bergetar hebat, seluruh tubuhku merasakan suatu ketakutan yang luar biasa. Menghabisinya ? Membunuhnya ? Ibu membunuh Donghae ? Tuhan, aku sudah gila !

“EOMMA,ITU KETERLALUAN !!” teriak Appa yang memecah keheningan seketika

“Aku tidak peduli,Appa. Hanya itu caraku satu-satu nya yang bisa membuatnya menjauh dari laki-laki itu !” suara eomma masih tenang seperti tidak akan ada hal buruk yang terjadi

Aku masih terdiam, terjerat ketakutan luar biasa yang membelengguku begitu kuat. Pikiranku mulai tidak jernih dan kupikir aku benar-benar akan kehilangan akal sehatku.

“Jadi apa jawabanmu, Yoona ?” tanya eomma sambil melipat tangannya dan menatapku tajam

“Aku… aku… baiklah ,Eomma aku akan meninggalkannya. Tetapi… berjanjilah padaku untuk tidak mengganggunya…” kataku setelah mengumpulkan seluruh tenaga dan kesadaranku

“Bagus. Itu yang aku harapkan darimu.” Kata eomma yang kemudian berdiri dan meninggalkan ruang makan

“Yoona, kau baik-baik saja ? Maafkan eomma-mu…” tanya appa yang menghampiriku dan memegang pundakku

“Appa… berjanjilah kau akan menjaga eomma agar tidak melakukan hal buruk pada Donghae.”

“Ya, aku berjanji, Yoona. Percayalah semua akan baik-baik saja. Nah, Appa berangkat duluan.”

Setelah mengatakan itu, appa pergi meninggalkanku sendiri di ruang makan dengan seluruh perasaanku yang bingung harus melakukan apa.

Kubuka kembali mataku setelah mengingat semua itu. Kuseka air mataku dan berusaha tidak menangis lagi. Setelah itu aku berdiri dan meninggalkan taman itu.

***

DONGHAE POV

Aku berjalan dengan emosi yang membakar hatiku. Tidak ada lagi yang kupikirkan selain Yoona. Kuingat kembali kata-kata Yoona barusan. Apa yang terjadi denganmu, Yoona ?! Alasanku langsung meninggalkan Yoona saat itu adalah agar dia dapat menjernihkan pikirannya dan nanti dia akan memberitahukanku bahwa saat itu dia hanya bingung. Pikiranku kacau seketika. Aku bertanya-tanya apakah keputusanku untuk meninggalkan Yoona tadi adalah keputusan yang tepat atau tidak. Kususuri koridor kampus dengan jalan cepat dan kulihat Kyuhyun sedang bersender di sebuah tiang bersama kedua orang temannya.

“Kyuhyun-ssi ! Kita pulang sekarang !” seruku kepada Kyuhyun tanpa mengurangi kecepatan jalanku

“Hyung ?” kata Kyuhyun sambil menatapku yang berjalan di depannya, “Ah mian,aku pulang duluan ya.” Kyuhhyun berkata kepada kedua temannya dan kemudian berlari menyusul Donghae

“Donghae-ssi ? Donghae-ssi ? Waeyo ?” tanya Kyuhyun sambil berusaha mengikuti kecepatan jalanku

Namun aku diam saja. Aku tetap meneruskan jalan cepatku menuju ke parkiran. Begitu sampai di disamping mobilku, kuambil kunci mobilku dan kubuka pintunya. Aku masuk ke dalam mobil,membukakan kunci untuk Kyuhyun lalu memukul setirku kuat-kuat. Kyuhyun yang melihat itu mendadak panik.

“YA HYUNG KAU KENAPA ?!” tanya Kyuhyun dengan suara keras

“Yoona !” kataku sambil menyenderkan kepalaku di bangku pengemudi

“Yoona ? Waeyo ?”

“Dia…dia memutuskan hubungan kami !”

“MWO ?! Bagaimana bisa ?!”

“Aku tidak tahu…” kataku sambil menggeleng-gelengkan kepala

Kyuhyun tidak berkata apa-apa lagi. Dia hanya terdiam dan menatapku dengan pandangan iba. Kurasa dia bingung harus berbuat atau berkata apa kepadaku. Tetapi aku bersyukur Kyuhyun tidak menghujaniku dengan pertanyaan-pertanyaan karena memang aku perlu untuk menenangkan hatiku. 15 menit kami saling terdiam, akhirnya aku bangkit dari senderanku.

“Kyuhyun-ssi. Mianhae. Kita pulang sekarang.”

“Ne…”

***

Donghae hanya mengurung dirinya di kamar setelah sampai di apartemen Shindong. Sesekali ia keluar hanya untuk pergi ke toilet. Perilaku Donghae membuat semua yang ada di apartemen Shindong bingung. Pada malam hari, Kyuhyun, Shindong, Ryewook, Sungmin dan Eunhyuk berkumpul di ruang makan.

“Ya Kyuhyun-ssi, ada apa dengan Donghae-ssi ?” tanya Shindong kepada Kyuhyun

“Yoona-ssi. Yoona-ssi memutuskan hubungan mereka tadi siang.”

“MWO ?!!” teriak Shindong, Ryewook, Eunhyuk dan Sungmin

“Diam ! Aish kalian ini berisik sekali sih.”

“Bagaimana bisa ?” bisik Sungmin kepada Kyuhyun

“Aku tidak tahu karena Donghae-hyung tidak bilang apa-apa selain itu.”

“Aish kau ini bagaimana Kyu ?” bisik Shindong kepada Kyuhyun

“Ya Hyung, aku buka tukang gossip sepertimu.”

Eunhyuk yang tidak berkata apa-apa kemudian bangkit dan pergi ke kamarnya untuk menemui Donghae. Mau tidak mau Eunhyuk merasa tidak enak karena yang mengenalkan Yoona kepada Donghae adalah dirinya. Ia membuka pintu dan mendapati Donghae sedang berbaring dan menutup matanya dengan sebelah tangannya. Lalu Eunhyuk duduk di tempat tidurnya sendiri yang hanya berjarak setengah meter dari tempat tidur Donghae.

“Donghae-ssi, gwenchana ?”

“Mmm…” kata Donghae yang masih berbaring dan tidak bergeming

“Donghae-ssi, aku sudah mendengarnya dan aku-”

“Hyung, bagaimana hubungan Yoona dengan Siwon saat dulu masih SMA ?” kata Donghae yang mendadak bangun dan menatap Eunhyuk dengan wajah serius

“Mereka… mereka dulu dekat sekali. Tetapi dulu mereka putus karena Yoona mengira Siwon selingkuh.”

“Ooh…” kata Donghae sambil merebahkan kembali badannya ke tempat tidur

“Waeyo ? Memang tadi Yoona bilang apa padamu ?”

“Dia bilang dia ingin kembali pada Siwon.”

“Mwo ?!! Tidak, itu tidak mungkin Yoona. Donghae-ssi, aku rasa ada sesuatu yang membuat Yoona mengatakan itu kepadamu. Apa Yoona tidak mengatakan apa-apa lagi kepadamu ?”

“Ada. Dia bilang appa dan eomma nya tidak menyetujui hubungan kami.”

“Itu dia !!” seru Eunhyuk sambil menjentikkan jarinya

“Mwo ?” tanya Donghae yang langsung bangkit duduk dari posisi tidurnya

“Donghae-ssi, aku punya pikiran bahwa orangtua Yoona menuntut Yoona untuk putus denganmu.Aku teringat Yoona pernah bercerita padaku kalau orangtuanya sangat menyukai Siwon. Bahkan dulu orangtua Yoona sempat merencanakan pertunangan mereka,tetapi baik Yoona maupun Siwon menolak karena usia mereka yang masih sangat muda.”

“Lalu ? Apa hanya karena itu saja ? Hanya karena orangtuanya ?”

“Mian, tetapi aku tidak tahu. Tetapi Yoona pasti punya alasannya sendiri hingga ia menuruti orangtuanya. Aku tahu persis, Yoona tidak mungkin bertindak menuruti kehendak orang lain tanpa berpikir panjang terlebih dahulu. Bersabarlah.” Kata Eunhyuk yang kemudian berdiri dan berjalan menuju pintu kamar

“Ah iya, Donghae-ssi. Pastikan kau keluar dan makan makan malammu sebelum Ryewook menyuruh Shindong untuk mengikat dan menyuapimu secara paksa lagi.” Tambah Eunhyuk sebelum menutup pintu kamarnya.

***

Pagi harinya, Eunhyuk terbangun dari tidurnya karena handphonenya menderingkan ringtone SMS nya. Saat ia periksa siapa pengirimnya, Eunhyuk langsung membuka mata lebar-lebar dan membaca pesan dari Yoona. Seketika Eunhyuk bangun dan membangunkan Donghae.

“DONGHAE-SSI ! DONGHAE-SSI !!! BANGUNLAH KUMOHON !” teriak Eunhyuk

“Waeyo, Hyung ?” tanya Donghae dengan mata yang masih terpejam

“Yoona !! Yoona-ssi hari ini pergi ke Amerika !!”

“MWO ?!!” seru Donghae yang langsung bangun dari tidurnya dan menatap Eunhyuk dengan bingung

“Ayo cepat ! Cepat sekarang kita susul dia di bandara !”

Donghae langsung buru-buru bangkit dari tempat tidurnya, berlari ke kamar mandi dan mencuci mukanya. Lalu ia ambil jaket hitam kesayangannya dan berangkat ke bandara bersama Eunhyuk yang sudah bersiap di mobil Donghae.

Sampai di bandara, Donghae langsung keluar mobil dan berlari mencari wanita yang sangat dicintainya itu. Tetapi walaupun sudah lama ia mencari, tidak ditemukannya juga sosok Yoona. Eunhyuk yang membantu Donghae mencari Yoona, melihat sekitarnya dan mendapati Yoona di balik kaca, berjalan bersebelahan dengan pria yang tinggi,tegap dan tampan yang bernama Choi Siwon. Eunhyuk langsung menepuk Donghae dan menunjuk ke arah Yoona. Donghae langsung berlari ke arah kaca dan mengetuk-ngetuk kaca agar Yoona berbalik dan menyadari keberadaan Donghae. Yoona yang menyadari ketukan Donghae itu berbalik dan melihat Donghae dengan tatapan tidak percaya. Namun tidak lama, eomma Yoona memanggil-manggil Yoona agar segera boarding. Yoona yang berulang kali melihat ke arah Donghae namun tidak bisa berbuat apa-apa akhirnya membalikkan badannya dan berjalan menyusul eomma nya. Bayangan Yoona semakin hilang dari pandangan Donghae sementara Donghae hanya bisa menangisi kepergian Yoona.


(to be continued on part 2)

new project

okaaay from now on, I will post about my fan fiction :)
This fan fiction was inspirated from super junior's song "in my dream"
I do think about it a lot and so an idea to make a story came up and there I go, writing on my netbook and try to imagine...
Well I don't think that this fan fiction will be good, since this is my first fan fiction tee-hee

To be honest, my idea on making a fan fiction came up when I heard super junior's In My Dream.
The song was so good to make a story based on it
The song is about a guy that loves his girlfriend but suddenly she gone and the guy went to sleep and have a dream about his ex girlfriend
And so his will is to sleep forever and not to wake up 'cause if he sleeps, he will still feel the girl's presence
At least that's what I understand from the lyrics translation :D
Just to make sure, just check the lyrics translation for yourself :)

I am not confident to post this fan fiction because my friend's fan fiction is so live and good
Being not confident, at first I decided not to post it
But my friends kept on asking me, "when will you post your fan fiction ?" and they said "I am so curious about your fan fiction"
At first I want to make this fan fiction as a one shot.
But considering to the estimated time that I have to spend with my netbook, I decided to post it part by part.
Well, if I had finished my fan fiction 'till end, I will combine it

Okay that was just my story behind the project
hope you like my brand new fan fiction :)
I am really sorry if there are mistakes in the fan fiction :D
gomawo